Situs Grand Lamongan News, saat ini masih dalam tarap pembangunan. Untuk sementara bisa diakses melalui www.grandlanews.co.cc. Mohon maaf bila tampilan dan isinya masih sangat sederhana.

Wednesday, February 29, 2012

PMI KESULITAN PENUHI NAIKNYA PERMINTAAN DARAH

Tren warga Lamongan yang mau mendonorkan darahnya terus naik. Namun kebutuhan kantong darah juga mengalami peningkatan. Hal ini karena semakin banyaknya operasi yang bisa dilakukan di Lamongan, baik oleh RSUD dr Soegiri maupun sejumlah klinik kesehatan. Sementara Unit Donor Darah (UDD) PMI Lamongan sampai saat ini baru bisa memenuhi separo dari sekitar kebutuhan 700 kantong setiap bulannya.

Disebutkan oleh Teknisi Transfusi Darah (TTD) pada UDD PMI Lamongan, Eko Hariyono, jumlah pendonor naik pesat selama tahun 2011 lalu. Jika di tahun 2010 ada sebanyak 4.458 orang, tahun 2011 lalu jumlahnya naik signifikan menjadi 6.150 orang.

“Upaya inovasi terus kami lakukan agar ada semakin banyak pendonor di Lamongan. Terutama di tengah semakin naiknya kebutuhan kantong darah. Upaya kami diantaranya dengan melakukan jemput bola pendonor hingga keluar kota dengan menggunakan satu unit mobil unit donor darah yang dimiliki UDD PMI Lamongan, “ ungkap Eko.

Sejumlah lokasi luar kota yang didatangi adalah kampus ITS di Surabaya dan UMM Gresik. Sementara di Lamongan sendiri, UDD PMI Lamongan bekerjasama dengan sejumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) serta beberapa pondok pesantren.

“Suka duka juga dialami personil dalam mobil unit doroh ini saat jemput bola pendonor. Sempat juga dalam lokasi yang didatangi, jumlah pendonor tidak banyak, Bahkan pernah hanya satu orang saat di di wilayah Kecamatan Sukodadi. Namun ini sudah menjadi tugas yang harus dilaksanakan, “ ujarnya.

Sementara warga miskin di Lamongan kini memiliki alternatif berobat murah yang berkualitas. Dengan diresmikannya Praktek Dokter di Markas PMI Jl. Kusuma Bangsa No. 9 Lamongan oleh Bupati Fadeli Selasa (28/2). Hadir pula dalam acara itu Wakil Bupati Amar Saifudin dan Sekkab Yuhronur Efendi.

Fasilitas kesehatan yang merupakan inovasi PMI tersebut, dikelola oleh enam orang dokter. Diantaranya: dr. Nurhuda, mantan Kepala Dinas Kesehatan dr. Shokib dan dr. Murad. Menurut Ketua PMI Lamongan Sudjiman, praktek dalam membuka Praktek Dokter PMI ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. “Sasarannya adalah masyarakat, dengan tarif yang sangat murah,”  kata dia.

Fasilitas kesehatan PMI ini diharapkan bisa menjadi percontohan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di Kabupaten Lamongan. “Kami berterimakasih kepada PMI yang terus berjuang melakukan inovasi-inovasi. PMI selama ini juga telah berperan dalam membantu penanggulangan bencana di Lamongan,”Kata Bupati Fadeli dalam sambutannya.

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI AKHLAK

Untuk membangun karakter suatu bangsa harus dengan membudayakan nilai-nilai akhlak dalam ber-kehidupan serta masuk ke dalam sistem berbangsa dan bernegara dalam perundang-undangan yang mengikat. Dikarenakan karakter setiap orang yang berbeda-beda itulah, ada karakter universal yang bisa dijadikan entry point pembentukan karakter suatu bangsa dan negara.

Hal tersebut disampaikan oleh guru besar Psikologi Islam Universitas Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah-Jakarta, dan Universitas Islam As-Syafi’iyah Prof. Dr. Achmad Mubarok, MA bertempat di Kampus Universitas Islam Lamongan (Unisla), dalam makalahnya pada acara Seminar Nasional “Pendidikan Karakter Bangsa”  kemarin (27/2). “Manusia adalah makhluk yang berkarakter disamping bertemperamen,” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat tersebut.

Temperamen lanjut dia, merupakan corak reaksi seseorang terhadap berbagai rangsangan yang berasal dari lingkungan dan dari dalam diri sendiri. Temperamen berhubungan erat dengan kondisi biopsikologi seseorang. Oleh karena itu sulit untuk diubah dan netral terhadap penilaian baik buruk.

“Untuk membangun karakter melalui akhlak sangatlah penting. Mengingat kondisi negara kita sarat dengan tindakan kekerasan atau anarkisme menggambarkan pikiran mereka terlalu sempit,” katanya.

Selanjutnya dia juga menambahkan, kemajuan suatu bangsa tidak ditentukan oleh kekayaan alamnya, tetapi oleh kecerdasan dan keuletan. Jepang yang tidak memiliki kekayaan alam bisa menjadi negara maju menyaingi Amerika yang dulu meluluh lantakkannya dengan bom atom. “Membudayakan fanatisme Nasional harus terus dijaga meskipun tetap berkomitmen kepada problem global,” urainya.

Sementara Rektor Unisla Achmad Muhdor dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kesempatan waktunya kepada guru besar Mubarok serta Bupati Lamongan Fadeli dalam acara seminar nasional yang diikuti civitas akademi Unisla. “Kopertis wilayah 7 memang sedang menggalakkan pendidikan karakter bangsa,” katanya. Hadir pada acara tersebut Sekdakab Yuronur Efendi dan beberapa pimpinan SKPD terkait.

Sementara itu Fadeli dalam pidato sekaligus membuka acara tersebut menambahkan, ini merupakan bentuk perhatian tersendiri mengingat kuantitas sekolah di Lamongan yang cukup banyak. “Ada SD/MI sebanyak 1.164 sekolah, SMP 310 lembaga, SLTA/SMK 196, dan Perguruan Tinggi  11 buah. Dengan adanya acara ini diharapkan akan terus menambah karakter anak bangsa sehingga jiwa nasionalisme tertanam di sanubari mereka,” pungkasnya.

Tuesday, February 28, 2012

KEPALA BULOG DRIVE JATIM, TINJAU PANEN DI KEDUNGBANJAR

Kabupaten Lamongan dan Bojonegoro merupakan kabupaten penghasil padi paling produktif di Jawa Timur setelah Kabupaten Jember. Pada tahun 2012 Luas Area panen Kabupaten Lamongan sebesar 143.692 ha dengan perkiraan hasil produksi gabah (GKG) 879.975 ton, dan Kabupaten Bojonegoro 107.496 ha dengan perkiraan hasil produksi Gabah (GKG) 689.262 ton.

Hasil panen Kabupaten Lamongan Gabah (GKG) pada bulan Januari-Maret 2012 diperkirakan sebesar 143.692 ton GKG dan untuk Kabupaten Bojonegoro diperkirakan 107.496 ton GKG. Panen di kedua wilayah tersebut sudah mulai berlangsung dengan harga GKP sekitar Rp. 3.300,-/kg sampai Rp. 3.400,-/kg. 

Untuk menyerap peluang hasil panen yang cukup banyak di kedua wilayah terebut Ka Divre Jatim Rito Angky dengan disertai Ka Sub Divre Bojonegro Damin Hartono pada hari Sabtu (25 Februari 2012) turun langsung ke desa Kedungbanjar Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan untuk mengecek langsung hasil panen dan langsung memerintahkan Ka UPGB untuk melakukan pembelian langsung ke petani.

Melihat lokasi tanaman padi yang cukup luas, panen akan terus berlangsung terutama pada bulan Maret 2012. Untuk itu Ka Divre Jatim memerintahkan kepada seluruh Kepala Gudang yang berada diwilayah Sub Divre Bojonegoro terus bersinergi dengan Mitra Kerja Pengadaan Gabah/Beras yang sudah menjadi Mitra Kerja BULOG untuk terus melakukan penyerapan hasil panen sehingga prognosa Sub Divre Bojonegoro sebesar 132.000 ton setara beras akan tercapai.


sumber : www.bulog.co.id

JOKO TINGKIR JINAKKAN AYAM KINANTAN 3-1

Persela Lamongan berhasil meraih dua kemenangan beruntun di kandang dalam lanjutan Indonesia Super League. Hari ini, Selasa (28/2/2012), laskar joko tingkir sukses mengalahkan PSMS Medan 2-1.

Berlaga di Stadion Surajaya, Lamongan, tim tamu memimpin 1-0 di menit ke-13 lewat gol yang dicetak oleh Osas Saha. Lolos dari kawalan barisan pertahanan Persela, dengan tenang Saha melakukan tendangan lob yang dengan mulus masuk ke gawang tuan rumah.

Gol penyeimbang bagi Persela tercipta saat babak pertama tinggal menyisakan tiga menit waktu normal. Lewat tendangan bebas, Gustavo Lopez menyamakan kedudukan menjadi 1-1 yang bertahan hingga paruh pertama pertandingan.

Babak kedua dimulai, Persela yang ingin meraih kemenangan langsung tampil menyerang. Hasilnya, baru berjalan tiga menit tuan rumah langsung menebar ancaman.

Sepakan keras Gery Setya masih bisa ditepis oleh penjaga gawang PSMS, Markus Haris. Bola rebound tendangan Mario Costas pun juga masih gagal menembus jala tim 'Ayam Kinantan', kedudukan masih sama kuat 1-1.

Tim asuhan Miroslav Janu akhirnya bisa membalikkan keadaan setelah Mario Costas bisa mencetak gol di menit ke-64. Memanfaatkan umpan Lopez, sundulan pemain yang musim lalu membela PSMS itu merubah kedudukan menjadi 2-1.

Di menit ke-77 Persela harus bermain dengan sepuluh pemain karena Dhanu Roshade harus mengakhiri pertandingan lebih awal. Melakukan pelanggaran keras pada Oh In Kyun, wasit pun terpaksa memberi kartu kuning kedua bagi Dhanu.

Unggul jumlah pemain, PSMS tidak mampu menyamakan kedudukan hingga babak kedua berakhir. Skor 2-1 pun bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Persela menang lagi, seperti halnya saat mereka mengatasi PSPS Pekanbaru hari Minggu lalu dengan skor 3-1.

Dengan tambahan tiga angka ini, "Laskar Joko Tingkir" menggeser Mitra Kukar dari peringkat keempat klasemen sementara. Mengumpulkan nilai 24 dari 13 kali main, Persela unggul satu angka dari Mitra Kukar yang menempati posisi satu strip dibawahnya.

Sedangkan bagi PSMS, kekalahan ini tak mengubah posisi mereka di peringkat ke-13 klasemen sementara dengan 14 poin.

PERSELA SIAP AMANKAN POIN, PSMS KELUHKAN LAPANGAN

Setelah memainkan dua laga kandang di Stadion Wilis, Madiun, kini Persela kembali pulang ke Stadion Surajaya, Lamongan, ketika menjamu PSMS, hari ini Selasa (28/2). Laga ini sebenarnya merupakan laga tunda yang seharusnya dimainkan 29 Januari. Namun, karena lapangan Stadion Surajaya saat itu rusak parah akibat hujan, laga ditunda dan baru akan dimainkan hari ini.

Kondisi lapangan Surajaya saat ini memang sudah lebih baik dibandingkan sebulan lalu. Perbaikan intensif yang dilakukan oleh pengelola stadion membawa hasil positif. Dengan menggunakan urukan tanah dicampur pasir, yang ketika dalam prosesnya ditutup dengan plastik seukuran lapangan, permukaan lapangan kembali normal. Rumput yang sebelumnya rusak berat, walaupun belum merata, kini telah sedikit menghijau.

“Kami telah bekerja keras untuk mengembalikan kondisi lapangan. Kini lapangan sudah kembali normal. Karena itu kami meminta ke PT LI agar bisa memainkan laga kandang Persela di Surajaya. Semoga kepulangan kami bisa membuat Persela mampu meraih hasil positif di setiao pertandingan kandang,” kata Muji Santoso, sekretaris Persela.

Kesiapan Persela tak hanya dari segi lapangan. Sejauh ini kondisi tim juga tidak ada kendala, baik jajaran pelatih maupun pemain. “Kondisi tim sejah ini cukup baik. Meski selalu saja ada pemain  pilar yang absen, kami selalu punya solusi,” ucap Didik Ludiyanto, asisten pelatih Persela.

I Gede Sukadana yang selama ini beroperasi di sektor tengah absen karena hukuman akumulasi kartu. “Kami telah menyiapkan Dhanu Rosade serta cadangan Zaenal Arifin untuk mengisi posisi itu,” lanjut Didik.

Bomber asal Argentina, Mario Costas, juga menunjukkan tren positif. Dalam sesi latihan, ia tampil lebih bersemangat dan percaya diri. Kondisi ini membuat pelatih akan memberikan kepercayaan penuh pada Costas untuk turun sebagai starter. “Dia terlihat sangat bersemangat di sesi latihan, semoga hal itu pertanda baik bagi tim. Perasaan saya mengatakan dia akan mencetak gol,” kata Didik.

Ujian berat justru dihadapi PSMS. Hingga saat ini. Markus Harison dkk. belum juga mendapatkan gaji selama dua bulan. Sisa uang muka kontrak 10 persen juga belum dibayar manajemen. Namun, faktor nonteknis ini diyakini tidak akan menjadi masalah bagi PSMS. Asisten pelatih Suharto, yang telah ditunjuk menjadi caretaker pelatih hingga putaran pertama usai yakin situasi yang kondusif masih tercipta di timnya.

“Sampai sekarang situasi tetap kondusif. Anak-anak masih bisa menerima dan mengerti. Jadi, kami tetap akan berjuang mendapatkan poin dalam setiap laga,” kata Suharto.

Pada laga ini PSMS mengusung target realistis, yaitu mencuri poin karena selama ini Persela sulit ditekuk di Surajaya. “Persela sering menang atas kami. Tapi, bukan berarti mereka tidak punya kelemahan. Mudah-mudahan celah itu bisa kami gunakan untuk membawa pulang poin,” tegas Suharto.

Sementara itu, Suharto menilai kondisi lapangan stadion Surajaya belum layak untuk dipakai bertanding. Kondisi lapangan yang ditimbuni pasir setinggi 20-an cm cukup menyulitkan para pemain PSMS untuk mengembangkan permainannya saat latihan strategi. "Stadion seperti ini tidak layak, 60 persen lapangan ditimbun pasir yang sangat tebal, hampir 20 cm ketebalannya," ujar Suharto.

SEBANYAK 554 PEDAGANG PASAR BABAT SUDAH MENDAFTAR

Panitia pendaftaran Pasar Babat, Lamongan, Jawa Timur, hingga Senin (27/2/2012) pukul 15.30 sudah menerima pendaftaran 554 pedagang atau 50,7 persen dari jumlah pedagang yang memegang buku kepemilikan hak pakai stan di Pasar Babat yang lama. Pedagang diharapkan mendaftar sendiri tidak secara kolektif agar prosesnya segera selesai dan mereka bisa cepat kembali berdagang di Pasar Babat.

”Dengan datang sendiri, pedagang akan menerima informasi yang utuh dari sumber dipercaya. Pedagang bisa langsung terlayani karena panitia sudah menyiapkan personel yang kompeten untuk melayani proses pendaftaran,” kata Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Lamongan M. Faiz Junaidi, Senin (27/2/2012).

Pendaftaran yang dimulai sejak 14 Februari akan berlangsung hingga 14 Maret pukul 15.00, di Unit Pelaksana Teknis Pasar Babat di Pasar Agrobis Semando.

Pasar Babat yang lama telah dibongkar. Pembangunan Pasar Babat yang dimulai 4 Oktober 2011 dan ditargetkan selesai 4 Juli 2012  akan dioperasikan dengan pola bangun guna serah (build operate transfer/BOT). Investasi yang dikeluarkan untuk membangun pasar seluas 17.854 meter persegi itu mencapai Rp 55,225 miliar.

Selama pembangunan, pedagang dipindahkan sementara ke Pasar Agrobis Semando tanpa ditarik retribusi pasar.

sumber : www.kompas.com

Monday, February 27, 2012

WISATA RELIGI DOMINASI PERTUMBUHAN EKONOMI JATIM

Wisata religi, seperti ziarah ke makam wali dan kiai ternyata memberi kontribusi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Termasuk pariwisata di Lamongan. Sektor hotel, restoran dan pariwisata berkontribusi sekitar 30 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang pada kuartal keempat tahun 2011 mencapai 7,11 persen.

Data tersebut kemarin (26/2) dipaparkan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf saat menghadiri Harlah PC Muslimat NU Lamongan ke-66 di pelataran kantor PC Muslimat NU Lamongan. Hadir pula dalam kesempatan itu Bupati Lamongan Fadeli, Ketua PC Muslimat NU Lamongan Kartika Hidayati bersama Ketua Tanfidz PCNU Lamongan Habib Husein.

Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, industri pariwisata, selain wisata alam dan buatan ternyata memberi kontribusi besar terhadap kemajuan Jawa Timur, diungkapkannya, jutaan orang setiap tahunnya mengunjungi sejumlah wisata religi seperti Sunan Ampel, Sunan Giri dan termasuk Sunan Drajad di Lamongan. Belum lagi makam sejumlah kiai besar di Jawa Timur seperti KH Abdurrahman Wahid. “Ternyata yang sudah mati masih bisa memberi manfaat kepada yang masih hidup, “ ujarnya.

Sementara dua sektor lain yang memberi kontribusi besar terhadap kemajuan Jawa Timur, yakni bidang industri olahan 28 persen dan pertanian sebesar 17 persen. “Namun khusus untuk dua bidang ini, belum bisa membawa kesejahteraan bagi penggiatnya, terutama pertanian dan perikanan. Karena itu saya bersama Bapak Gubernur (Soekarwo) bercita-cita agar masyarakat petani dan nelayan bisa sejahtera, “ ungkap dia.

Strategisnya, lanjut dia, adalah dengan memberikan nilai tambah terhadap produksi perikanan dan pertanian. Dia berharap petani jangan langsung menjual gabah dalam kondisi basah tapi sudah dalam bentuk beras. Sehingga harganya lebih mahal dan lebih bisa mensejahterakan. Demikian pula ikan hasil tangkapan harus diolah dulu sebelum dijual, seperti dengan diolah menjadi makanan kemasan semacam sarden.

Namun Gus Ipul nampaknya juga menyadari kesulitan petani untuk menjual produksinya dalam bentuk beras karena mereka terkendala harus segera memiliki dana segar untuk mengembalikan uang biaya produksi yang seringkali didapat dari hasil meminjam.

“Petani memang serba susah, biaya produksi untuk membeli bibit, pupuk dan pestisida mahal, namun harga jual gabah sering turun saat panen. Karena itu saya bersama Bapak Gubernur mengusulkan agar harga pembelian pemerintah (hpp) dinaikkan. Semoga ini bisa dipenuhi, “ kata dia.

Sementara itu data serupa disampaikan Bupati Fadeli terkait naiknya pertumbuhan ekonomi Lamongan. Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Lamongan tahun 2011 mencapai 7,08 persen. Naik di banding tahun 2010 yang tumbuh sebesar 6,89  persen. Pendapatan perkapita juga naik menjadi Rp 10.393.825 di tahun 2011 dari pendapatn perkapita Rp 9.474.775 di tahun 2010.  Kontribusi terbesar dari 9 sektor tahun 2011 adalah dari sektor pertanian sebesar 44,48 persen dan sektor perdagangan sebesar 31,99 persen.

Saturday, February 25, 2012

GAIRAHKAN MINAT PADA KESENIAN, GELAR FESTIVAL PADANG REMBULAN

Dalam rangka Menggairahkan minat generasi muda atau siswa pada kesenian, Dinas Pendidikan Jatim kian menggalakkan Festival Padang Rembulan. Festival ini digelar setiap bulan purnama tiba, antara tanggal 13 - 15 dalam setiap almanak Jawa.

Festival ini menampilkan kesenian tradisi dari berbagai daerah di Jatim. Selain tempat berapresiasi juga sebagai wahana menumbuhkembangkan kesenian tradisional Jatim. Bahkan kenis kesenian yang tak pernah dikenal sekalipun slalu ditampilkan.

Mengawali kegiatan Festival Padang Rembulan Tahun ini, Lamongan mendapat kehormatan sebagai penyelenggara, festival tersebut rencananya akan digelar malam ini, Sabtu (25/02/2012) di Lamongan Plaza.

Menurut rencana, Festival Padang Rembulan kami ini akan dimeriahkan penampilan campur sari anak dari SMP Ngimbang dan ditutup dengan penampilan ludruk pelajar  dengan lakon Kebo Kabotan Sungu. Selain campur sari dan ludruk, juga akan ditampilkan tari balakosa, karawitan anak-anak SD serta penampilan pantomim.

BERTEKAD AMANKAN POIN, HUDA WASPADAI SAHA

Dalam lanjutan pertandingan ISL 2011-2012, pada hari selasa (28/02/12) mendatang, Persela Lamongan akan menghadapi PSMS Medan. Pertandingan menjamu PSMS sedianya digelar tanggal 28/01/2012 lalu, namun karena kondisi stadion Surajaya Lamongan yang tidak mungkin dipakai karena kondisi lapangannya yang rusak dan Persela tidak mendapat pinjaman stadion, maka pertandingan tersebut akhirnya ditunda.

Seiring dengan perbaikan lapangan stadion yang dilakukan, dalam dua laga home, Persela harus menjamu Persija dan PSPS di Stadion Wilis Madiun. Menurut Muji Santoso, Sekretaris Tim Persela, kondisi Lapangan stadion Surajaya saat ini sudah bisa digunakan dan Persela sendiri dipastikan kembali menggelar pertandingan di Stadion Surajaya. "Memang renovasi belum selesai, tapi sudah bisa digunakan, pertandingan Persela melawan PSMS akan berlangsung di Lamongan," cetus Muji Santoso.

Dengan kembalinya bertanding di Stadion Surajaya, membuat semangat arek-arek laskar Joko Tingkir semakin mantap untuk bisa mengamankan poin absolute. Untuk mengamankan 3 angka tersebut, saat ini Persela terus mempelajari permainan PSMS. Terakhir tim besutan Miroslav Janu tersebut melihat video pertandingan PSMS melawan Sriwijaya FC, 20 Februari lalu.

"Kami terus mengamati permainan PSMS. Kami akan pelajari permainan PSMS saat menjamu Sriwijya kemarin," papar Didik usai latihan.

Sementara itu, dari sederet penyerang PSMS Medan, Osas Saha akan mendapat perhatian khusus dari Kiper Persela, Khoirul Huda. Meskipun sampai saat ini baru mencetak empat gol, namun Huda tetap menilai Saha adalah pemain yang harus diwaspadai, terutama dalam eksekusi bola mati.

"Yang paling saya waspadai adalah Saha, dia punya tendangan bebas yang bagus," ujar Huda usai latihan di Lapangan Tanggul Babat.

Persela sendiri sekarang ini sedang mengalami tren positif, setelah dalam tiga laga terakhir berhasil mengumpulkan tujuh angka hasil menang melawan tuan rumah Persisam, ditahan imbang oleh Persija dan kemenangan saat menjamu PSPS. Dan Huda sendiri berharap tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut dapat kembali meraih kemenangan saat menjamu PSMS di Stadion Surajaya, Lamongan.

Friday, February 24, 2012

PINJAM PAKAI BEGO DAN BANTUAN KERAMBA UNTUK PETAMBAK KERAPU

Tambak seluas 47 ha di Dusun Kentong Desa Labuhan Kecamatan Brondong menjadi sentra budidaya Ikan Kerapu. Sebanyak 95 orang petani tambak di dusun tersebut yang tergabung dalam kelompok tani Bakti Usaha I dan Bakti Usaha II, sejak beberapa tahun terakhir membudidayakan ikan Kerapu, jenis ikan yang masih jarang dibudidayakan sekaligus mempunyai nilai jual yang tinggi.

Panen kerapu di dusun Kentong dilakukan kemarin dan dihadiri oleh Bupati Lamongan, H. Fadeli, SH. MM. Pada Kesempatan tersebut, Bupati memberikan bantuan pinjam pakai bego (alat keruk) dan 150 unit keramba jaring apung untuk pendadaran ikan kerapu. Pemberian bantuan pinjam pakai bego karana bupati mendapat laporan bahwa kendala budidaya ikan kerapu di tempat ini terkendala oleh kedalaman tambak yang masih kurang. Ke dalaman ideal kerapu adalah tidak kurang dari 100 meter. “Karena kalau menyewa alat tersebut bisa mencapai Rp 1 juta/harinya dan itu bisa memberatkan,” katanya.

“Saya ingin di setiap kecamatan ada sentra-sentra ekonomi masyarakat yang maju dan menjadi percontohan sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah. Seperti di Kecamatan Sambeng ada kampung lele dan di Kecamatan Turi ada kampung itik. Begitu juga di Kecamatan Brondong ada kampung kerapu,” pungkasnya. Produksi kerapu Lamongan sendiri mencapai 150-200 ton/tahun. 

ANTISIPASI PENYALAHGUNAAN, UNIT P3DT LAKUKAN PEMERIKSAAN SENPI

Dalam rangka mengantisipasi penyalahgunaan senjata api ditangan anggota kepolisian, Kamis (23/2/12) dilakukan pemeriksaan  senpi oleh unit P3D Lopres Lamongan di gedung SKJ Mapolres Lamongan. Berbagai jenis senjata api mulai dari jenis revolver, colt dan maouser beserta amunisi dan kelengkapan surat diperiksa secara intensif.

Pemeriksaan tersebut dipimpin langsung oleh Kanit P3D, Iptu Suto. Dan dalam pemeriksaan tersebut  ditemukan 3 pucuk senpi yang terpaksa ditarik dari tangan anggota. Penarikan senjata ini, adalah tindakan pengamanan jangan sampai senjata tersebut disalahgunakan karena surat izin kepemilikan senjata di tangan anggota telah habis. 

"Senpi diamankan sembari menunggu keluarnya surat izin pinjam pakai anggota keluar," tegasnya

Sedangkan untuk mendapatkan izin anggota yang bersangkutan wajib menjalani tes sesuai dengan standar Polri. Suto menjelaskan, selain mengamnkan senpi dari tangan anggota, pihaknya juga menyita amunisi yang ada. 

Adapun bagi anggota yang membawa sepi  jika sampai rusak maka yang bersangkutan akan dikenakan hukuman disiplin.
Dalam pemeriksaan awal tersebut P3D diikuti 12 polsek di Lamongan dan semua unit di lingkungan Polres Lamongan.

PEMBIMBING HAJI HARUS BERSERTIFIKAT

Sebagai bentuk peningkatan manajerial Kelompok Bimbingan Haji (KBIH), maka setiap calon pembimbing haji harus memiliki sertifikat minimal 42 jam pengajaran. Demikian penegasan Kepala Kankemenag Kab. Lamongan, Drs. H. Husnul Maram, M.HI ketika menyampaikan sambutan pada acara pelatihan calon pembimbing haji (23/2) di ruang pertemuan BRI Lamongan.

“Sertifikat ini diperlukan sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan standar pelayanan kepada jama’ah” ujarnya.

Selain dari itu, ia mengharapkan kepada pembimbing haji agar memperhatikan jama’ah yang akan berangkat pada tahun 2012. “Sehingga pelayanan dan bimbingan kepada jama’ah bisa maksimal,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Jama’ah Haji yang dapat menyelenggarakan acara dari tanggal 21 hingga 24 Pebruari dan juga BRI Cabang Lamongan yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan.

Adapun Kasi Haji, H.M. Irfan, SH, MM, menyatakan harapannya di hadapan 50 peserta pelatihan agar para pembimbing haji memenuhi standar kelayakan. “Dengan demikian terwujud jama’ah haji mandiri,” katanya.

Menurutnya, dengan adanya acara ini diharapkan juga bisa mencukupi standar ISO 9001 di Indonesia demi peningkatan mutu pelayanan.

Acara ini menghadirkan nara sumber dari Kanwil Kemenag Provinsi Jatim, Dinas Kesehatan dan Kankemenag serta MUI.

SEBANYAK 30 KELUARGA BAKAL TRANSMIGRASI KE SULAWESI

Tahun ini sebanyak 30 keluarga dari Kabupaten Lamongan, mengikuti program transmigrasi ke wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Jumlah kuota itu meningkat dibanding tahun lalu, yang hanya 20 keluarga (64 jiwa). Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamongan optimistis program transmigrasi itu terealisasi paling lambat akhir tahun ini.

Menurut Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamongan, Immanuel Laukamang, ketiga loksi transmigrasi tersebut memilik daya tarik karena tahanya subur dan masyarakatnya heterogen sehingga minim risiko pergesekan antaretnis.

Tahun lalu ada 15 keluarga (44 jiwa) dari Kecamatan Sambeng dan lima keluarga (20 jiwa) dari Kecamatan Deket yang bertransmigrasi ke daerah yang sama. "Kami berharap Gubernur Jawa Timur bisa memenuhi kuota program transmigrasi untuk Kabupaten Lamongan tahun ini, demi menjaga keseimbangan jumlah penduduk, mengelola potensi sumber daya alam, dan menciptakan lapangan kerja," kata Immanuel, Kamis (23/2/2012).

Thursday, February 23, 2012

PAGI BUTA, UNJUK RASA DEMI SUMBER NAFKAH

Kebijakan PT Kereta Api Indonesia melarang pedagang asongan berjualan di dalam kereta api terus mendapat tentangan dari para pedagang asongan, salah satunya di Lamongan, ratusan pedagang asongan berunjuk rasa di Stasiun Kereta Api Babat, Lamongan, menuntut diperbolehkan berjualan di dalam kereta api.

Para pedangan asongan tersebut berasal dari Bojonegoro, Cepu dan Lamongan sendiri. Demi memperjuangkan satu-satunya sumber nafkah bagi keluarga, mereka rela  menggelar unjuk rasa di pagi buta sekitar pukul 05.00 pagi, kamis 23/2/12).

Mereka menuntut, kebijakan atau Instruksi larangan berjualan di Kereta Api yang rencananya diberlakukan mulai tanggal 1 Maret 2012 agar dibatalkan. Instruksi larangan berdagang di atas kereta api ini, kata salah satu pedagang asongan, sangat merugikan pedagang asongan karena mata pencaharian mereka menjadi hilang sehingga mereka tidak bisa menafkahi keluarganya. "Kami menuntut agar aturan tersebut dicabut," tandasnya.

Setelah puas berunjukrasa di Stasiun Babat, para pedagang asongan ini akan melanjutkan aksinya ke gedung DPRD Jatim menggunakan Kereta Rel Diesel (KRD) menuju Surabaya. Di gedung perwakilan rakyat ini, mereka akan bergabung dengan ratusan pedagang asongan di KA se Jatim lainnya dengan tuntutan yang sama.

PERSELA LAMONGAN GENJOT FISIK PEMAIN

Setelah sukses menekuk PSPS Pekanbaru, 3-1, dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL), di Stadion Wilis, Madiun, 19 Februari 2012 lalu. Kini, yang dilakukan Roman Golian dan kawan-kawan adalah pemulihan stamina dengan penggonjotan fisik.

“Setelah kita pulang dari Madiun kemarin, Senin pagi kita langsung kembali latihan fisik,” kata Didik, asisten pelatih Persela.

Setelah latihan fisik, Sukadana dan kawan-kawan juga melangsungkan aktivitas renang bersama. Itu dilakukan juga untuk menstabilkan stamina pemain Persela.

“Pemain yang kemarin ikut bertanding (melawan PSPS), ikut renang. Sedangkan pemain yang tidak ikut bertanding, latihan di lapangan futsal,” ujar Didik.

Didik menambahkan, tim besutan Miroslav Janu itu akan segera fokus dalam menghadapi pertandingan yang akan datang. Namun, sebelumnya mereka menjalani liburan selama dua hari.

Wednesday, February 22, 2012

BUPATI SAMPAIKAN NOTA PENJELASAN 8 RAPERDA

Nota penjelasan 8 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) dibahas dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lamongan, Rabu (22/2). Dari kesekian draf Raperda tersebut diantaranya yaitu mengenai penataan pasar tradisional, pusat perbelanjaan, toko modern serta retribusi pengendalian menara telekomunikasi.

Bupati Lamongan Fadeli dalam laporannya mengatakan, penataan pasar tradisional, pusat perbelanjaan, toko modern itu dimaksudkan untuk mengupayakan dan menjaga keseimbangan perkembangan pasar dengan tujuan mengatur keberadaan toko modern di daerah agar tidak merugikan usaha mikro kecil, menengah dan koperasi, serta pasar tradisional yang telah ada yang memiliki nilai historis dan dapat menjadi aset pariwisata.

“Dalam pasal 2 dan 3 Peraturan Menteri Perdagangan No : 53/M-DAGPER/12/2008 tentang pedoman penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern, bahwa setiap lokasi untuk pendiriannya wajib berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten. Termasuk peraturan zonasinya serta harus melakukan analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat,” katanya.  

Bupati juga menambahkan terkait retribusi pengendalian menara telekomunikasi, bahwa dampak yang bisa timbul dari pembangunan menara yang tidak terkendali serta tidak tertata tersebut adalah semakin berkurangnya lahan terbuka dan mengganggu keserasian ruang pada suatu wilayah. ”Dari sisi Pemerintah mendukung terpenuhinya layanan jaringan bagi warga namun disisi lain harus mengendalikannya,” katanya.

Pengendalian pertumbuhan menara lanjut dia, akan dilakukan melalui penggunaan menara secara bersama sebagaimana ketentuan dalam pasal 2 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi No: 02/PER/M.KOMINFO/3/2008. “Pengendalian itu adalah kewenangan Kabupaten/Kota dan sebagai langkah awal akan dibuat Dokumen Rencana Penataan Ruang Menara Telekomunikasi, jadi harus memanfaatkan ruang yang telah ditetapkan,” pungkasnya.

Raperda lain yang dibahas dalam kesempatan itu adalah Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025, Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang, dan Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Produk Hukum di Desa. Juga membahas Raperda tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, Izin Gangguan serta Raperda tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.

PT. QL DATANGKAN ALAT PENGOLA LIMBAH DARI JEPANG

PT. QL Hasil Laut yang terletak di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan menjanjikan akan segera menyelesaikan masalah limbah pasca terjadinya kontra dengan sejumlah warga karena diduga telah mencemari lingkungan sekitar beberapa waktu lalu. Saat ini mereka telah menyelesaikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Hal tersebut disampaikan pimpinan PT. QL melalui Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan Aris Wibawa saat mendampingi Bupati Lamongan Fadeli beserta rombongan melakukan tinjauan ke lokasi pabrik tersebut.

“Pada tanggal 18 Pebruari 2012 lalu telah di datangkan alat pengolah limbah produksi jepang. Alat tersebut nantinya akan menguraikan limbah secara maksimal sehingga aman untuk selanjutnya dibuang” kata Aris.

Aris menambahkan, alat baru juga akan segera di datangkan dalam konteks proyek jangka panjang untuk memaksimalkan alat-alat pengolah limbah yang sudah ada itu. “Bulan Mei 2012 rencananya mesin baru itu akan datang,” katanya.

Namun dalam upayanya tersebut masih akan terus dikaji mengenai pembuangan limbah selanjutnya. LImbah yang mereka hasilan dengan IPAl yang ada saat ini sudah bisa melakukan proses netralisasi melalui alat pengurai limbah. Meski terkait keamanannya masih perlu dikaji lebih lanjut.

SWADAYA PEMBANGUNAN BALAI DESA CAPAI 488 JUTA RUPIAH

Partisipasi masyarakat untuk membangun fisik desa yaitu berupa Pendopo (ruang pertemuan) dan kantor desa begitu tinggi. Hal tersebut terbukti saat Bupati Lamongan Fadeli meresmikan kantor dan balai Desa Sendangharjo, Kecamatan Brondong kemarin. Dana yang terkumpul hasil swadaya masyarakat setempat mencapai Rp 488 juta.

“Bangunan Kantor dan Balai Desa Sendangharjo ini adalah yang termegah yang pernah saya resmikan. Terlebih lagi sebagian besar dananya merupakan hasil swadaya masyarakat sendiri. Semoga menjadi pemacu semangat bagi masyarakat desa lainnya, “ puji Fadeli.

Bupati tidak hanya meresmikan kedua bangunan itu namun juga rumah kompos (tempat pengolahan sampah kemudian dijadikan pupuk kompos) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang diinformasikan telah menelan biaya Rp 108 juta.

Pemerintah daerah lanjut Fadeli, tentu dengan segala keeterbatasannya tidak sanggup kalau harus memberikan bantuan sebesar tersebut kepada semua desa di Lamongan. “Apa yang kita saksikan hari ini adalah bukti nyata jika masyarakat desanya kompak dan kondusif, semuanya bisa diwujudkan. Bahkan untuk mengumpulkan dana hingga ratusan juta bisa dilakukan oleh sebuah desa. Untuk itu kami berikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada masyarakat atas partisipasi serta kepeduliannya membangun desa,” ujarnya.

Fadeli juga mengungkapkan potensi peternakan juga cukup bagus di Desa Sendangharjo. Disebutkan olehnya, terdapat ternak besar sapi sebanyak 766 ekor. Di kesempatan itu dia berharap agar potensi peternakan itu disentuh dengan Program Gemerlap yang mulai digagasnya sejak tahun lalu dengan memberikan bantuan teknis.

Sementara itu Camat Brondong Saidi melaporkan, sumber dana pembangunan Kantor, Balai Desa, serta Poskesdes tersebut didapat dari dana PNPM sebesar Rp 50 juta, ADD 2010 sebesar Rp 40 juta, ADD 2011 sebesar 20 juta, dan swadaya sebesar Rp 488 juta. “Sehingga keseluruhan sebesar Rp 598 juta,” katanya.

Pada acara tersebut dilakukan serah terima bantuan oleh Bupati kepada warga yaitu berupa Japordes sebanyak 7 desa termasuk Desa Sendangharjo dan Labuhan dengan nilai total Rp 270 juta, bantuan jaring apung 150 unit untuk pendadaran ikan kerapu senilai Rp 150 juta untuk Desa Brengkok dan Desa Labuhan, dan bantuan Polybag sebanyak 5 ribu buah.

LAGI, GADIS DI BAWAH UMUR JADI KORBAN SEKS BEBAS

Petugas Polres Lamongan berhasil menangkap H. Warga Desa Balun, Kec Turi, Lamongan ini diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap Saemi (16), warga Jl Sunan Giri, Kel Sukorejo, Kec Lamongan di areal Gedung Olah Raga Lamongan. 

Aksi bejat H, terbongkar saat salah satu tetangga korban, menemukan Saemi berada di warung kopi di Lingkungan Sawahan, Kelurahan Sukomulyo, Kecamatan Lamongan.

Melihat anak gadis tetangganya di warung kopi, saksi lalu mengajaknya pulang dan diantar kepada orang tuannya. Kemudian gadis belia ini mengadukan kejadian yang menimpa dirinya kepada ibunya. Kepada sang ibu, Saemi mengaku sudah dijadikan budak seks pacarnya (H), warga Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan.

Kepada orang tuanya, Saemi mengaku diancam jika menolak melayani nafsu pacarnya itu. Kali pertama menurut penuturan Saemi, mahkotanya dikoyak H dibelakang Gedung Olah Raga (GOR) Lamongan di Jl Basuki Rahmat. Mendengar pengakuan itu, Kati (ibu korban, red) pun naik pitam dan melaporkan perbuatan pelaku kepada petugas Mapolres Lamongan. Berdasarkan informasi yang didapat wartawan, persetubuhan terhadap anak dibawah umur itu kejadianya pada Rabu (15/2) lalu.

Kini kasusnya dalam penyelidikan aparat kepolisian Lamongan. Pihak Polres Lamongan sudah memintai keterangan Saemi, saksi S serta ibu korban KT. Kasubaghumas Polres Lamongan AKP Umar Dami ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan laporan itu. ''Kini laporannya masih didalami. Anggota juga tengah meminta keterangan dari saksi korban,'' ujar Kasubag Humas.  

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa ini terjadi saat korban dan pelaku bertemu di GOR Lamongan. Korban kemudian diajak jalan-jalan ke lokasi kejadian. Di belakang GOR yang sepi, pelaku kemudian mengajak korban berhubungan badan layaknya suami istri. ''Orang tua korban yang tak terima dengan perbuatan pelaku, lalu melaporkan ke Polres Lamongan guna dilakukan proses hukum,'' tutur AKP Dami.

PETANI LAMONGAN RESAH, KARENA HARUS PANEN DINI

Nasib petani di sebagian besar wilayah Lamongan kembali harus berlomba dengan hama wereng yang menyerang tanaman padi mereka. Rata-rata padi di wilayah Lamongan saat ini telah mencapai usia 70 – 90 hari dan hamper dipastikan dalam 1 sampai 2 minggu yang akan datang akan memasuki masa panen.


Bayangan untuk bisa menikmati hasil panen yang melimpah, kembali terusik oleh hawa wereng yang menyerang tanaman padi mereka. Hawa wereng yang biasa menyerang padi berusia 50 – 70 hari, namun saat ini padi yang diserang telah berumur 70 hari lebih, kontan saya serangan hama wereng yang diluar kebiasaan ini membuat panic para petani.


Dari pada harus menambah biaya obat-obatan untuk mengatasi wereng tersebut, kebanyakan petani memilih melakukan panen lebih awal. Pilihan untuk memanen padi lebih awal tentunya membuat hasil padi berkurang secara kualitas dan kuantitas. Lagi-lagi petani harus merugi.


Pada usia kurang dari 90 hari, butir padi memang sudah cukup padat, namun tidak cukup kering. Sehingga, risikonya beras hasil penggilingan akan banyak yang patah/broken dan saat pengeringan akan mengalamu penuyutan.


Panen dini juga banyak dilakukan oleh para petani di desa-desa lain di kecamatan Babat, juga kecamatan-kecamatan lain seperti Pucuk, Sukodadi, sampai wilayah kecamatan Tikung, sarirejo dan sebagaiab besar wilayah Kabupaten Lamongan lainnya.

Tuesday, February 21, 2012

PESERTA LGC II BELAJAR KE SURABAYA

Sebanyak 234 RT peserta Lamongan Green and Clean (LGC) II yang megambil tema waste lover kemarin (19/2) diberangkatkan Sekkab Yuhronur Efendi dari Pendopo Lokatantra menuju Kota Surabaya. Mereka selanjutnya akan melakukan studi pengelolaan lingkungan di 12 lokasi di Kota Surabaya.

Sejumlah 234 RT se Kabupaten Lamongan itu terdiri dari 17 RT dalam kategori   maju, 172 RT kategori berkembang dan 45 RT sebagai RT perintis. Kategori yang disebut terakhir adalah RT-RT  yang belum pernah ikut dalam LGC Jilid I Tahun 2011 dan baru pertama  ikut. Sementara diantara lokasi tujuan wisata lingkungan itu adalah Kampung Gundih, Lidah Wetan, Manyar, Asem Rowo dan Gubeng di Ngagel.

“Sama sekali diluar dugaan, bahwa dalam LGC yang pertama lalu mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Lamongan. Kemudian peserta kali ini bahkan melebihi ekspektasi panitia. Hal ini menunjukkan masyarakat Lamongan sudah menyatakan bahwa lingkungan yang indah dan bersih adalah kebutuhan masyarakat. Bukan kebutuhan pemerintah, “ ujar Yuhronur Efendi.

Kini, lanjuut dia, peserta LGC II akan fokus pada pengelolaan sampah. Karena menurut dia, untuk persoalan pengelolaan lingkungan, masyarakat Lamonga sudah demikian bagus.

Terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan Aris Wibawa mengungkapkan, khusus untuk peserta kategori maju memang akan dikhususkan untuk belajar pengelolaan sampah. “Di Surabaya nanti, kami akan fokus pada inovasi masyarakat setempat terkait pengelolaan sampah. Sehingga inovasi di Surabaya bisa diterapkan di Lamongan, “ ujarnya.

SIAPKAN SENAM TONGKAT DAN ATRAKSI PHH

Menjelang peringatan HUT Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ke-62 tingkat Jatim Di Stadion Gajah Mada, Kota Mojokerto 6 Maret mendatang, Satpol PP Lamongan mulai berbenah. Sejak minggu ini, satu peleton Satpol PP setiap hari digembleng latihan peraturan baris-berbaris (PBB) oleh Sub Garnisun Lamongan di pelataran GOR Kabupaten Lamongan.

Selain itu, untuk peringatan HUT tingkat Lamongan 13 Maret nanti, Satpol PP juga akan menyiapkan sejumlah atraksi kesiapsiagaan mereka dalam mengamankan pelaksanaan Perda. Diantaranya akan ditampilkan peragaan senam tongkat dan borgol. Juga akan ada demontrasi Pasukan Huru Hara.

“Satu peleton Satpol PP yang terdiri dari 31 orang setiap telah melakukan latihan baris-berbaris bersama anggota dari Sub Garnisun. Semoga bisa mengulang prestasi menjadi juara pertama disiplin PBB saat peringatan HUT Satpol PP Jatim di Kabupaten Sampang, “ ujar Kepala Satpol PP Sukiman melalui Kabag Humas dan Infokom M Zamroni.

Saat di Mojokerto nanti, peleton dari Satpol PP Lamongan ini akan mengenakan seragam lengkap PDL (pakaian dinas lapangan) II. Seragam ini biasa digunakan saat melaksanakan tugas penertiban Perda. Yakni mulai memakai sepatu boot panjang, baret, hingga sejumlah atribut seperti scraft dan kaos tangan.

KOTA PADANG STUBA SOP PELAYANAN CAPILDUK

Kota Padang tertarik dengan telah terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) Lamongan tentang Standar Operasioal Prosedur (SOP) Pelayanan Pendataan Penduduk dan Pencatatan Sipil. Dipimpin Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Padang, Suhandra, mereka melakukan studi banding di Dinas Kependudukan dan Pencataan Sipil yang diterima Sekretaris Dinas setempat, Isyuningsih, Senin (20/2).

Menurut Suhandra, dia tertarik studi ke Lamongan juga atas rekomendasi dari Lembaga non profit dari Jerman, GIZ (Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit/Lembaga Jerman untuk Kerjasama Internasional). GIZ sendiri selama ini membantu pembenahan administrasi kependudukan di Lamongan. Yakni pelaksanaan program Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dan penggunaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik, atau e KTP.

Dikatakan olehnya, meski Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Padang juga sudah memiliki SOP, namun belum dilegalkan dalam bentuk Perbup. Selain itu, mereka juga belum memiliki mobil Unit Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil Keliling (UP3SK).

Sementara dalam keterangannya, Isyuningsih menyampaikan, Perbup nomor 56 tahun 2011 tersebut selain mencantumkan retribusi, juga mencantumkan denda dan jangka waktu pelayanan.diantara jenis pelayanan pendaftran penduduk dan pencatatan sipil dalam Perbup tersebut adalah terkait Kartu Keluarga (KK), KTP, pelayanan keterangan pindah, pelayanan melalui UP3SK dan pencatatan kelahiran serta adopsi anak.

“Penerapan SOP ini diantaranya berfungsi untuk membatasai kontak antara pemohon dan petugas. Terutama untuk meningkatkan kepastian pelayanan. Yakni terkait kepastian biaya dan jangka waktu penerbitan dokumen, “ ujarnya dalam kegiatan yang juga diikuti Kabid Pencatatan Sipil Lamongan Sujirman Sholeh dan Kabid Kependudukan Rochani tersebut.

Monday, February 20, 2012

PETIK LAUT RUKUN NELAYAN DESA BLIMBING BERSAMA KHOFIFAH

Pada hari Ahad (19/2/12), Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menyapa para nelayan Lamongan dalam acara pengajian akbar petik laut rukun nelayan Desa Blimbing.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah banyak menyoroti tentang pentingnya peran keluarga dalam pendidikan keagamaan anak-anak Indonesia. "Kalau ibu dan bapaknya habis maghrib mengaji, terus pintu rumahnya ditutup, televisi dimatikan, terus anak-anak diajak ngaji," kata Khofifah.

Khofifah juga menyoroti banyaknya acara di televise yang kurang mendidik, menurutnya, tayangan sinetron saat ini sangat digandrungi oleh masyarakat, terutama ibu-ibu. Akibatnya, waktu mendidik anak sedikit banyak tersita. Di sisi lain, sinetron pengaruhnya juga buruk, karena orang cenderung meniru apa yang dilihat dalam tayangan itu.

"Apalagi sekarang orang punya televisi lebih dari satu dalam satu rumah. Orang tua dan anak bisa nonton sesuai dengan selera masing-masing. Persoalannya, tak semua tayangan televisi mendidik," jelas juri dalam pemilihan dai cilik dan dai muda di salah satu televisi nasional tersebut.

Karena itu, menteri pemberdayaan perempuan era pemerintahan Gus Dur ini menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengawal pendidikan anak-anak. Kedua orang tua harus sama-sama berperan  untuk mencetak generasi yang berkualitas dan bermoral.

"Peran ibu saja tidak cukup, bapak- bapak juga harus berperan. Kalau anak belum shalat, bapaknya perlu mangajaknya, kalau anak-anak belum belajar, bapak-bapak perlu mengingatkan dan kalau anak-anak belum mengaji, bapak perlu mengajak ngaaji," katanya.

Pada bagian lain, di hadapan para nelayan pesisir Lamongan tersebut, Khofifah juga menyoroti soal kehidupan bebas anak muda zaman sekarang. Bahkan, katanya, seks bebas sekarang telah masuk ke dunia pelajar di Indonesia. Kondiri tersebut harus mendapat perhatian orang tua.

"Karena perkembengan teknologi, sekarang gambar porno bisa diakses dengan mudah lewat hand phone. Ini berbahaya. Orang tua harus memberikan perhatian lebih terhadap anak-anak," tuturnya.

Meski  belakangan namanya disebut-sebut masuk bursa pilpres 2014 oleh sejumlah parpol, Khofifah menampik kegiatan tersebut  terkait dengan politik.
Apa yang dilakukan selama ini murni dakwah dan kerja sosial. "Hobi saya memang jalan (keluyuran). Saya suka bikin orang senang," katanya.

WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PROFESI

Sebanyak 260 guru di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lamongan baik negeri maupun swasta antusias mengikuti workshop peningkatan kompetensi guru di aula lantai 4 Universitas Islam Lamongan (19/02). Acara ini digelar sebagai upaya untuk mengembangkan wawasan keilmuan, agar guru dapat menjalankan fungsinya secara profesional.

Ketua Forum Komunikasi Guru Profesi, Khoirul Huda mengatakan, dengan adanya acara ini setiap guru memiliki peluang untuk meningkatkan disiplin keilmuannya. “ Setiap guru ada kesempatan untuk mengembangkan profesi yang ada,” katanya saat ditanya sebelum acara dimulai.

Ditemui secara terpisah, Kasi Mapenda, H.Rusdi, mengatakan bahwa dengan kegiatan workshop ini tujuannya agar guru semakin mampu menunjukkan kualitas diri sehingga memiliki visi yang jelas. “Guru jangan sampai meragukan dan diguyu-guyu masyarakat dalam perannya,” ujarnya.

Oleh sebab itu, tambah Rusdi, jika guru menginginkan lulus sertifikasi, maka ia harus layak dan tentu memenuhi persyaratan administrasi. “Sesuai dengan Permendiknas no. 30 tahun 2011.

Share

Twitter Facebook Favorites More