Situs Grand Lamongan News, saat ini masih dalam tarap pembangunan. Untuk sementara bisa diakses melalui www.grandlanews.co.cc. Mohon maaf bila tampilan dan isinya masih sangat sederhana.

Thursday, June 28, 2012

BUPATI TEGASKAN E KTP RAMPUNG AGUSTUS


Sesuai dengan target pemerintah pusat, bahwa E-KTP akan diselesaikan sampai dengan akhir tahun 2012. Tetapi untuk Kabupaten Lamongan diperkirakan bulan Juli sampai Agustus bisa tercapai 100 persen. Mengingat penduduk kota soto ini banyak yang merantau, dengan moment lebaran, serta dibantu dengan informasi melalui keluarganya, maka target itu nampaknya bisa dipenuhi.

Keterangan tersebut diberikan oleh Bupati Fadeli dalam teleconference rapat kerja dengan anggota komisi II DPR RI dan Mendagri Gamawan Fauzi di Pendopo Kecamatan Lamongan terkait evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan progres E-KTP 2012, Rabu malam (27/6). “Suatu kehormatan tersendiri Lamongan satu-satunya yang dipilih untuk mendampingi Mendagri dalam kegiatan rapat kerja di Senayan secara online, “ kata dia.

Kepada Gamawan Fauzi, dia menjelaskan, jumlah penduduk Lamongan di 27 kecamatan dan 474 desa/kelurahan berdasarkan data pemutakiran terakhir tahun 2010 yaitu sebanyak 1.396.668 jiwa. Laki-laki sebanyak 697.028 jiwa dan wanita sebanyak 699.460 jiwa serta terdiri sebanyak 358.372 KK dengan wajib KTP sejumlah 1.083.661 jiwa. Mulai 1 April sampai dengan 25 Juni sudah dilakukan perekaman sebanyak 770.952 jiwa. Atau masih kurang 312.709 (71,14) persen. “Angka ini bisa terus berubah karena waktunya masih sampai akhir Agustus mendatang,” ucap Fadeli.

“Selanjutnya akan dilakukan penyisiran terkait penduduk yang belum melakukan perekaman KTP. Yaitu sekitar 29 persen,” imbuhnya saat melaporkan kepada Mendagri. Penyisiran ini akan terus dilakukan oleh para camat dan perangkat desa agar nantinya tidak ada warga wajib KTP yang tertinggal yaitu dengan cara menyiapkan dua deskmob (mobil modifikasi yang telah dilengkapi peralatan perekaman) di setiap kecamatannya.

Dalam kesempatan itu pula, Fadeli mengusulkan kepada Mendagri supaya pelayanan KTP gratis tidak terbatas sampai dengan pelayanan massal saja. Namun juga terus berlanjut setelah 2012 melalui kucuran dana APBN. Termasuk dengan jaringan komunikasi data, mesin dan komputer peralatan E-KTP serta biaya operasionalnya.

Pasalnya, lanjut dia, dana dari pemerintah pusat hanya berlaku sampai 31 Maret 2012.  Pihaknya juga mengaku telah menghabiskan dana APBD sekitar Rp 2 miliar untuk kegiatan operasional. Seperti sosialisasi dan mobilisasi di kecamatan dan desa-desa. “Akan lebih ringan jika ada bantuan dari pusat. Nantinya, biaya rekam data E-KTP diperkirakan antara Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu/orang,” ujarnya.

Sementara itu, Gamawan Fauzi dalam paparannya menyebutkan, data sementara pelaksanaan perekaman E-KTP secara massal di 197 kab/kota, terdapat 10 kab/kota yang tidak dapat mencapai target nasional. Akan tetapi juga terdapat 19 kab/kota yang melebihi target nasional. Hingga kini April 2012, Kemendagri telah mencatat perekaman sebesar 72 juta E-KTP atau melebihi target awal sebesar 67 juta E-KTP.

Dengan alokasi waktu hingga 6 bulan ke depan, Gamawan optimis jika target pelaksanaan program nasional perekaman E-KTP sebesar 100 juta akan tercapai. Apalagi pihaknya sudah mentargetkan perekaman 1 juta E-KTP per hari dan dalam beberapa hari terakhir berhasil dilaksanakan. 

“Jika target 1 juta per hari terpenuhi, selesai 98 hari, 3 bulan 8 hari. Kita masih punya waktu 6 bulan ke depan. Dalam kontraknya kita janji akan selesaikan bulan Oktober, jadi kalau konstan satu juta per hari kita yakin tidak perlu sampai Oktober,” terang Gamawan.

Selesai pemaparan serta penjelasan kedua belah pihak dilakukan, selanjutnya Gamawan menyaksikan secara online perekaman E-KTP oleh warga Lamongan. Gamawan juga melakukan test verifikasi data Bupati Fadeli bahwa E-KTP miliknya tersebut telah tercatat di Kemendagri dan hasilnya sukses. Hadir pada acara itu Kapolres Lamongan AKBP. Marsudianto, Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf. Yudha Fitri dan Camat se-Kab Lamongan.

Wednesday, June 27, 2012

LAMONGAN SIAPKAN 23 RIBU BIBIT SRIKAYA JUMBO


Untuk mengangkat nama Srikaya Jumbo sebagai ikon baru bidang holtikultura, Pemerintah Kabupaten Lamongan tampaknya tidak main-main. Buktinya, sebanyak 23.000 bibit srikaya jumbo bantuan dari Kementerian Pertanian Holtikultura RI telah digelontorkan. Sedangkan wilayah pembudidayaan diarahkan di Mantup, Ngimbang dan Modo. 

Setidaknya keterangan tersebut di dapat dari Kasi Sarana Produksi dan Permodalan Dinas Pertanian Kabupaten Lamongan Ernawan Kartika Adi saat ditemui ditempat berbeda dalam acara sosialisasi teknologi budidaya srikaya oleh Direktorat Budidaya dan Pasca Panen Buah Direktorat Jenderal Holtikultura, bertempat di Grand Mahkota Hotel Lamongan, kemarin (27/6). Turut hadir pada acara tersebut anggota DPR RI Komisi IV Viva Yoga Mauladi.

“Untuk tahun ini, Kementerian Pertanian Holtikultura RI telah menyerahkan sebanyak 23.000 bibit srikaya jumbo. Sedangkan untuk wilayah budidaya kita serahkan di wilayah Mantup, Ngimbang dan Modo. Jika petani holtikultura kita mampu, pihak pusat berjanji akan menambahkan bantuannya lagi,” ujarnya. Turut hadir juga pada acara tersebut Direktur Pembenihan Holtikultura dari Jakarta Sri Wijayanti Yusuf.

Sementara itu, Viva Yoga, anggota DPR RI dapil Lamongan dari partai PAN tersebut mengaku pihaknya sering ditanya apa produk holtikultura unggulan dari Lamongan itu. Dia kemudian mencontohkan daerah lain seperti mangga yang identic dari Probolinggo dan Pontianak dengan jeruk sambasnya.

“Setelah dilakukan pembicaraan ketemulah dengan srikaya ini. Kini selain Lamongan terkenal dengan Persela, diharapakan nanti juga akan identik dengan srikaya jumbo,” kata Yoga. Meskipun srikaya bukan asli produk Lamongan, namun wilayah yang terkenal dengan nasi borannya itu dipercaya untuk melakukan langkah-langkah dalam pembudidayaan. Benih srikaya jumbo merupakan benih dari Australia dan kemudian dilakukan persilangan-persilangan sehingga buahnya itu manjadi besar (jumbo).  

Sejatinya, srikaya merupakan tanaman berasal dari daerah tropis di benua Amerika, Karibia, Jamaika, India dan Pakistan. Buah yang termasuk keluarga besar Annona tersebut banyak sekali macamnya. Diantaranya srikaya jawa dan sirsat (Annona Muricata). Syarat tumbuh tanaman tersebut 100-300 diatas permukaan laut (dpl). Meskipun tahan terhadap kekeringan, untuk pertumbuhannya tetap membutuhkan kelembapan yang cukup disekitar perakarannya. Dapat dipanen mulai usia 1,5 tahun dan berbuah sepanjang tahun.

Bupati Lamongan Fadeli didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian Aris Setiadi itu menambahkan, Dia secara pribadi juga sudah membuktikan produksi srikaya jumbo melalui percontohan tersendiri. Sehingga harapannya, hal tersebut bisa diadopsi oleh para petani perkebunan Lamongan. Selain itu, melalui program Gemerlap, nantinya juga bisa meningkatkan produksi buah. Tentunya dengan melihat potensi yang ada disetiap kecamatan. 

Monday, June 25, 2012

BENDAHARA HARUS BERINTEGRITAS


Bendahara harus mempunyai integritas. Yaitu suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Atau di dalam beretika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Mudahnya, ciri seorang yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan perbuatan bukan seorang yang kata-katanya tidak dapat dipegang atau bahasa jawanyamencla-mencle.

Setidaknya pernyataan moral tersebut ditegaskan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekkab) Lamongan Yuhronur Efendi dalam sambutannya saat acara pembinaan penatausahaan pengelolaan keuangan SKPD.  Berlangsung di Ruang Shaba Dyaksa setempat, Senin (25/6), kegiatan itu diperuntukkan bendahara pengeluaran dan bendahara pengeluaran pembantu se-Kabupaten Lamongan.

Yuhronur Efendi lebih lanjut mengatakan, banyak orang mengatakan tidak gampang untuk menjadi seorang bendahara khususnya bendahara pengeluaran. Hal tersebut dikarenakan seorang bendahara pengeluaran harus menjaga cash flow (aliran kas), juga harus bijak dalam mengoreksi Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen apabila tanpa kontrol melakukan kebijakan pengeluaran keuangan. “Selain itu, karena pentingnya posisi bendahara pengeluaran tersebut harus mempunyai integritas dan akuntabilitas dalam pelaksananya,” ujarnya.

Bagaimana mungkin seorang bendahara sampai tidak dipercaya oleh temannya sendiri apalagi jika tugasnya tersebut melibatkan semua unsur pegawai dengan skala yang lebih besar. Sementara mengingat pekerjaan mereka setiap harinya berhubungan dengan pengelolaan keuangan. “Saya harap jangan main-main dengan administrasi. Bendahara yang terlalu lama menjabat juga perlu evaluasi, meskipun tidak semua bendahara itu berani melakukan penyelewengan dan rekayasa data,” imbuhnya.

Berbicara tentang bendahara, pastinya perlu memperhatikan tiga hal ketika melaksanakan fungsinya sebagai bendahara. Ketiga hal tersebut yaitu, meneliti kelengkapan dokumen, meneliti kebenaran dokumen serta meneliti ketersediaan dana dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). “Apabila tiga hal itu tidak ada maka bendahara dapat menolak permintaan pengeluaran dana tersebut,” ujarnya.

Yuhronur juga meminta sebagai seorang bendahara dituntut tidak hanya berpengetahuan soal keuangan saja namun juga banyak hal yang terjadi di lingkup Pemda Lamongan. Sambari menyebutkan prestasi-prestasi yang telah dicapai kota soto pada akhir-akhir ini. Seperti diraihnya piala Adipura sebagai kota kecil terbersih sebanyak enam kali berturut-turut. “Patut bangga dan untuk diketahui karena merupakan hasil kerja keras dan kerja sama kita semuanya. Setidaknya hal tersebut dapat memberikan motivasi untuk bekerja lebih baik lagi,” tandasnya.

Kepala Bagian Bina Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Lamongan Subani menuturkan, tujuan dilangsungkannya kegiatan ini untuk memberikan pemahaman dan persamaan persepsi cara mengelola keuangan SKPD di lingkungan Pemkab Lamongan dalam tertib penatausahaan pengelola keuangan. “Ini sebagai tolak ukur bagi bendahara pengeluaran dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan yang melandasinya yang akan bermuara pada sasaran dan target Pemerintah Daerah yakni Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” katanya.

Hadir sebanyak 160 peserta terdiri dari bendahara pengeluaran, pembantu bendahara pengeluaran, pembuat dokumen gaji se-Kabupaten Lamongan dan bendahara pengeluaran pembantu Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan. Hadir juga dalam kesempatan itu Asisten Administrasi merangkap Kabag Umum Kabupaten Lamongan Sulastri.

Friday, June 22, 2012

TREN BUKA LAB MULTIMEDIA


Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan Iptek yang pesat rupanya sudah diantisipasi lembaga pendidikan di Lamongan. Hampir semua lembaga pendidikan setingkat SMP dan SMA di kota soto ini sudah dilengkapi dengan laboratorium multimedia. Tren membuat laboratorium tempat siswa belajar dan praktek ini juga berlaku di sekolah swasta.

“Perkembangan TIK memang sangat pesat. Tantangan kedepan juga mengharuskan siswa memiliki multi pengetahuan dan kemampuan. Karena itulah pesatnya perkembangan TIK dan Iptek ini harus diantisipasi dengan menyediakan fasilitas praktek di laboratorium multimedia oleh sekolah di Lamongan, “ ungkap Kepala Dinas Pendidikan Agus Suyanto melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni kemarin.

Tren membuka lab multi fungsi ini tidak hanya dilakukan oleh sekolah kejuruan yang memang memiliki program multimedia. Namun juga oleh sekolah umum, baik negeri maupun swasta. Keberadaan ini lab ini bisa menunjang fungsi hampiri seluruh laboratorium konvensional yang ada sebelumnya seperti laboratorium IPA dan Bahasa. Karena dengan multimedia, siswa mendapat pengetahuan pengolahan data teks, gambar diam maupun bergerak serta suara. Sehingga bagi pengajarpun jika mampu memanfaatkan fasilitas dalam laboratorium multimedia bisa membuat materi ajarnya semakin menarik untuk siswa.

Bukan hanya SMA negeri di perkotaan seperti SMAN 1 dan 3 yang telah memiliki lab multimedia. Namun juga merata di beberapa sekolah di daerah seperti SMAN 1 Paciran, SMAN 1 Karangbinangun dan SMAN 1 Babat. Sementara SMA swasta seperti SMA Muhammadiyah 9 Brondong, SMA Mazraatul Ulum Paciran dan SMA NU Solokuro juga sudah mulai melengkapi fasilitasnya dengan laboratorium multimedia.

Sedangkan SMP negeri di Lamongan yang sudah memiliki laboratorium multimedia diantaranya adalah SMPN 1 Sarirejo dan SMPN 1 Brondong. Kemudian SMPN Glagah, SMPN 1 Deket serta beberapa SMP di perkotaan seperti SMPN 3, 4 dan 5 Lamongan. sementara SMP swasta juga sudah banyak yang memiliki fasilitas laboratorium ini. Seperti SMP Islam Al Huda dan SMP Al Akbar di Brondong. Juga SMP Muhammadiyah 14 Paciran dan SMP Muhammadiyah 8 di Laren, SMP Nahdlatul Ulama di Laren dan Karanggeneng serta SMP Diponegoro di Babat.

Data Dinas Pendidikan Lamongan menyebutkan, saat ini di SMP negeri sudah terdapat fasilitas 60 Laboratorium IPA, 41 unit Laboratorium Bahasa, 50 Laboratorium Komputer dan 23 Laboratorium Multimedia. Sedangkan di SMP swasta sudah terdapat 39 Laboratorium IPA, 12 Laboratorium Bahasa, 1 Laboratorium IPS, 67 Laboratorium Komputer dan 13 Laboratorium Multemida.

Sementara di SMA negeri, sudah ada 9 Laboratorium IPA, 5 Laboratorium Kimia, 4 Laboratorium Fisika, 6 Laboratorium Biologi, 13 Laboratorium Bahasa, 1 Laboratorium IPS, 14 Laboratorium Komputer dan 5 Laboratorium Multimedia. Kemudian di SMA swasta, terdapat 25 Laboratorium IPA, 8 Laboratorium Kimia, 8 Laboratorium Fisika, 8 Laboratorium Biologi, 15 Laboratorium Bahasa, 3 Laboratorium IPS, 42 Laboratorium Komputer, serta 7 Laboratorium Multimedia.

Thursday, June 21, 2012

DIKLATPIM IV KABUPATEN LAMONGAN DIIKUTI 40 PESERTA


Sebanyak 40 orang pejabat eselon IV se-Kabupaten Lamongan mengikuti Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat IV angkatan ke-404. Diklat tingkat dasar atau eselon IV tersebut akan berlangsung selama 40 hari, yaitu hingga berakhir pada tanggal 24 Juli 2012 bertempat di sanggar Pramuka, Kecamatan Turi. Sementara pembukaan acara tersebut dilakukan Shaba Dyaksa setempat, kemarin.

Plt Asisten III Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan Sulastri dalam sambutannya saat membuka diklat berharap, pemimpin hendaknya mampu memberikan inspirasi untuk yang lain. Dalam artian memiliki kapasitas untuk memotivasi orang lain. “Mereka juga dituntut untuk menumbuhkan inovasi, kreativitas dalam pelaksanaan tugas dan memiliki kapasitas dalam pemecahan masalah,” ujarnya.

Seorang pemimpin, lanjut dia, juga harus mampu menggerakkan stafnya untuk bersama-sama memecahkan masalah yang dihadapi organisasi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Selanjutnya dia berharap para peserta mampu menjadi pimpinan yang memiliki wawasan global meskipun mempunyai kewenangan tingkat lokal. “Diperlukan pengetahuan yang cukup luas dan selalu ter-update agar mampu mengakomodasi masalah ditengah-tengah masyarakat yang semakin kritis ini,” ujarnya.

Sementara itu Kabid Diklat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lamongan Pudjianto mengatakan, salah satu tujuan diklat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan serta sikap untuk melaksanakan tugas jabatan struktural eselon IV secara professional dengan dilandasi oleh kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kompetensi dan tugasnya.

Kompetensi kepemimpinan operasional harus dipenuhi baik itu dari aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap dan perilaku. “Selaku pejabat eselon IV hendaknya dapat berkonstribusi dan memposisikan diri sebagai bagian dari perwujudan kinerja PNS yang profesional sebagai pelayan dan bentuk rasa pengabdian kepada negara dan masyarakat,” tambah Kabid Diklat Fungsional Badan Diklat Pemprov Jatim Bagus Pujiono.

Peserta diklat sejumlah 40 orang tersebut terdiri dari pejabat di lingkup Setda 1 orang, badan 11 orang, dinas 14 orang dan dari kecamatan 10 orang. Selanjutnya dari Pol PP 1 orang, RSUD Dr. Soegiri Lamongan 1 orang, sekretariat KORPRI 1 orang dan Inspektorat 1 orang.

Para peserta selanjutnya akan diberikan secara garis besar materi tentang kajian sikap prilaku dan kajian manejemen publik serta beberapa materi lain. Sehingga kapasitas kepemimpinan peserta diklat dapat memenuhi standart kompetensi jabatan yang di amanahkannya. Pemberi materi selain dari widyaiswara Badan Diklat Pemprov, materi pelajaran tersebut juga akan disampaikan oleh pejabat struktural di lingkup Pemkab Lamongan, beberapa dosen perguruan tinggi dan beberapa nara sumber lain yang berkompeten di bidangnya.

Rp 46 MILIAR, SWADAYA MASYARAKAT DALAM BBGRM


Bupati Fadeli bersama Wakil Bupati Amar Saifudin dan segenap jajaran Muspida menghadiri acara puncak peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke IX dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-40, bertempat di Balai Desa Slaharwotan, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Lamongan Muhammad Satuwi Heruwidi mengungkapkan dana swadaya murni dari masyarakat tembus angka Rp 46.398.963.000

MS. Heruwidi lebih lanjut mengungkapkan, swadaya murni masyarakat yang berhasil dihimpun dalam kegiatan BBGRM ini sebesar Rp 46.398.963.000. Sedangkan swadaya pendamping program pembangunan atau Japordes dan ADD sebesar Rp 3.882.800.000. “Sehingga total swadaya masyarakat tersebut mencapai Rp 51.647.717.600,” ujarnya. Sedangkan BBGRM sendiri dilaksanakan mulai tanggal 1 sampai dengan 31 Mei 2012.

Selain itu dia juga melaporkan, bantuan untuk membiayai pemberdayaan pemerintah desa dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan Kabupaten Lamongan telah mengupayakan peningkatan dan pemantapan sumber-sumber keuangan melalui berbagai kebijakan. Antara lain dana urusan bersama untuk pemberdayaan masyarakat melalui PNPM mandiri pedesaan sebesar Rp 27.350.000.000.

“Dana tersebut digunakan pembangunan infrastruktur jalan poros desa, saluran irigasi dan sarana kesehatan. Selain itu juga sebagai peningkatan ekonomi kelompok perempuan berupa simpan pinjam,” ujarnya.

Sementara itu, bantuan pembangunan jembatan dan jalan poros desa tahun 2012 yang berada di 274 lokasi dikucurkan sebesar Rp 11.500.000.000. Dia menambahkan, panjang jalan poros di Kabupaten Lamongan adalah 931,14 kilometer. Sementara yang sudah dibangun dalam keadaan baik 624,92 kilometer. “Sehingga sisa jalan rusak yang belum dibangun 306,22 kilometer dan bersama sejumlah pihak terkait di tahun 2013 nanti diupayakan selesai,” ujarnya.

Untuk bantuan pembangunan jalan poros desa lanjut dia, sampai saat ini yang sudah cair 243 lokasi. Dalam proses pencairan 21 lokasi dan yang belum mengajukan pencairan 10 lokasi. Sedangkan besaran dana alokasi dana desa/ADD tahun 2012 sebesar Rp 27.328.000.000. Dari 462 desa, sampai saat ini yang sudah masuk dalam pengajuan sebanyak 373 desa, yang belum mengajukan 89 desa, yang sudah cair 231 desa dan dalam proses pencairan 142 desa.

Sedangkan bantuan untuk pasar desa yang dibangun dari dana khusus tahun 2012 ada tiga lokasi yakni Desa Sidomulyo, Kecamatan Modo sebesar Rp 200 juta, Kecamatan Kembangbahu sebesar Rp 200 juta dan Desa Tunggul, Kecamatan Paciran sebesar Rp 200 juta.

Sementara bantuan dari dana propinsi untuk pasar desa tahun 2012 yakni Desa Kranji, Kecamatan Paciran sebesar Rp 20 juta. “Yang mana pasar Desa Kranji tersebut merupakan pemenang lomba pasar desa tingkat Pemprov Jatim sebagai juara tiga,” imbuhnya. Jadi total dana yang digunakan untuk pemberdayaan masyarakat desa dari dana APBD Kabupaten Lamongan tahun 2012 yang dikelola oleh Bapemas Lamongan sebesar Rp 66.178.000.000.

Camat Ngimbang Dianto Hari Wibowo di kesempatan itu menyampaikan data perekaman terkait program nasional E-KTP. Yakni sudah sebanyak 29.730 jiwa dari wajib KTP sebanyak 36.734 jiwa atau sekitar 81,93 persen. “Selanjutnya akan dilakukan perekaman mobile untuk menjangkau warga yang kesulitan datang,” ujarnya.

Dia menambahkan, jumlah swadaya masyarakat di wilayah Kecamatan Ngimbang di tahun 2011 total mencapai Rp 751.746.000. “Allhamdulilah semoga bisa dipertahankan dan ditingkatkan dari tahun ke tahun bentuk peran serta masyarakat, kerja keras dan gotong royong antara pemerintah dan masyarakat,” katanya. Dia juga menginformasikan terkait rangkaian acara BBGRM yang sudah menggelar antara lain pemutaran film oleh Pemberdayaan Perempuan dan KB serta pelayanan perizinan IMB, SIUP dan PBB satu hari jadi.

Bupati Lamongan Fadeli dalam sambutannya sekaligus menutup acara BBGRM tersebut menambahkan, merupakan suatu record swadaya murni masyarakat mencapai Rp 46 milyar. Sedangkan tahun lalu tercatat Rp 39 milyar. “Saya meminta supaya kebersamaan ini terus berlanjut. Kunci keberhasilan pembangunan di Lamongan adalah kebersamaan kita semua. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat,” tandasnya. Secara simbolis Fadeli memukul kentongan sebagai tanda berakhirnya BBGRM di tahun ini.

Dalam acara tersebut Bupati juga memberikan bantuan diantaranya berupa dana pembangunan jembatan dan jalan poros di Desa Slaharwotan, Desa Lawak dan Kedungmentawar Kecamatan Ngimbang dengan total Rp 120 juta. Pompa air 6,5 PK 1 unit di Desa Slaharwotan, hand tractor 3 unit di Desa Lamongrejo Ngimbang, serta dana rehab gedung SDN Slaharwotan II sebesar Rp 392 juta. Sementara dari PKK Kabupaten menyerahkan bantuan diantaranya kepada usaha kecil (warung nasi) sebesar Rp 1 juta (@ Rp 500.000) dan plesterisasi sebesar Rp 3 juta (@ Rp 1 juta) di Desa Slaharwotan.

Tuesday, June 19, 2012

GEDUNG DPRD LAMONGAN DIRESMIKAN


Bertempat di Jalan Basuki Rahmad, Bupati Fadeli meresmikan penggunaan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lamongan, Selasa (19/6). Peresmian gedung tersebut sekaligus ditandai dengan digelarnya untuk pertama kali agenda di gedung baru, yakni rapat paripurna dengan agenda penyampaian laporan pertanggung jawaban (LKPJ) pelaksanaan APBD tahun anggaran 2011.

Ketua DPRD Lamongan Makin Abbas dalam sambutannya mengatakan, bahwa gedung yang lama dipandang kurang representatif untuk mendukung kinerja para anggota dewan seiring dengan perkembangan waktu. “Pada tanggal 17 Juli 1980 lalu, gedung DPRD yang lama diresmikan oleh Wakil Gubernur saat itu, yakni Mohammad Sugiono. Sehingga sekarang usia gedung tersebut sudah 32 tahun,” ujarnya.

Sementara itu lanjut dia, dalam kurun waktu 32 tahun, telah banyak perubahan baik di sekretariat dewan maupun di anggota dewan sendiri. “Stafnya banyak,” katanya. Dulu sekitar tahun 2008, anggota dewan hanya 45 orang dan sekarang ada 50 anggota dewan. “Dulu terdapat 5 fraksi sekarang ada 7 fraksi,” imbuhnya.

Pihaknya menjelaskan, pada gedung yang lama ruangannya sendiri hanya berukuran 3,5 meter x 4 meter dan dipakai untuk 12 anggota dewan. Apalagi sekarang ada tambahan tim ahli di masing-masing fraksi. “Saya menilai gedung yang baru ini sudah sangat memenuhi syarat sehingga saya juga memohon kepada teman anggota dewan supaya bekerjanya lebih ditingkatkan. Datang lebih awal dan rajin masuk kantor,” ujarnya.  

Bupati juga menyambut gembira atas difungsikannya gedung baru yang terletak di jalan yang cukup strategis itu. “Saya ucapkan selamat kepada ketua dewan dan semua jajaran sekretariat dewan atas peresmian gedung baru ini,” ujar Bupati dalam sambutannya. Gedung baru ini sendiri menempati bekas tanah perumahan Kajari dan kemudian sempat dibangun gedung bioskop yang akhirnya lama terbengkalai.     Mudah-mudahan gedung baru ini, lanjut dia, mampu bertahan setidaknya 50 tahun. “Semoga bisa memanfaatkan kantor ini dengan sebaik-baiknya, itu intinya,” ujar Fadeli.

Proyek pembangunan gedung DPRD tersebut dilaksanakan oleh PT Tata Bumi Raya dan PT Airlanggatama dengan dana pelaksanaan Rp 24.386.396.000. Sementara konsultan pengawas dilakukan oleh CV Kumara Associates dengan dana konsultan pengawasan Rp 288.270.000. 

Sebagai gambaran, gedung tersebut memiliki fasilitas genset dan mushola. Di gedung berlantai tiga itu juga dilengkapi dengan ruang rapat paripurna yang berada di lantai atas. Sementara di lantai bawah sudah dilengkapi lobby dan receptionist hall. Sementara gedung lama rencananya bisa dipergunakan oleh SKPD-SKPD yang kantornya dianggap belum representatif.

Bupati Fadeli ketika di ruang sidang saat menyampaikan LKPJ-nya melaporkan, pelaksanaan APBD tahun anggaran 2011 telah dilakukan audit oleh BPK yang dilaksanakan melalui dua tahap. “Tahap pertama tanggal 18 Januari 2012 dilakukan pemeriksaan pendahuluan atas laporan keuangan pemerintah daerah. Kemudian tanggal 30 Maret 2012 dilakukan pemeriksaan lanjutan dan pendalaman kepada setiap SKPD,” ujarnya.

Monday, June 18, 2012

TARI NGINCIK RAIH PENATA MUSIK TERBAIK


Satu lagi tari kreasi karya seniman Lamongan meraih penghargaan. Kali ini adalah Tari Ngincik yang sukses meraih penghargaan sebagai Tiga Penata Musik Terbaik dalam Festival Karya Tari, Lagu Daerah dan Tari Bedoyo se Jawa Timur. Dalam event yang dilaksanakan di Taman Kridha Budaya Malang tersebut, Tari Ngincik juga sukses mendapat penghargaan sebagai Sepuluh Penyaji Terbaik.

Festival itu sendiri seperti disampaikan Kabid Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lamongan Sutarno melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, diikuti 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Di ajang tahunan tersebut, dari dua festival yang dilombakan, yakni Festival Karya Tari dan Festival Tari Bedoyo, Lamongan sukses meraih penghargaan melalui Tari Ngincik.

Diterangkan olehnya, Tari Ngincik sendiri merupakan tari yang dilatarbelakangi kesenian tradisi Tari Kepang Dhor yang dikemas sedemikian rupa, disesuaikan dengan perkembangan kesenian saat ini. “Tari Ngincik yang memiliki karakteristik gerakan lincah dan gagah ini memiliki dua gaya. Yakni gaya feminisme dan gagah. Saat memperagakan tari ini, penarinya membawa perlengkapan berupa kuda-kudaan atau kuda lumping, “ urai dia.

Sementara tarian ini menurutnya menceritakan bagaimana para generasi baru menghargai hasil karya dan budaya bangsa. Terutama kesenian tradisi sehingga tertanam sikap rasa ikut memiliki terhadap kesenian tradisi. Kemudian menumbuhkan rasa dan semangat untuk menjaga serta melindungi melestarikan dan mengembangkannya.

Nama-nama di balik tari ini adalah mereka yang selama ini sukses membawa harum Lamongan melalui kesenian tari kreasi. Yakni Ninin Desinta sebagai penata tari, Purnomo sebagai penata musik dan Arif Anshori sebagai penata busana.

Saturday, June 16, 2012

156 STAN RAMAIKAN PAMERAN IKM – IRT


Sebanyak 156 stand ikut meramaikan Pekan Raya Lamongan tahun 2012 di alun-alun Kota Lamongan. Bupati Fadeli secara resmi membuka acara tersebut kemarin dengan ditandai pelepasan balon, penekanan tombol sirine serta pengguntingan untaian melati,

“Ikut meramaikan sebanyak 81 peserta dari Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Pemprov Jatim, dari Lamongan, Bojonegoro, Gresik, Bangkalan dan Sidoarjo. Ditambah IKM – IRT sebanyak 27 kecamatan serta 48 dari pengusaha umum. Sehingga total berjumlah 156 stand ikut berpartisipasi dalam rangka Hari Jadi Lamongan (HJL) yang ke-443 ini,” ujar Kadiskoperindag Lamongan Mubarok dalam laporannya. Pekan Raya tersebut akan berlangsung mulai tanggal 14 sampai 24 Juni 2012.

Peyelenggarana kegiatan itu meurut dia rangka pengembangan dan peningkatan ekonomi di sektor industri kecil. Khususnya industri kecil menenga (IKM) dan industri rumah tangga (IRT) di Lamongan dapat terwujud melalui promosi serta terciptanya jaringan pemasaran yang lebih luas. “Sehingga upaya mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk impor dapat dimaksimalkan,” imbuhnya.

Terkait dengan promosi serta jaringan pemasaran tersebut, ada salah satu stand milik Pemkab Lamongan, Pusat Komunitas Kreatif (Puskom) yang dikelola oleh Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE). Stand itu diantaranya memberikan layanan berbisnis online secara gratis.

Seperti dijelaskan Wildan, petugas di stand itu, Puskom dilengkapi fasilitas perangkat teknologi informatika dan komunikasi (TIK) dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kreatifitas dan kemampuan masyarakat, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sehingga dapat membantu transformasi dari manual bisnis menjadi elektronik bisnis dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah serta taraf hidup masyarakat Kabupaten Lamongan.

Sedangkan fasilitas dan progam yang diberikan kepada peserta, Wildan menambahkan, antara lain desain multimedia, upload produk, membuat blog dengan konsep toko online, editing video dan promosi produk secara online. “Kami berikan pelatihan ini secara cuma-cuma alias gratis,” katanya sembari menyebutkan apabila tertarik dapat mengunjungi gedung Puskom Kreatif yang terletak di jalan Basuki Rahmat No.51 Lamongan.

Sementara itu Bupati Lamongan Fadeli dalam sambutannya mengatakan, setidaknya ada 13.000 IKM dan IRT di Lamongan yang akan terus menjadi perhatian pemerintah daerah. Pasalnya, produk domestik regional bruto (PDRB) Lamongan sebanyak 31,99 persen justru disumbangkan dari sektor industri perdagangan, hotel dan pariwisata. Tertinggi setelah sektor pertanian yang sebesar 44,46 persen. “Ini berarti sungguh luar biasa sebagai faktor pengangkat ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

Bupati menambahkan, pameran seperti ini sangat besar manfaatnya untuk mengangkat serta mengenalkan produk lokal utamanya industri kecil, menegah dan rumah tangga kepada masyarakat luas. “Salurkan dengan media yang tepat sasaran. Seperti halnya dengan Puskom Kreatif milik pemerintah daerah yang cuma ada 2 di Indonesia, yakni Lamongan dan di NTB. Peserta bisa memanfaatkan itu,” tukasnya.  

DIMULAI, GROUNDBREAKING BENDUNG GERAK SEMBAYAT


Pembangunan Bendung Gerak akhirnya dimulai tahun ini. Kepastian pembangunan itu akan ditandai dengan groundbreaking, atau penggalian tanah perdana oleh Menteri PU Djoko Kirmanto pada 15 Juni di Bendungan Gonggang Kecamatan Pocol Kabupaten Magetan bersamaan dengan peresmian Bendungan Gonggang dan Bendung Gerak Bojonegoro.

Kepastian pembangunan Bendung Gerak Sembayat tersebut sebagaimana surat Kementerian Pekerjaan Umum yang ditandatangani Dirjen Sumberdaya Air Mohamad Hasan . surat tertanggal 12 Juni itu perihal Rencana Peresmian Bendungan Gonggang di Magetan dan Bendung Gerak di Bojonegoro serta Groundbreaking Bendung Gerak Sembayat di Gresik.

Melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, Bupati Lamongan Fadeli menyambut baik kepastian pembangunan Bendung Gerak Sembayat itu. Dengan adanya kepastian tersebut, tutur dia, masyarakat Lamongan akan memiliki tandon air di Bengawan Solo yang bisa dimanfaatkan berbagai kebutuhan sepanjang tahun.

Pembangunan Bendung Gerak Sembayat itu sendiri terletak di Desa Sidomukti Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik dan Desa Karangbinangun dan Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan. Pembangunan bending gerak ini dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak (multy years contract) tahun anggaran 2011-2016.

Bendung Gerak Sembayat ini direncanakan mempunyai tampungan (long storage) sebesar 10 juta meter kubik. Tampungan air sebesar itu selanjutnya bisa digunakan untuk keperluan penyediaan air baku, air irigasi dan untuk mencegah intrusi air laut yang selama ini mengganggu pertanian sawah tambak di daerah Bengawan Jero di Lamongan.

Di wilayah Lamongan, kebutuhan lahan Bendung Gerak Sembayat ini seluas 13,174 hektar. Sementara di wilayah Kabupaten Gresik yang berada di Kecamatan Bungah, kebagian jatah untuk membebaskan lahan seluas 82,693 hektar.

Thursday, June 14, 2012

BUPATI SUMPAH 131 PNS


Bertempat di Pendopo Lokatantra Lamongan, sebanyak 131 Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2010 disumpah Bupati Fadeli, kemarin (14/6). Dari total 349 PNS tahun 2010, sisanya, yakni sebanyak 218 orang belum bisa diambil sumpahnya karena terkendala masalah administrasi yang belum lengkap.

Seperti diungkapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian (BKD) Bambang Kustiono, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hasil rekruitmen tahun 2010 dari jalur umum sebenarnya berjumlah 349 orang. Namun sampai dengan bulan Mei 2012, yang telah memenuhi persyaratan untuk diangkat menjadi PNS dan bisa diambil sumpah sebanyak 131 orang.

 “Adapun 218 orang lainnya saat ini masih dalam proses pemilihan perlengkapan berkas setelah mengikuti diklat prajabatan (LPJ). Selanjutnya berkas itu sudah di proses pengangkatannya menjadi PNS dan jika sudah selesai, langsung akan dilakukan pengambilan sumpah dan janji di waktu berikutnya,” katanya.

Sementara itu tanggapan juga disampaikan oleh Bupati Lamongan Fadeli terkait kurangnya peserta sumpah.  “Saya minta utamanya Kepala SKPD terkait untuk segera melakukan evaluasi kepada peserta CPNS yang belum disumpah. Apakah dalam pengusulannya ada keterlambatan atau apa. Jangan sampai ada peserta yang merasa dirugikan,” tegasnya mewanti-wanti.

Kepada PNS yang baru saja diambil sumpah, dia berpesan agar mereka terus memotivasi diri untuk bekerja sebaik-baiknya. “Saudara-saudara sudah cukup beruntung sehingga tanpa melalui pengabdian bekerja bertahun-tahun seperti tenaga honorer, sudah bisa diangkat menjadi PNS. Karena itu sudah selayaknya untuk memberikan kinerja yang terbaik,” katanya.

Diakhir sambutannya, bupati menghimbau kepada seluruh pegawai untuk lebih disiplin dalam melaksanakan jam kerja, menciptakan hubungan kerja sama yang baik antar sesama pegawai dan apabila mengalami permasalahan dalam bekerja diharapkan dapat berkoordinasi denga pejabat lain yang terkait dengan permasalahan tersebut. “ PNS sekarang sudah sangat berbeda dengan sebelumnya. PNS sekarang dituntut untuk terus bisa meningkatkan kinerja dan kompetensi serta inovatif,” tandasnya.

DOKTER DIINGATKAN JAGA KODE ETIK


Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke 27 di Palembang mengukuhkan Dr. Denny Vianto, SpPD sebagai ketua umum cabang Lamongan yang baru menggantikan ketua lama Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad (k) dengan masa bakti 2012-2015. Pelantikan ketua baru itu kemarin dilangsungkan di Pendopo Lokatantra Lamongan.

Sebanyak 30 orang pengurus dilantik oleh ketua IDI wilayah Jawa Timur Dr. Purnomo Budi Setiawan, SpPD-KGEH dan disaksikan Bupati Lamongan Fadeli bersama Sekkab Yuhronur Efendi. Pelantikan itu menindak lanjuti dari surat keputusan pengurus besar IDI Nomor 2009/PB/A4/04/2012 tentang pengesahan susunan personalia pengurus IDI cabang Lamongan masa bakti 2012-2015.

Purnomo Budi Setiawan, SpPD-KGEH dalam sambutannya mengatakan, ada beberapa tantangan dalam kepengurusan di tubuh IDI. Yaitu bagaimana kode etik profesi dokter itu agar terus tetap dijaga. Kemudian memajukan kesejahteraan anggota dalam arti kata luas, yakni mendapat penghasilan yang layak secara baik dan benar. “Isu pendidikan dokter yang mahal bukan merupakan alasan untuk semena-mena dalam berpraktek dan tidak memberikan pengabdian kepada masyarakat, “ kata dia.

Sementara itu ketua umum terpilih Dr. Denny Vianto, SpPD dalam sambutannya melaporkan, IDI ke depan harus membuat program yang jelas dan sinergi khususnya dengan Pemkab Lamongan. Di pengurusan IDI ada satu departemen yang menangani masalah IPTEK. Yaitu dengan harapan para dokter dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuannya. Dengan IPTEK bisa menggali potensi diri. “Ilmu kedokteran bisa terjadi update yang luar biasa,” katanya.

Terkait pengabdian masyarakat dirinya juga mengaku telah siap mengakomodir kegiatan itu dengan beberapa dokter spesialis yang siap terjunkan di lapangan. “Alhamdulilah tanggal 4 Juli 2012 jika tidak ada aral melintang akan ada agenda khitan yang  bekerja sama dengan pemerintah daerah,” ujarnya.

Bupati Fadeli dalam kesempatan tersebut berharap agar proses pelayanan kesehatan kepada pasien bisa menggunakan peralatan canggih, sesuai dengan perkembangan. Dia kemudian menyebutkan penggunaan teknologi informasi komunikasi di Pemkab Lamongan yang mendapat apresiasi penghargaan Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

“PeGI diberikan kepada daerah yang dinilai berhasil menata infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) bidang teknologi informasi yang mendukung hubungan antar pemerintah, pemerintah dengan dunia usaha, serta pemerintah dengan publik. Semoga IDI ke depan juga demikian. Bisa memberikan inovasi-inovasi baru kepada pasien terkait pelayanan kesehatan/pengobatan antara pasien dengan dokter atau pasien dengan apotiknya,” tandasnya.

Monday, June 11, 2012

LAMONGAN RAIH PENGHARGAAN PeGI 2012


Bulan Juni ini menjadi momen panen penghargaan level nasional untuk Pemkab Lamongan. setelah sebelumnya pada 5 Juni lalu sukses meraih Penghargaan Adipura keenam secara berturut-turut, Senin (11/6) di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Bupati Lamongan Fadeli meraih penghargaan bagi peringkat terbaik Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI Tifatul Sembiring.

“Alhamdulillah Lamongan di Bulan Juni ini Lamongan kembali menerima penghargaan level nasional. Prestasi ini tentunya tidak lepas dari kerja keras semua jajaran aparatur untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Semoga prestasi ini akan memacu semangat seluruh jajaran Pemkab Lamongan untuk bekerja lebih keras dan menjadi lebih baik lagi demi kesejahteraan masyarakat Lamongan, “ kata Bupati Lamongan Fadeli kemarin seusai menerima penghargaan yang dilaksanakan bersamaan dengan acara pembukaan Rakornas Kominfo tersebut.

Lamongan sendiri merupakan satu-satunya kabupaten di Indonesia yang menerima penghargaan PeGI ini. Karena dari enam penerima penghargaan PeGI tingkat kabupaten kota ini, hanya Lamongan yang merupakan kabupaten. Sementara lima penerima penghargaan lainnya adalah kota. Dan tahun ini adalah kali pertama penghargaan tersebut diberikan kepada kabupaten/kota. Selama ini penghargaan PeGI hanya diberikan kepada pemerintah provinsi.

Terpisah, Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni menyebutkan, penghargaan PeGI tersebut diberikan Kominfo kepada Lamongan karena dinilai berhasil melakukan penataan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) bidang teknologi informasi komunikasi (TIK). Penataan itu terutama untuk hubungan antar pemerintah, pemerintah dengan dunia usaha, serta pemerintah dengan publik.

“Dua prestasi tingkat nasional di Bulan Juni ini menunjukkan inovasi dan kerja keras Pemkab Lamongan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat mendapat pengakuan dari berbagai pihak, “ ujar dia. Selain Kabupaten Lamongan, penghargaan ini diberikan kepada Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Pekalongan, Kota Medan dan Kota Surakarta.

Dijelaskan Zamroni, PeGI dirancang untuk dapat menjadi pedoman bagi pengembangan TIK di seluruh wilayah Indonesia sehingga diharapkan lingkungan pemerintah baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota maupun departemen dan lembaga non departemen dapat mengembangan dan memanfaatkan TIK secara lebih terarah. Tujuan lainnya adalah untuk memberikan dorongan bagi peningkatan TIK di lingkungan pemerintah melalui evaluasi yang utuh, seimbang dan obyektif.

Di Lamongan, imbuh mantan Camat Glagah ini, seluruh SKPD dan kecamatan telah terkoneksi jaringan internet dengan server yang dipusatkan di Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE). Diantara pelayanan yang telah menggunakan e Government adalah aplikasi manajemen keuangan berupa Sistem Aplikasi Keuangan Akuntansi (SAKTI). Kemudian aktifitas dalam manajemen administrasi berupa surat menyurat, perijinan dan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Elektronik (Simpustronik).

Sementara Kepala KPDE Lamonganb Hurip Tjahjono terkait pengelolaan situs resmi Pemkab Lamongan, www.lamongankab.go.id memberikan penjelasan, SKPDnya telah menyusun standar operasional prosedur (SOP) untuk memberikan pelayanan yang optimal. Laman yang memberi fasilitas pengaduan bagi masyarakat ini kotennya juga selalau dinamis dan diupdate. Diantara SOP yang telah ada adalah untuk layanan interaktif, pemeliharaan jaringan rutin dan pemeliharaan jaringan insidental.

Friday, June 8, 2012

MUSIM KEMARAU, WADUK GONDANG SURUT


Dari kapasitas maksimal sebesar 23 juta meter kubik, kapasitas terisi Waduk Gondang saat ini masih ada sebanyak 7,8 juta meter kubik. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, masih ada sekitar 20 juta meter kubik. Sehingga kini tersisa sekitar 30 persen saja.

Menurut Kepala Dinas PU Pengairan Djoko Purwanto melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, turunnya kapasitas terisi waduk yang dirtesmikan oleh Presiden Suharto tahun 1987 ini karena intensitas hujan di wilayah Lamongan Selatan sangat rendah. Data ini sendiri adalah angka per 31 Mei 2012 dan akan terus dievaluasi setiap 10 hari sekali.

Diperkirakan, kapasitas terisi waduk seluas 6,60 hektar ini hanya akan cukup untuk memenuhi kiebutuhan pertanian pada Musim Kemarau (MK) I saja. Sementara untuk masa MK II, diperkirakan tidak bisa mencukupi. Waduk di Kecamatan Sugio ini jika terisi maksimal, bisa untuk memenuhi kebutuhan lahan seluas antara 8.412 hektar hingga 10 ribu hektar.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan Aris Setiadai menyebutkan, sampai saat ini produksi pertanian di Lamongan, terutama komoditi padi, masih sesuai dengan program. Sampai dengan 30 April lalu, dari sasaran produktivitas padi yang diperkirakan bisa mencapai 62,59 kwintal perhektar, kini sudah terealisasi hingga 64,02 kwintal perhektar, atau sekitar 102,29 persen.

Sedangkan dari sasaran tanam padi seluas 149.765 hektar, sudah terealisasi  119.233 hektar, atau sekitar 79,61 persen. Sedangkan dari sasaran panen seluas 143.774 hekatr, sudah terealisasi seluas 71.960 hekatar atau sekitar 50,05 persen. Kemudian dari sasaran produksi padi yang diharapkan bisa mencapai 899.871 ton di akhir tahun nanti, sudah terealisasi sebanayak 460.717 ton atau sekitar 51,20 persen.

Selain Waduk Gondang, waduk terbesar kedua di Lamongan adalah Waduk Prijetan. Waduk yang mulai dibangun pada tahun 1917 ini masih tersisa stok air 1,7 juta meter kubik dari kapasitas normalnya yang 9,5 juta mter kubik. Waduk ini bisa digunakan untuk mengairi lahan pertanian seluas 4.513 hektar di 33 desa yang terletak di wilayah tiga kecamatan, yakni Kedumpring, Sugio dan Modo.

Tahun ini ada pengerukan dua waduk besar dengan anggaran Rp 10 miliar. Yakni Waduk German di Kecamatan Sugio dan Waduk Balonggangga di Kecamatan Sukodadi. Selain itu, pemerintah daerah tahun ini juga melakukan pengerukan di delapan waduk lainnya. Diantaranya adalah Waduk Sambilan (Mantup), Waduk Pilanggadung (Sarirejo), Waduk Semampirejo (Sambeng)Dan Waduk Jogo (Sarirejo) Serta Waduk Slatung (Kembangbahu). Lamongan memiliki 33 unit waduk PU, 184 unit waduk desa dan 11 rawa. Jika terisi air semua, kapsitasnya mencapai 11o juta meter kubik.

Thursday, June 7, 2012

BLUD RSUD dr. SOEGIRI JADI JUJUGAN BELAJAR SIKKA


Keberadaan RSUD dr Soegiri Lamongan yang sudah menggunakan pengelolaan dengan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) menarik perhatian Komisi C Kabupaten Sikka/Nusa Tenggara Timur untuk belajar. Sebanyak 10 orang rombongan kungker ini, Kamis (7/6) dipimpin Wakil Ketua DPRD Sikka Alexander Longginus diterima Sekkab Yuhronur Efendi di Ruang Sasana Nayaka setempat.

Alexander dalam pemaparannya mengatakan, saat ini di Sikka ada tiga rumah sakit. Satu diantaranya adalah rumah sakit milik pemerintah dengan tipe C yang menjadi rujukan di Pulau Flores. RSUD dr.T.C.Hillers dengan 184 tersebut menurutnya selama ini karena masih berupa rumah sakit umum, sehingga berlaku peraturan sebagaimana SKPD lain dalam hal pengadaan barang dan jasa.

“Kendala utama pelayanan di rumah sakit kami selama ini yang paling rumit adalah masalah persiapan pengadaan berbagai kebutuhan rumah sakit. Baik berupa obat maupun alat kesehatan. Selama ini pengadaan di rumah sakit mengikuti mekanisme pengadaan barang dan jasa sebagaimana SKPD lain yang memakan waktu. Sehingga seringkali kesulitan memenuhi kebutuhan obat dan alat kesehatan, “ ungkap dia.

Dilanjutkan olehnya, kini rumah sakit RSUD dr.T.C.Hillers sedang merintis menuju Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). “Kami mendengar rumah sakit milik Pemkab Lamongan sudah menerapkan BLUD. Sehingga kedatangan kami kesini untuk mencari informasi dan belajar penataan, pelayanan, administrasi dan manajemen pengelolaan dengan PPK BLUD, “ kata dia.

Sementara Yuhronur Efendi menyebutkan, RSUD dr Soegiri yang bertipe Klas B itu telah secara penuh menerapkan PPK BLUD sejak Januari tahun 2010. Rumah sakit dengan pola ini memiliki otonomi untuk mengelola keuangannya sendiri melalui mekanisme penyusunan rencana bisnis anggaran (RBA).

Pada tahun 1984, RSU Lamongan berubah menjadi RSUD Dr. Soegiri Lamongan di bawah pimpinan seorang direktur yang bemama Dr. Soemarsono yang berada di bawah kewenangan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. Selanjutnya di tahun 2002, RSUD Dr. Soegiri memasuki otonomi daerah yang berdiri sendiri sebagai Badan Pengelola Rumah Sakit Daerah (BPRSD ) yang dikepalai seorang Direktur (eselon II), yakni Dr.Herry Widijanto, waktu itu rumah sakit ini bertipe.C. Kemudian d tahun 2009, BPRSD Dr. Soegiri yang menjadi RSUD Dr. Soegiri Lamongan menjadi RS Tipe B Non Pendidikan  dikepalai oleh seorang direktu (Dr. Herry Widijanto) eselon II. Terakhir, ditahun 2010, RSUD Dr. Soegiri Lamongan Sebagai SKPD yang menerapkan PPK – BLUD di kepalai oleh Pengganti Direktur (Drg Fida Nuraida,M.Kes dan kini dipimpin Yuliarto Dwi M.

Wednesday, June 6, 2012

ADIPURA DIKIRAB KELILING MELEWATI 11 KECAMATAN


Kirab Piala Penghargaan Adipira tahun ini berlangsung beda dari sebelumnya. Bersama dengan Piala Adiwiyata Mandiri Nasional untuk SMAN 1 Lamongan, piala lambang kebersihan tingkat nasional ini, Kamis pagi (7/6) akan dikirab keliling melewati wilayah 11 kecamatan di Kabupaten Lamongan.

Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni menyebutkan alasan Adipura dan Adiwiyata Mandiri Nasional itu adalah karena piala tersebut sejatinya adalah milik seluruh masyarakat Lamongan. “Bapak Bupati (Fadeli) mulai tahun ini mengirab Adipura keliling Kabupaten Lamongan. Sehingga Adipura dan Adiwiyata ini bisa menjadi kebanggan seluruh masyarakat Lamongan, “ kata mantan Camat Glagah tersebut.

Rute kirab dalam kotapun akan berubah. Biasanya rute kirab Adipura akan berakhr di Pendopo Lokatantra, kali ini akan berakhir di SMAN 1 Lamongan sebagai penerima Adiwiyata Mandiri Nasional.

Zamroni menyebutkan, saat di SMAN 1 Lamongan, Piala Adipura dan Adiwiyata Mandiri akan diserahkan Bupati Fadeli kepada Camat Kota Lamongan. Selanjutnya oleh camat, kedua piala ini dikirab menuju Kecamatan Tikung. Kemudian secara estafet oleh masing-masing camat penerima dikirab melewati Kecamatan Mantup, Sambeng dan berakhir pada malam harinya di Kecamatan Ngimbang untuk disemayamkan.

Di hari kedua, keesokan harinya, Adipura dan Adiwiyata MAndiri dikirab oleh Camat Ngimbang menuju wilayah Kecamatan Kedungpring dan diterima camat setempat. Selanjutnya kirab berlanjut menuju Kecamatan Babat, Pucuk, Sukodadi, Turi dan berakhir sekitar jam 7 malam di Kecamatan Deket untuk diserahkan kembali kepada Pemkab Lamongan.

Kirab Adipura ini akan ditutup dengan Pesta Rakyat di Alun-alun Kota Lamongan pada Sabtu malam (9/6). Selain akan menampilkan yel-yel dari RT peserta LGC jilid II, juga akan diumumkan oleh dewan juri, RT pemenang LGC tahun ini yang bertema waste lover.

PENERIMA RASKIN JADI 122.950 RTSPM


Penerima beras untuk masyarakat miskin (Raskin) di Lamongan terhitung sejak Bulan Juni 2012 ini menjadi 122.950 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM). Sementara sebelumnya, jumlah penerima Raskin di Lamongan terdapat sebanyak 84.694 RTSPM. Perubahan ini sesuai dengan hasil Pendataan Program Perlindungan (PPLS) tahun 2011 oleh Badan Pusat Statistik atau BPS.

Dengan adanya perubahan ini, sehingga jumlah penerima raskin di Lamongan naik sebanyak 38.256 RTSPM. Di tahun 2012 ini, sejak Januari hingga Mei masih menggunakan data PPLS tahun 2008. Sedangkan terhitung sejak Juni 2012, sudah menggunakan data PPLS tahun 2011 dari BPS.

“Kenaikan penerimaan raskin itu tidak hanya terjadi di Lamongan saja, tetapi juga dialami sebagian besar kabupaten/kota se-Jawa Timur,” kata Kabag Perekonomian Pemkab Lamongan Faiz Junaidi, kemarin melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni.

Menurut dia, perubahan data penerima raskin tersebut bukan sebagai indikasi peningkatan jumlah warga miskin, namun disebabkan perubahan indikator pendataan dan penggunaan data. “Mulai Juni ini dilakukan perubahan penggunaan data warga miskin (gakin), yakni dari hasil pendataan program perlindungan sosial (PPLS) 2008 menjadi hasil PPLS 2011 dari Badan Pusat Statistik (BPS),” ungkapnya.

Menurut dia, dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur hanya ada delapan kabupaten/kota yang tidak mengalami kenaikan penerimaan jatah raskin tersebut, bahkan cenderung mengalami penurunan. Antara lain, Kota Surabaya, Kota Malang, Jember, Bondowoso, Sampang, Sumenep, Pamekasan. “Banyak yang heran , daerah-daerah di Madura sebagian besar tidak mengalami kenaikan, bahkan cenderung turun. Hanya menyisakan Bangkalan yang mengalami kenaikan,” ujarnya.

Sementara itu, untuk stok beras raskin di Lamongan cenderung aman. Setiap RTSPM mendapat jatah 15 kg dengan harga Rp 1.600/kg. “Insya Allah, stok beras yang ada di Bulog untuk kebutuhan raskin di Lamongan cukup aman,” ujarnya.

Monday, June 4, 2012

LPTQ LAMONGAN DIPIMPIN SEKKAB


Pengukuhan pengurus periode 2012 – 2016 dan rapat kerja (raker) program Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) berlangsung di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, kemarin (4/6). Bupati Lamongan Fadeli secara resmi melantik Yuhronur Efendi sebagai Ketua Umum LPTQ.

“Saya sampaikan selamat dan sukses kepada seluruh pengurus LPTQ Kabupaten Lamongan periode 2012 – 2016. Sebagai konsekwensinya, tentunya ketua beserta jajaran pengurus yang baru harus kerja keras mulai dari nsekarang. Karena berbicara LPTQ seharusnya ketuanya berasal dari Kementerian Agama. Berhubung petunjuk pusat mengharuskan demikian, maka Sekda dijadikan penanggung jawab secara umum. Namun secara teknis, kegiatan tetap ada di Kementerian Agama,” ujar bupati dalam sambutannya.

Harus disadari, lanjut dia, LPTQ Lamongan mengalami penurunan selama sekitar dua tahun karena kevakumannya. Fadeli menganggap kurang adanya greget di dalam tubuh kepengurusan LPTQ selama ini. “Sempat mengalami peningkatan prestasi di tahun 2008 dan 2009 serta puncak prestasi pada 2010, namun kemudian turun lagi tanpa prestasi,” katanya.

Dia meminta supaya kejadian dimasa lalu itu segera dievaluasi khususnya terhadap semua pengurus LPTQ baik tingkat kabupaten sampai kecamatan. Bisa saja pengurus yang kurang kompeten ditengarai memicu munculnya masalah kemunduran prestasi itu.

“Saya minta ini sebagai motivasi ke depan dan saya yakin potensinya anak-anak kita masih cukup besar. Tinggal bagaimana seringnya menggelar event-event. Jangan hanya konsentrasi pada event tingkat kabupaten saja. Namun justru event tingkat desa atau sekolah menjadi sangat penting dan harus menjadi perhatian bagi pengurus LPTQ yang baru saja dilantik ini untuk digiatkan,” ujarnya.

Semantara itu pengangkatan dan pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Bupati Lamongan No.188/164/Kep/413.013/2012 tentang perubahan atas Keputusan Bupati Lamongan No.188/60/Kep/413.013/2012 tentang pembentukan pengurus LPTQ Kabupaten Lamongan periode 2012 – 2016.

“Dalam agenda ini kami akan menyusun rencana strategis 5 tahun ke depan, menyusun program kerja dan rencana kerja tahun 2012. Mengadakan koordinasi dengan semua lembaga terkait, mempersiapkan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an sehingga dapat terlaksana dengan baik serta memunculkan bibit-bibit baru secara berkesimanbungan,” tandas Kepala Kantor Kemenag di Kabupaten Lamongan sekaligus Ketua I H. Husnul Maram.

Di tahun 2010, Lamongan menyumbangkan satu-satunya medali emas Jatim pada MTQ tingkat Nasional di Bengkulu melalui Cabang Tahfidz 1 Juz Tilawah oleh Khoirotul Ummah. Dan ini adalah medali emas pertama Lamongan di MTQ nasional setelah tahun 1978. Di tahun yang sama, di tingkat Jawa Timur, pada MTQ ke 23 di Jember,  meraih prestasi sebagai terbaik pertama musabaqah syarhil al-qur'an (MSQ), terbaik ke tiga musabaqoh hifdhil qur'an (MHQ) golongan 1 juz dan tilawah kemudian juga meraih 6 juara harapan.

ADIPURA KEENAM UNTUK LAMONGAN


Lamongan tahun ini dipastikan kembali meraih Penghargaan Adipura untuk yang keenam kalinya. Recananya, penghargaan ini akan diterima langsung oleh Bupati Fadeli dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Juni mendatang di Istana Negara Jalan Merdeka Timur, Jakarta. Selain Adipura, SMAN 1 Lamongan tahun ini juga dinyatakan sebagai sekolah dengan predikat Adiwiyata Mandiri Nasional.

“Berdasarkan surat dari Kementerian Lingkungan Hidup RI nomor B-5665/Dep.IV/LH/PDAL/06/2012, Lamongan secara resmi dinyatakan meraih Penghargaan Adipura tahun 2012. Penyerahaan piala penghargaan akan dilaksanakan pada selasa 5 Juni di Istana Negara Jalan Merdeka Timur mulai pukul 9 pagi, “ ungkap Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni kemarin.

Disebutkannya, Lamongan meraih Penghargaan Adipura untuk kategori kota kecil bersama 48 kota kecil lainnya di Indonesia. Di jawa Timur, selain Lamongan, peraih Adipura untuk kategori kota kecil lainnya adalah Tuban, Bojonegoro, Nganjuk, Mojokerto, Pacitan, Magetan dan Ponorogo. Sementara penerima lainnya adalah Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir/Sumatera Selatan, Kota Amlapura Kabupaten Karangasem/Bali dan Kota Bangko Kabupaten Merangin/Jambi.

“Bapak bupati (Fadeli) menyampaikan terima kasihnya kepada masyuarakat Lamongan yang telah guyup berpartisipasi dalam menciptakan Lamongan yang bersih, hijau dan indah. Partisipasi inilah yang berperan besar dalam sukses Adipura tahun ini ini. Karena diantara sekian poin penilaian, poin untuk partisipasi masyarakat di Lamongan sangat tinggi. Sehingga beliau menyatakan penghargaan ini selayaknya dipersembahkan untuk masyarakat Lamongan, “ tandas Zamroni.

Terpisah Kepala Badan Lingkungan Hidup menyebutkan, Lamongan mendapat poin akhir 77,83 dalam Adipura kali ini. Poin Lamongan ini adalah yang tertinggi untuk kategori kota kecil se Indonesia. Dia juga menyebutkan, tahun ini SMAN 1 Lamongan sukses meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional hanya dalam tempo dua tahun keikutsertaan. Sedangkan SMPN 2 Lamongan ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional. Itu sesuai dengan Surat Meneg LH Nomor B-5642/DEPVI/LH/PPM/06/2012 dan nomor Nomor B-5643/DEPVI/LH/PPM/06/2012.

Sementara Program Lamongan Green and Clean (LGC) jilid dua yang menjadi salah satu program unggulan peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan kebersihan dan keindahan telah memasuki fase pengujian akhir oleh tim  independen. Nominator peraih juara dalam LGC masih harus lolos uji oleh tim ini.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama ini akan diumumkan siapa saja rukun tetangga (RT) yang terpilih menjadi yang terbaik. Baik untuk katagori perintis, berkembang maupun maju. Pengumumannya sendiri direncanakan sudah akan dilakukan pada awal Juni ini.

Seperti diberitakan,  hasil penilaian LGC-2 tersebut akan akan dipilih satu RT kelompok berkembang sebagai best of the best, kemudian terbaik dua, terbaik tiga. Selain itu juga terbaik untuk penataan lingkungan, kebersihan terbaik, yel-yel terbaik, fasilitator kelurahan (faskel) terbaik, dan RT favorit. Sedangkan untuk kelompok RT perintis akan dipilih tiga terbaik. Begitu juga untuk kelompok RT maju, akan dipilih juara satu, dua dan tiga.

FADELI BERANGKATKAN FUN BIKE DAN BUKA PAMERAN BONSAI


Mengambil start di depan Pendopo Lokatantra Lamongan, Minggu (3/5), Bupati Lamongan Fadeli didampingi forum pimpinan daerah memberangkatkan peserta Fun Bike dalam rangka Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-443. Pesertanya bukan hanya dari Jawa Timur saja. Namun juga diikuti penghobi gowes dari sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Panitia pelaksana kegiatan M Solin menyebutkan, peserta dari Jawa Tengah diantranya berasal dari Kabupaten Pati, Cepu, Blora, Kudus dan Jepara. Sementara yang dari Jawa Timur diantaranya Banyuwangi, Tuban, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Ngawi dan Nganjuk.

Peserta fun bike kali ini akan dibagi dalam dua rute berbeda. Rute pertama berupa rute pendek sepanjang 15 kilometer. Sementara rute panjang akan menempuh jarak sepanjang 21 kilometer off road makadam single track.

Seusai ikut gowes dalam Fun Bike HJL, Fadeli kemduian membuka pameran bonsai dan tanaman hias di Alun-alun Kota Lamongan. menurut ketua panitia penyelenggara, Erfan Hadi, kegiatan yang sudah kelima kalinya diadakan itu diikuti 149 pohon bosai dari berbagai daerah.

Sebanyak 101 pohon diantyaranya adalah kelas nasional, 35 pohon masuk kelas prospek dan 13 pohon masuk kelas eksebisi. Sementara itu stan tanaman hias yang ikut tahun ini ada 15 unit. Dia menyebutkan juga akan dilaunching sebuah sekolah bonsai di Lamongan.

288 PESILAT PEREBUTKAN PIALA BUPATI


Kejuaraan Pencak Silat Piala Bupati Lamongan Dalam Rangka Hari Jadi Lamongan (HJL) Ke-443. Peserta Klas A-H putra diikuti sebanyak 231 pesilat. Sementara Klas A-E Putri diikuti 57 peserta. Sehingga total peserta dalam kejuaraan ini mencapai 288 pesilat. Mereka melakukan pertandingan sejak 29 Mei lalu hingga 1 Juni 2012.

Hasl kejuaraan : putra kelas A Wahyudi (PSHT kedungpring),  Klas B RadityaSurya Laksana SMAn 1 Kedungpring, Klas C Irfan Syaifudin Man Lamongan, Klas D Putra Tri Novan SMPN 2 Mantup, Klas E Syaifudin Efendi SMK PGRI Sukodadi, Klas F Askuri Mukharomin SMPN 2 Mantup, Klas G Arifudin Rizal SMA Pancamarga Lamngan, Klas H Bagus Andrianto SMAN 1 Kedungpring, Putri Klas A Azzarotul  Lailia SMK Thoriqul Ulum Lamongan, Klas B Rabita Janatul Warda SMAn 3 Lamongan, Klas C Chotamul Laili Inayah PSHT Kedungpring, Klas D Indah Gita CahyaniSMAN 1 Sekaran, Klas E Khofifah SMA Ma'arif Brondong.

Friday, June 1, 2012

WAYANG MASIH DIMINATI


Kesenian wayang kulit yang mulai ditepikan zaman ternyata masih banyak peminatnya di Lamongan. Termasuk Bupati Lamongan Fadeli juga ternyata meminati kesenian yang pernah dijadikan media dakwah oleh Sunan Kalijogo itu. Salah satu pertunjukan wayang kulit yang ditontonnya adalah saat tasyakuran dan ruwatan pertapaan Sunan Drajat, Paciran.

Tidak hanya Fadeli, Sekkab Yuhronur Efendi juga menonton pertunjukan wayang kulit di Ponpes asuhan KH Abdul Ghofur itu hingga dini hari. Pagelaran wayang kulit malam itu menghadirkan dalang Wayang Krucil Kiai Songsong, Ki Sudiknodono.

Sementara sejumlah rombongan bupati sudah terkantuk-kantuk, Fadeli masih serius mengikuti jalan cerita. Dia baru beranjak meninggalkan lokasi menjelang jam dua dini hari. Meski demikian dia harus meninggalkan pagelaran yang baru separo cerita itu karena pada jam 8 pagi sudah harus menerima sejumlah siswa berprestasi di Guest House setempat.

Pagelaran wayang malam itu menyuguhkan lakon Gajah Mada Bocah Lamongan Pemersatu Nusantara. Sesuai dengan judul cerita, lakon malam itu menuturkan sejarah Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit yang diceritakan berasal dari Desa Modo (sekarang Kecamatan Modo). “Marilah kita jaga persatuan dan kesatuan demi terpeliharanya situasi aman, sejuk dan kondusif di Lamongan sebagaimana lakon dalam pagelaran wayang malam ini, “ kata Fadeli sebelum pertunjukan dimulai.

Cerita ini seperti versi yang diyakini budayawan Lamongan Viddy AD Daery. Menurutnya, ada sejumlah cerita rakyat (folklore) yang umum dikisahkan di wilayah pedalaman Lamongan mengenai keberadaan patih yang terkenal dengan Sumpah Palapanya tersebut di Lamongan. Cerita rakyat itu menuturkan bahwa Gajah Mada adalah anak kelahiran Desa Mada (sekarang Kecamatan Modo/Lamongan). Di era Kerajaan Majapahit, wilayah Lamongan bernama Pamotan.

Berdasar cerita rakyat itu pula Viddy meyakini Gajah Mada adalah anak Raja Majapahit secara tidak sah (istilahnya Lembu Peteng atau Anak Haram) dengan gadis cantik anak seorang Demung (Kepala Desa) Kali Lanang.  Anak itu dinamai Joko Modo atau jejaka dari Desa Mada. Diperkirakan kelahirannya sekitar tahun 1300.

Dilanjutkannya, selanjutnya oleh kakek Gajah Mada yang bernama Empu Mada, Joko Modo dibawa hijrah ke Desa Cancing/Ngimbang. Wilayah yang lebih dekat dengan Biluluk, salah satu Pakuwon di Pamotan, benteng Majapahit di wilayah utara. Sementara benteng utama berada di Pakuwon Tenggulun/Solokuro.Salah satu bukti fisik bahwa Gajah Mada lahir di Lamongan adalah adanya situs kuburan ibunda Gajah Mada di Desa Ngimbang.

Selain menuturkan perjalanan Gajah Mada, pagelaran wayang kulit malam itu juga menyampaikan sejarah Lamongan. Seperti cerita Andansari dan Andanwangi mulai dari kecil hingga dewasa dan pertautan kisah dengan Laras Liris.

Share

Twitter Facebook Favorites More