Situs Grand Lamongan News, saat ini masih dalam tarap pembangunan. Untuk sementara bisa diakses melalui www.grandlanews.co.cc. Mohon maaf bila tampilan dan isinya masih sangat sederhana.

Wednesday, July 18, 2012

CANANGKAN LAMONGAN JADI BUMI KOPERASI


Bertempat di halaman Kantor Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Kopindag) Kabupaten Lamongan, Bupati Fadeli beserta jajarannya menghadiri puncak acara peringatan hari koperasi (Harkop) ke-65 tahun 2012, kemarin (17/7). Dalam acara tersebut Bupati Fadeli sempat mengungkapkan akan mewujudkan Kabupaten Lamongan sebagai bumi koperasi dengan salah satu tujuannya yakni untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi pengangguran.

Dikatakan lebih lanjut olehnya, hal itu seiring dengan pesatnya tumbuh kembang koperasi yang tersebar di Lamongan yakni sebanyak 1.042 buah koperasi. Selain itu, juga diraihnya prestasi bergengsi lainnya baik ditingkat Jawa Timur dan Nasional. Penghargaan terbaru tahun ini adalah dengan diterimanya Jasa Bhakti Koperasi dari Menteri Koperasi dan UKM RI di Palangkaraya beberapa waktu lalu.

“Saya berkata demikian, karena hampir 20 tahun lamanya menjadi ketua koperasi yang berlokasi di pemerintah daerah yakni koperasi Setia Praja. Jadi merupakan kewajiban saya untuk menggerakkan perekonomian Lamongan diantaranya melalui bumi koperasi ini,” ujarnya.

Fadeli juga sempat turut menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman bersama anatar Diskopindag Lamongan dengan Dinas Pendidikan tentangsinergi pemberdayaan koperasi. “Potensi yang ada di sekolah cukup besar. Memang belum seluruhnya sekolah-sekolah memiliki koperasi. Dan kalau pun itu sudah memiliki, tetapi belum berbadan hukum. Kalau sekolah-sekolah ini mempunyai badan hukum di koperasinya, tidak mustahil akan bermunculan ribuan koperasi baik di negeri maupun swasta. Itu hanya contoh dari lembaga pendidikan saja belum yang lainnya,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Dewan Koperasi Lamongan Pratikno dalam laporannya mengatakan, dalam lomba koperasi berprestasi tingkat Jawa Timur, KPRI Handayani Lamongan mendapat penghargaan sebagai koperasi kategori konsumen, KSU Kencana Makmur sebagai koperasi kategori pemasaran dan KUD Mina Tani Brondong sebagai koperasi kategori jasa. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jatim dalam puncak peringatan hari koperasi propinsi Jatim di Kabupaten Jombang.

Rangkaian peringatan hari koperasi di Lamongan itu diwanai berbagai kegiatan. Selain pameran produk unggulan, juga diadakan lomba berpacu dalam koperasi. Semacam cerdas cermat antar pengurus koperasi. Serta donor darah yang bekerjasam dengan PMI setempat.

PROGRAM GERAKAN PENANAMAN PADI SEREMPAK


Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Direktoral Jenderal Tanaman Pangan pada Kementerian Pertanian RI Erma Budianto melontarkan pujian terkait gerakan tanam padi serempak yang dilakukan Lamongan, yang dimulai di Desa Laren, Kecamatan Laren, kemarin. Pasalnya, Lamongan merupakan kabupaten kedua setelah Klaten/Jawa Tengah yang melakukan pencanangan gerakan tanam serempak inpari 13 pada tahun 2011 lalu.

“Gerakan tanam serempak ini langka,” ujar Erma Budianto mengawali sambutannya. “Pertama saya menghadiri di Kabupaten Klaten Jawa tengah yang dilakukan oleh Gubernur Bibit Waluyo dan yang kedua baru di Lamongan.

Di Klaten, lanjut dia, gerakan penanaman serempak dilakukan karena sudah lima musim tanam tidak bisa panen karena serangan hama wereng batang coklat. Setelah gubernur mencanangkan tanam serempak 804 hektar, akhirnya berhasil panen. “Untuk itu, atas nama Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, kami sangat mengapresiasi Bapak Bupati Lamongan atas digelarnya kegiatan ini,” imbuhnya.

Dia menyebut akan ada banyak hal keuntungan dari tanam serempak. Jika gerakan di Laren ini kemudian diikuti oleh kecamatan lainnya, Erma Budianto yakin Lamongan bisa terus menstabilkan komoditi pangannya.

“Kegiatan ini juga sejalan dengan keresahan Bapak Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) terhadap keadaan pangan nasional. Setiap tahun penduduk Indonesia naik 1,5 persen, sementara perubahan iklim ekstrim di tahun 2011 lalu mengakibatkan produksi menurun.

“Kalau sudah terkena dampak tersebut semua daerah dan negara tentu tidak bisa berbuat banyak. Mengharapkan impor juga tentu sulit,” jelentrehnya.

Sementara itu Bupati Lamongan Fadeli dalam sambutannya mengatakan, gerakan penanaman padi serempak di Laren tersebut memang baru pertama kali dilakukan di Lamongan. Fadeli mengungkapkan, tahun 2011 kemarin produktifitas pertanian di Lamongan memang sempat turun drastis karena cuaca ekstrim. Yakni hanya tercapai 678.000 ton gabah kering giling (GKG).

“Insya Allah tahun 2012 ini, menurut data Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan, sudah tercapai 652.000 ton GKG atau 70 persen dari target sebanyak 899.000 ton GKG. Artinya musim tanam tahun ini masih jauh lebih baik dari musim tanam tahun lalu dengan keadaan cuaca hampir sama,” ujarnya.  

Kadis Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan Aries Setiadi dalam laporannya menambahkan, musim tanam 2011-2012 sasaran luas tanam padi yakni 149.765 hektar, sasaran luas panen 143.774 hektar, sasaran produksi 899.871 ton dan sasaran produktivitas 62,59 kwintal/hektar. Sedangkan kondisi sampai dengan tanggal 9 Juli 2012, yang sudah dicapai realisasi luas tanam 144.362 hektar atau 96 persen, realisasi luas panen 101.369 hektar atau 70 persen, realisasi produksi 653.219 ton atau 72,5 persen dan realisasi produktivitas 64,44 kwintal/hektar.

Dalam kesempatan tersebut Fadeli menyerahkan bantuan berupa bahan pengendalian hama pengganggu tanaman berupa agen hayati sebanyak 1.000 liter dan dua peralatan pengendalian. Yaitu berupa hand sprayer sebanyak 27 buah dan mis blower stick sebanyak 27 buah. Bupati beserta jajarannya juga melakukan tanam berupa srikaya jumbo.

BOROS ENERGI KARENA TAK MAMPU DAN PAHAM


Masyarakat masih saja belum bisa melakukan penghematan energy, dalam hal ini listrik. Hal itu terutama mereka tidak mampu dan tidak paham. Hal tersebut seperti disampaikan Imam Asy’ Ary dari Dinas Energy dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur saat Sosialisasi Penghematan Energi, Air dan BBM Bersubsidi di Lingkup SKPD, BUMD dan dunia usaha di Kabupaten Lamongan, Senin (17/7) bertempat di Ruang Sabha Dyaksa.

“Sampai saat ini masih ada kekurang pahaman masyarakat untuk melakukan penghematan energi listrik, “ ujar Imam. Dia kemudian mencontohkan masih banyak digunakannya lampu neon berbalas kawat yang sangat boros oleh konsumen.

“Kebanayakan konsumen masih mengira bahwa lampu neon 10 watt  berbalas kawat maka konsumsi energinya juga adalah 10 watt. Padahal konsumsinya bisa mencapai 50-70 watt, “ katanya member penjelasan.

Namun di sisi lain, imbuh dia, kemampuan ekonomi masyarakat yang lemah juga menjadi penyebab mereka belum bisa hemat energi. Sehingga mereka hanya dapat membeli peralatan listrik yang asal murah walaupun boros energi.

Sementara di perkantoran, kendala penghematan listrik terkendala pola pikir yang belum berubah. “Program penghematan energi di perkantoran tidak efisien karena karyawan merasa yang membayar pengeluaran adalah kantor. Sehingga mereka tidak merasa perlu untuk ikut bertanggungjawab. Karena itulah pemerintah berupaya menjadikan hemat listrik sebagai budaya. Yakni dengan terus menerus melakukan sosialisasi dan menjalankan mekanisme pengawasan yang lebih ketat, “ urai dia.

Sementara Ali Musyafa, pengajar di Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Istitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mengatakan manajemen energy menjadi urgen sebagai solusi penghematan energi. Menurut dia, dengan melakukan penghematan energi, keuntungan bisnis akan semakain besar karena adanya penuruann biaya operasioanal. “Efisiensi walau hanya 1 persen dalam bisnis, akan langsung meningkatkan keuntungan perusahaan, “ cetus dia sembari menyebutkan keberhasilan manajmen energi sangat ditentukan faktor manusia. Meski saat ini sudah menjamur berbagai teknologi baru untuk penghematan energi.

Asisten Ekbang Lamongan M Wahyudi saat membuka acara mengharapkan agar dilakukan penghematan dan mendayagunakan sumber daya alam (SDA) secara tepat guna. Mengingat SDA tersebut bersifat tidak dapat diperbarui. “Diharapakn, dengan penghematan energi listrik dan BBM bersubsidi, akan menghemat anggaran sampai dengan 25 persen” demikian ungkapnya. Menurutnya, berdasarkan Inpres No 13/2011 target penghematan energi listrik adalah 20 persen, Air 10 persen dan BBM 10 persen.

Wednesday, July 11, 2012

MINTA WASPADAI MEDIA SOSIAL

Kemajuan teknologi seperti kemudahan untuk mengakses internet melalui perangkat mobile dan menjamurnya berbagai layanan media sosial seperti facebook serta twitter bisa menjadikan generasi muda lebih melek tentang teknologi informasi. Namun disisi lain, sarana itu bisa menjadi alternatif para pengedar narkoba untuk bertransaksi secara online. Mengingat makin maraknya penggunaan handphone/HP pada anak usia sekolah yang dilengkapi dengan aplikasi media sosial tersebut, bahaya narkoba online hal itu pun harus diwaspadai.

Setidaknya itu yang disampaikan oleh Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) sekaligus Wakil Bupati Lamongan Amar Saifudin dalam sambutannya, bertempat di SMA Negeri 1 Lamongan, kemarin. Dihadapan siswa-siswi kelas X (kelas 1) sebanyak 345 orang, sosialisasi tentang bahaya narkoba tersebut untuk mengisi kegiatan masa orientasi siswa (MOS) yang berlangsung mulai senin tanggal 2 Juli sampai 4 Juli 2012 di sekolah yang sukses meraih Adiwiyata Mandiri di tahun 2012 itu.

“Mengingat dengan kondisi maraknya penggunaan HP pada anak usia sekolah yang dilengkapi dengan aplikasi dan kemudahan akses ke media sosial tersebut, hal itu harus diwaspadai. Pasalnya, sarana itu bisa menjadi alternatif para pengedar narkoba untuk berjualan dan melakukan transaksinya secara online dan tidak perlu untuk melakukan tatap muka,” ujar Amar sambil mencontohkan Raka Widyarma yaitu anak dari Wakil Gubernur Banten Rano Karno yang terjerat kasus bertransaksi narkoba secara online.

Indonesia akan menjadi pasar potensial bagi para pengedar narkoba apabila masyarakatnya tidak tahan uji. “Sedikit masalah saja remaja bisa langsung stress dan larinya ke narkoba,” imbuhnya. Di sekolah bisa saja remaja ini tampak baik, di keluarga juga baik, namun di lingkungan masyarakat juga harus diperhatikan dan di kontrol.

“Pandai-pandailah dalam memilih teman,” ujarnya. Dia kemudian meibaratkan, jika berteman dengan penjual minyak wangi baunya akan wangi. Namun jika berteman dengan penjual ikan baunya pasti amis.

“Jangan sampai impian dan harapan orang tua dirumah menjadi hancur gara-gara narkoba,” katanya. pada kesempatan itu Amar juga berpesan, jangan mencoba meminum minuman keras yang memabukkan karena merupakan pintu masuknya semua kejahatan.

Dia juga menyebut merokok sebenarnya adalah mesin pembunuh secara berlahan bagi siapa saja yang suka menghisapnya. “Secara kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial dan lingkungan, norkoba tidak ada untungnya sama sekali,” tandas Amar. Hadir pada kesempatan itu Kepala Sekolah Smasa Wantono Gono Putro dan narasumber Kasatresnarkoba Polres Lamongan AKP Hasran. Sedangkan sesi testimoni dilakukan oleh mantan pecandu narkoba.   

KEJAR PRODUKSI BERAS, TEKEN MOU DENGAN BRAWIJAYA

Peningkatan produksi beras di Lamongan kini akan diupayakan melalui pola intensifikasi dengan penerapan teknologi. Mewujudkan intensifikasi itu, Rabu (11/7) di Pendopo Lokatantra setempat dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Pemkab Lamongan dengan Universitas Brawijaya Malang tentang Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di Lamongan.

Dari pihak Lamongan diwakili langsung oleh Bupati Fadeli. Sementara dari Universitas Brawijaya diwakili oleh Prof Ir Sumeru Ashari, M.Agr, Sc, Phd, Dekan Fakultas Pertanian. Kesepakatan itu sendiri ditandatangani terutama untuk mendukung Program P2BN menuju surplus beras nasional 10 juta ton pada tahun 2014. Kemudian untuk meningkatkan teknologi budidaya tanaman padi, serta untuk meningkatkan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), meningkatkan program pasca panen dan kesejahteraan petani.

Selanjutnya setelah ditekennya nota kesepahaman itu, akan dilakukan fasilitasi bimbingan teknis kepada petani dan kelompok tani. Kemudian fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana untuk meningkatkan produksi padi di Lamongan, pengendalian OPT serta fasilitasi penurunan kehilangan hasil 1 persen setiap tahunnya.

“Cap yang melekat lama sejak jaman kolonial harus segera dihapus dan digantikan. Yakni merubah image petani yang kolot, tertinggal dan sebagai kelas terendah harus digantikan dengan citra petani sebagai pengusaha, pebisnis yang tak kalah dengan profesi lainnya,” ujarnya.

Maka dalam pendampingan kepada petani, lanjutnya, yang perlu juga di fasilitasi oleh pemerintah maupun pihak lainnya bukan hanya masalah teknis semata seperti budidayanya. Tetapi juga bagaimana strategi agar mereka bisa keluar dari pola pikir lama menuju pola pikir baru.

Untuk itulah, lanjut dia, nota kesepahaman bersama antara pemerintah daerah dengan Fakultas Pertanian Unibraw Malang terkait P2BN ini dibuat. “Agar kita semuanya bisa saling bersinergi, sharing, berkoordinasi dan melakukan pembinaan. Yaitu diantaranya tentang penelitian holtikultura, hama penyakit (OPT) dan peningkatan produksi pangan itu sendiri,” imbuhnya.

“ Kalau tahun 2011 lalu, produktifitas pertanian di Lamongan sempat turun, yakni hanya tercapai 678.000 ton. Insya Allah tahun 2012 ini, menurut laporan dari Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Pak Aries Setiadi, sudah mencapai 652.000 ton atau 70 persen dari target 899.000 ton. Berarti itu sudah hampir menyamai realisasi di tahun 2011 kemarin,” ujarnya.

Sementara itu, pihak Fakultas Pertanian Unibraw Malang sendiri mengaku telah mempunyai teknologi cukup banyak yang berasal dari Laboratorium tempat mereka melakukan penelitian bersama para dosen yang berkompeten. Sekarang tinggal hasil-hasil penelitian teknologi itu dilanjutkan kepada masyarakat petani.

“Bidang keilmuan kami banyak. Tidak hanya padi saja yang ditangani, tetapi juga masalah tanaman holtikultura. Mudah-mudahan kerjasama ini bisa berjalan lancar dan membuahkan hasil untuk swasembada beras dimasa mendatang,” tandas Dekan Fakultas Pertanian Unibraw Malang Sumeru Ashari.

JOB MARKET FAIR TAWARKAN 7.812 LOWONGAN PEKERJAAN


Lebih dari 1.200 orang pencari kerja dari Lamongan dan sekitarnya mendatangi acara bursa lowongan kerja, Job Market Fair (JMF) yang diadakan di GOR Lamongan, Selasa (10/7). Panitia tahun ini menyediakan 7.812 lowongan pekerjaan dari 46 perusahaan. Tahun lalu, 37 perusahaan yang ikut serta menyediakan 5.305 lowongan kerja.

Peluang kerja yang ditawarkan di bursa kerja kali ini bervariasi dari mulai dokter, accounting, manager, staff, bahkan security ditawarkan oleh 46 perusahaan di Lamongan Sidoharjo, Gresik, Surabaya dan Pasuruan. Total ada 7.812 jenis pekerjaan yang ditawarkan. Dengan rincian 5.443 untuk dalam negeri dan sisanya adalah kesempatan bekerja di luar negeri.

Para pencari kerja tersebut bisa langsung mendaftar dan interview dengan wakil perusahaan. Beberapa stand ramai dipadati oleh peminat kerja yang terdiri dari berbagai tingkat pendidikan. Diantaranya stand PT Dok Pantai Lamongan yang sedang memerlukan tenaga civil engineer, sekretaris dan mekanik otomotif. Di JMF kali ini, PT Dok Pantai Lamongan membuka 18 lowongan.

Perusahaan lain yang membuka lowongan dalam bursa lowongan kerja sehari itu diantaranya adalah PT Gresik Maju Bersama/Gresk yang membuka 506 lowongan tenaga kesehatan. Kemudian PT Sentinel Cakra Buana darai Sidoarjo yang membuka 75 lowongan.

Juga ada sejumlah perusahaan yang membuka lowongan untuk menjadi tenaga kerja formal di luar negeri. Seperti PT Gunawan Sukses Abadi/Surabaya yang membuka 75 lowongan untuk menjadi tenaga kerja formal di luar negeri seperti general worker di Taiwan dan Malaysia. Perusahaan lain yang membuka lowongan tenaga kerja formal di luar negeri adalah PT Pancamanah Utama yang membuka 2.050 lowongan untuk posisi construction worker di Malaysia dan Brunei Darussalam.

Wakil Bupati Lamongan Amar Saifudin yang membuka kegiatan itu menyatakan bahwa pemerintah daerah sudah mengadakan beberapa program untuk mengatasi masalah pengangguran di Lamongan. Diantaranya mengadakan program-program padat karya di pedesaan, pelatihan ketrampilan dan pembinaan usaha kecil.

Wakil Bupati juga menegaskan bahwa masalah pengangguran adalah masalah yang serius. “Bila pengangguran tidak ditangani dengan benar maka akan berdampak pada masalah yang lain” demikian menurutnya. Di Lamongan sendiri terdapat 619 perusahaan skala kecil hingga besar dengan jumlah tenaga kerja yang diserap 9.511 orang. Tahun lalu, sebanyak 371 penduduk Lamongan tercatat sebagai TKI. Sementara tahun ini sudah ada sejumlah 204 orang yang tercatat menjadi TKI di Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan.

Monday, July 9, 2012

JELANG RAMADHAN, KAFE DAN KARAOKE DILARANG BUKA


Khusus menjelang Bulan Ramadhan 1433 H ini, seluruh kafe dan karaoke di Lamongan tidak diperkenankan membuka usahanya. Surat perihal penertiban ketentraman dan ketertiban umum itu sudah dikirimkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lamongan kepada semua pengelola tempat hiburan di Lamongan.

Dalam surat Satpol PP bernomor 005/3256/413.214/2012 tanggal 27 Juni itu, disebutkan tiga ketentuan yang harus dipenuhi pengelola tempat hiburan. Sementara penegasan terkait masa buka tempat hiburan selama Bulan Ramadhan ini pernah disampaikan sebelumnya oleh Bupati Fadeli dalam jawaban eksekutif terkait pemandangn umum fraksi-fraksi terhadap LPJ pelaksanaan APBD Tahun 2011 di Gedung DPRD beberapa waktu silam.

Sebagaimana disebutkan dalam surat itu, jenis usaha yang diharuskan mematuhi ketentuan selama Bulan Ramadhan itu adalah hotel, agen, cafe, toko dan warung yang mempunyai usaha minuman keras dan fasilitas hiburan atau karaoke. Ada tiga ketentuan yang harus dipenuhi oleh pengusaha tersebut.

Yakni menutup usaha yang berhubungan langsung dengan minuman keras dan fasilitas hiburan (karaoke) selama Bulan Suci Ramadhan mulai 18 Juli hingga 23 Agustus 2012. Sementara bagi pemilik hotel agar selektif sewaktu menerima tamu untuk mencegah kegiatan asusila. Serta ditegaskan, apabila pemilik usaha tersebut melanggar, maka akan dilakukan tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku berupa penutupan/penyegelan dan pencabutan ijin usaha.

Melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, Kasatpol PP Lamongan Sukiman menyebutkan, upaya menjaga ketertiban umum itu bukannya tanpa dasar. Dia kemudian menyebutkan Perda nomor 3/2004 tentang minuman keras, Perda nomor 4/2007 tentang ketertiban umum dan Perda nomor 5/2007 tentang pemberantasan PSK/etika/asusila.

“Selain menjalankan regulasi dan ketertiban umum, surat ini kami layangkan kepada para pengusaha tempat hiburan demi menghargai mereka yang sedang beribadah puasa, “ kata dia.

NGAREP ADIPURA, PANGKEP TELISIK TRIK LAMONGAN


Kabupaten Lamongan mendapat kunjungan studi banding (stuba) dari Pemkab Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Propinsi Sulawesi Selatan di ruang Sabha Nirbawa, kemarin. Kunjungan tersebut terkait pengelolaan sampah dalam rangka Adipura dan konsep penataan kota. Lamongan sendiri tercatat mulai tahun 2007 telah meraih Adipura enam kali berturut-turut dan Adiwiyata Mandiri Nasional untuk pertama kalinya di tahun 2012.

Rombongan Pemda Pangkep Sulsel yang dipimpin oleh Asisten II Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) H. A. Nadir Ratu itu berjumlah 51 orang. Terdiri dari Badan/Dinas/Instansi sebanyak 35 orang, Camat/Lurah sebanyak 9 orang dan Kepala Sekolah sebanyak 7 orang. Mereka diterima Asisten II Ekbang Lamongan M. Wahyudi di dampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Aris Wibawa.

“Kami rasa perlu melakukan sharing dan mencari informasi terkait dengan pengelolaan sampah. Karena Lamongan diketahui telah sukses meraih Adipura enam kali secara berturut-turut dan Adiwiyata Mandiri untuk sekolah yang berwawaskan lingkungan. Kami berharap juga bisa meraih prestasi seperti Lamongan,” ujar Nadir dalam sambutannya.

Sementara itu Wahyudi menjelaskan pada tahun ini, selain memperoleh Adipura keenam kalinya, Lamongan juga sukses meraih nilai tertinggi se-Indonesia untuk kategori kota kecil, yakni 77,83. Sementara itu, untuk SMAN 1 Lamongan menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri Nasional dan SMPN 1 Lamongan memperoleh Adiwiyata. “Mudah-mudahan Lamongan segera memperoleh Adipura Kencana,” imbuhnya.   

“Masalah pelik sebuah kota yaitu sampah, “ ujarnya. Untuk mengatasi hal tersebut, ungkap Wahyudi, Lamongan mempunyai program Lamongan Green and Clean (LGC) yang sudah berjalan selama 2 tahun. Dan untuk tahun 2012, mengambil tema mencintai sampah. Sampah-sampah tersebut dikelola kemudian diakomodir oleh bank sampah yang membuat sampah menjadi bernilai dan berdaya guna. “Ini juga ada lombanya, baik ditingkat RT, SKPD, kelurahan dan sekolah,” katanya menjelaskan.

Ditambahkan oleh Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Limbah BLH Lamongan Farid Budi, ada beberapa kunci keberhasilan dalam menjalankan program LGC ini. Yakni yang terutama komitmen bersama semua SKPD di pemerintahan. Mulai dari penganggaran, koordinasi yang intens dengan semua unsur, keberlanjutan program serta berusaha agar program tersebut tidak berjalan ditempat atau hanya sekedar berjalan sebagai formalitas.

Menurut data BLH, LGC turut andil dalam menurunkan timbunan sampah di Lamongan. timbunan sampah pemukiman yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) sebelumnya sebanyak 87,5 meter kubik/hari. Namun setelah ada LGC tahap 1, menyusut menjadi 79,5 meter kubik/hari dan di LGC tahap II menyusut lagi menjadi 73,5 meter kubik/hari. “Mudah-mudahan Lamongan menjadi zero sampah alias terbebas dari sampah,” tandasnya.

Friday, July 6, 2012

SETELAH SATU JAM DIRAYU, AKHIRNYA BATAL DIKHITAN


Pagi itu, Kamis (5/7) terdaftar sebanyak 91 anak yang rencananya akan dikhitan dengan cuma-cuma di Pendopo Lokatantra Lamongan. Mereka adalah peserta khitan masal dalam rangka Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-443 yang diadakan PKK bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lamongan dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Cabang Lamongan.

M. Fakhrul Abidin (10) dari Desa Dermolemahbang/ Sarirejo dengan nomor urut 2 adalah salah satu peserta paling awal yang akan dikhitan. Namun ketika hingga peserta khitan nomor urut 29 selesai dihitan, putra dari Saman ini belum meninggalkan meja operasi.

Ternyata sejak jam 8 hingga 9.30 pagi, ketika dia mulai menaiki meja operasi dengan berkain sarung, empat orang petugas kesehatan beserta ibunya gagal membujuk bocah ini untuk dikhitan. Bahkan ketika permintaan air minum dan makanannya dipenuhi, bocah cilik ini tetap menolak untuk dikhitan.

Tak pelak, kejadian ini berubah menjadi kelucuan bagi yang melihat serta menarik perhatian PKK Lamongan Mahdumah Fadeli dan wakilnya Nurul Hidayati Amar Saifudin untuk ikut membujuk dia.

Pagi itu bukan hanya M. Fakhrul Abidin yang gagal dikhitan. Diluar pendopo, di bawah tenda yang disediakan panitia untuk antrian peserta, beberapa bocah meronta-ronta dan merengek kepada orang tuanya meminta untuk tidak dikhitan.

Menurut koordinator kegiatan, dr Nanang Rahardi, kegiatan khitanan masal kali in didukung 5 dokter dan satu dokter spesialis bedah dari IDI yang dibantu puluhan perawat dari PPNI. Di dalam pendopo, panitia telah menyediakan 15 meja operasi dengan peralatan lengkap. Termasuk alat khitan yang menggunakan teknologi pisau laser.

Kegitan itu sendiri dibuka Bupati Fadeli. Dia dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, mulai dari PKK, IDI, PPNI dan Akper sebagai penyelenggara khitanan massal tersebut. “Selain menjalankan perintah agama, ini juga membantu Saudara yang kurang mampu, sehingga nilai ibadahnya berlipat ganda, “ ujarnya. Khitan itu, lanjut dia, bagian dari upaya untukmenjaga kebersihan.

“Saya mendoakan agar anak yang dikhitan ini selalu diberikan perlindungan oleh Allah SWT, Lekas sembuh, menjadi anak yang sholeh, berbakti kepada orang tua dan menjadi generasi penerus yang tangguh dan cerdas, “ pungkasnya.

TEGASKAN FOKUS BENAHI JALAN DAN BANJIR


Bupati Lamongan Fadeli menegaskan dia akan tetap fokus melakukan pembenahan infrastruktur dan membenahi permasalahan banjir dengan sejumlah inovasi. Hal tersebut dikataknnya saat membuka Konferensi Cabang (KOnfercab) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) XXVI dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) XXV Kabupaten Lamongan di Yayasan Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar, Simo Sungelebak/ Karanggeneng kemarin petang.

Konfercab itu sendiri akan berlangsung selama tiga hari dengan sejumlah agenda. Diantaranya untuk membahas dan menetapkan pokok-pokok program kerja pimpinan cabang, membahas dan menetapkan kebijakan organisasi, laporan pertanggungjawaban pimpinan cabang serta memilih dan menetapkan Tim Formatur dan Ketua Pimpinan Cabang.

“Berlangsungnya Konfercab ini menunjukkan dinamisasi organisasi IPNU dan IPPNU telah berjalan dengan baik. Semoga nanti yang menjadi pimpinan IPNU dan IPPNU mampu selalu mengedepankan kebersamaan dan tanggung jawab serta mampu kerja bareng dengan komponen lainnya dengan penuh keikhlasan dan semangat berjuang, “ ujar Fadeli.

Terkait infrastruktur, dia dengan tegas mengatakan di akhir tahun ini jalan dengan kondisi baik harus mencapai 80 persen.Selain masalah infrastruktur, Fadeli juga akan menuntaskan masalah yang dihadapi masyarakat secara langsung sepertimenanggulangi banjir serta memberikan jaminan ketersediaan air untuk pertanian. “Terkait banjir di Bengawan Jero, pemerintah secara langsung sudah bertindak dengan pengadaan pompa untuk menyedot banjir, “ ungkap dia.

Sedangkan untuk mendukung pertanian, sejumlah 10 waduk dan embung tahun ini dikeruk. Belum lagi dengan telah dimulainya ground breaking Bendung Gerak Sembayat. sehingga Lamongan bakal memiliki tandon air yang besar untuk keperluan pertanian,perikanan dan industri.

IPNU sendiri memiliki 24 Pimpinan Anak Cabang, serta 250 Pimpinan Ranting dan Komisariat. Sedangkan IPPNU juga memiliki 24 Pimpinan Anak Cabang serta 250 Pimpinan Ranting dan Komisariat.

BELAJAR PUBLIKASI, DPRD SLEMAN KUNJUNGI LAMONGAN


Di pimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sleman, Rohman Agus Sukamto, anggota DPRD Sleman melakukan kunjungan kerja di Lamongan.kunjungan mereka di Lamongan yag diterima Plt Asisten Administrasi Sulastri di Ruang Sasana Nayaka, Kamis (5/7) itu terkait program publikasi di media massa dan kerja sama dengan jurnalis.

“Kunjungan kami di Lamongan ini terkait dengan engambilan kebijakan dan membina hubungan dengan media massa. Tentu dengan harapan agar pemberitaannya bisa berimbang dan professional. Selain juga agar inforasi terkait pemerintah daerah juga bisa tersampaikan pada masyarakat, “ kata Rohman Agus Sukamto mengawali keterangannya.

Profil Kabupaten Sleman menurut Rohman tidak jauh bebeda dengan Lamongan. potensi pendapatan di Sleman, kata dia, didominasi oleh sektor pajak hotel dan restoran. Sementara meski Sleman memiliki potensi wisata seperti kawasan wisata kaliurang, museum gunung merapi, dan monumen Jogja kembali, namun menurut Rohman, Sleman kesulitan untuk mendatangkan investor.

Sedangkan sulastri dalam sambutan penerimaannya mengatakan, alam yang sulit di Lamongan justru menjadi pemacu semangat pemerintah daerah untuk memajukan pembangunan. Dengan kerja keras, kata dia, investor di bidang wisata berhasil di datangkan dan membangun kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL). Dari kawasan ini saja, kontribusi untuk pendapatan daerah di tahun 2011 lalu mencapai Rp 12, 375 miliar.

Terkait hubungan dengan media massa, di tempat yang sama Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni menyebutkan selama ini satuan kerjanya berusaha memberikan informasi yang memadai sesuai dengan kebutuhan media. Sehingga setiap harinya rutin dikirimkan press release baik kepada wartawan maupun langsung diunggah di web resmi Pemkab Lamongan. Di Humas, lanjut dia, juga disediakan perangkat komputer dengan koneksi internet yang bisa setiap saat digunakan oleh wartawan.

Thursday, July 5, 2012

RAIH PENGHARGAAN DESA BERSERI


Desa Made dan Kelurahan Tumenggungan Kecamatan Lamongan meraih penghargaan sebagai Desa/Kelurahan Berseri se Jawa Timur. Penyerahan trophy penghargaan dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia Provinsi Jawa Timur di Pantai Lombang, Sumenep, Rabu (4/7).

Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Aris Wibawa mellaui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, Lomba Desa/Kelurahan Berseri yang merupakan akronim dari bersih, sehat dan lestari se Jawa Timur itu merupakan salah satu apresiasi Pemprov Jatim yang diberikan kepada Kabupaten/kota. Yakni yang mampu mendorong dan mewujudkan lingkungan desa/kelurahan yang bersih, sehat, teduh dan lestari dari waktu ke waktu.

“Tahun ini kami mengajukan Desa Made untuk kategori Madya dan Kelurahan Tumenggungan kategori Pratama. Karena dua wilayah itu, selain  tahun lalu sebagai pemenang LGC I (Lamongan Green & Clean), kader-kader lingkungannya kompak. Alhamdulillah, kedua-duanya ternyata sukses mendapat penghargaan. Ini prestasi yang mengagumkan, “ujarnya.

Dia juga menuturkan, Kades Made HM Syafe’I dan Lurah Tumenggungan Joni Suharto yang menerima langsung trophy itu dari Gubernur Jawa Timur. Tidak semua kabupaten/kota yang menerima penghargaan, hanya ada 23 daerah di Jawa Timur.

Ada beberapa kriteria penilaian yang melandasi penerimaan penghargaan itu. Yakni permukiman, fasilitas umum (tempat ibadah, puskesmas/pustu, pasar), tempat pendidikan,   pertokoan, perkantoran, RTH, partisipasi masyarakat, dan kemitraan, yang semuanya itu harus ekselen. Juga paparan dari Kades/Lurah, Kader Lingkungan terhadap komitmen menjaga lingkungan di wilayahnya masing-masing.

“Tentu, penghargaan ini juga kita dedikasikan untuk masyarakat Lamongan. Utamanya kader-kader lingkungan di Desa Made dan Beringin Indah Kelurahan Tumenggungan, “ pungkas dia.

WABUP AJAK HW TELADANI PANGLIMA SUDIRMAN


Bertempat di bumi perkemahan Desa Tebluru, Kecamatan Solokuro, Wakil Bupati Lamongan Amar Saifudin membuka perkemahan pandu athfal dan pengenal gerakan kepanduan Hizbul Wathan (HW), selasa sore (3/7). Dalam kesempatan itu, Amar berpesan supaya mereka meneladani semangat Panglima Besar Jenderal Sudirman sebagai seorang yang aktif dalam gerakan kepanduan HW, sekaligus aktif sebagai guru sekolah di Muhammadiyah.

 “Sejarah panjang telah ditorehkan di dalam perjuangan pergerakan HW di bumi pertiwi ini. Bahkan sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1918 HW telah ada di bumi tercinta ini. Sejarah panjang juga mencatat bahwa HW telah melahirkan tokoh besar yakni Panglima Besar Jenderal Sudirman,” ujarnya saat berpidato.

Oleh karena itu, lanjut dia, ambillah hikmah dan suri tauladan yang telah diberikan dan diwariskan. Sehingga kita memiliki nilai-nilai perjuangan, nilai-nilai keikhlasan, serta sikap pantang menyerah yang telah diwariskan Panglima Besar Jenderal Sudirman melalui HW.

Sementara itu, Amar juga sedikit menyinggung terkait kenalan remaja. “Allhamdulilah prestasi siswa-siswi anak-anak di Lamongan cukup membanggakan. Disamping itu, prestasi-prestasi yang lain juga turut menorehkan sejarah sebagaimana kemajuan dunia pendidikan yang ada di Lamongan. Namun diisisi yang lain kita juga merasa cukup prihatin terhadap perkembangan kenakalan yang dilakukan sebagian oleh pelajar yang tidak bertanggung jawab,” tandasnya.

Jambore Majelis Pendidikan Dasar & Menengah (Dikdasmen) Kwarcab HW Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Solokuro tersebut diikuti sebanyak 550 peserta SD/MI-SMP/Mts dan berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 3 sampai 5 Juli 2012. Mereka juga menyiapkan sebanyak 46 tenda. Sedangkan tema yang mereka usung adalah membangun kepanduan melalui olah raga dan seni.

Hizbul Wathan artinya pembela tanah air. Hal ini mengingat adanya pergolakan-pergolakan di luar negeri maupun di dalam negeri yaitu pada masa perjuangan melawan penjajah Belanda. Nama Hizbul Wathan sendiri juga nama kesatuan tentara Mesir yang sedang berperang membela tanah airnya.

Wednesday, July 4, 2012

KOMPOSISI MANAJEMEN PT LIS BERUBAH



Rapat Paripurna Pembahasan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2011 memasuki hari ketiga dengan agenda jawaban eksekutif terhadap pemandangan umum (PU) fraksi-fraksi di DPRD Lamongan. Dalam jawaban eksekutif yang disampaikan Bupati Fadeli di Ruang Sidang Paripurna, Selasa (3/7) itu diungkapkan diantaranya terkait perubahan komposisi manajemen di PT Lamongan Integrated Shorebase (LIS).

Disebutkan olehnya, keterlibatan Pemkab Lamongan dalam manajemen LIS, saat ini sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 19 April 2012 lalu. Yakni dengan menempatkan dua perwakilan Pemkab Lamongan dalam manajemen LIS. Dalam RUPS itu diputuskan Sekretaris Daerah Yuhronur Efendi sebagai komisaris dan Mochammad Faiz Junaidi (Kabag Perekonomian) sebagai Manajer Umum.

Susunan manajemen LIS juga kini menjadi terdiri dari komisaris utama, komisaris, direktur, manajer umum dan manajer keuangan. Sedangkan Direktur PT LIS saat ini dijabat oleh Joko Suronto yang berasal dari kalangan professional.

Terkait status tanah yang saat ini dimanfaatkan untuk LIS, dia memberi penjelasan bahwa tanah seluas kurang lebih 97,6 hektar yang direncanakan sebagai peyertaan pada LIS, status tanahnya masih dalam proses sertifikasi di Kanwil Pertanahan Jatim. Kemudian tanah untuk PT Bumi Lamongan Sejati (membawahi WBL) seluas kurang lebih 17 hektar statusnya adalah tanah sewa. Dan sebagian besar sudah bersertifikat. Sementara tanah seluas 39,541 meter persegi yang ditempati Pasar Agrobis di Kecamatan Babat telah bersertifikat. Dan tanah seluas 17,543 meter persegi untuk Pasar Babat kini dalam proses sertifikasi di Badan Pertanahan Nasional.

Sedangkat terkait pendapatan dari Wisata Bahari Lamongan, Fadeli mengungkapkan bahwa sejak operasional pada tahun 2004 hingga kini selalu mengalami peningkatan. Untuk tahun 2011, lanjut dia, bahi hasil yang diterima Pemkab Lamongan mencapai sebesar Rp 12, 375 miliar. “Akan tetapi dari nilai tersebut, pemasukan sebesar Rp 1,125 miliar diterima pada akhir tahun sehingga tidak bisa masuk sebagai pendapatan tahun ini, “ imbuhnya.

Untuk diketahui, tahun 2005, pemasukan dari WBL ini baru sebesar Rp 4,5 miliar. Kemudian naik menjadi Rp 7,5 miliar di tahun 2006 dan kembali naik menjadi Rp 9 miliar di tahun 2007. Di tahun 2008 pemasukannya sama, yakni Rp 9 miliar dan di tahun 2009 naik menjadi Rp 9,5 miliar hingga tahun 2011 yang naik signifikan menjadi Rp 12,375 miliar.

CACAT SEJARAH. PERSELA U-21 PERTAHANKAN GELAR


Persela Lamongan U21 menasbihkan diri sebagai raja kompetisi Inodesia Super League (ISL) U 21 setelah tampil sebagai juara dalam dua musim berturut-turut. Tahun lalu Persela U21 yang masih dilatih Didik Ludianto (kini asisten tim senior) sukses mengandaskan Semen Padang di babak final. Musim kompetisi tahun ini giliran tim Persisam Samarinda yang ditundukkan anak asuh Ragil Sudirman melalui adu penalti di Stadion Kanjuruhan, Malang, minggu malam lalu.

Keesokan harinya, pasukan muda Persela bersama piala juara ISL U21 ini dikirab keliling Kota Lamongan. mereka langsung diiringi suporter Persela keliling kota dan diterima Bupati Fadeli bersama forum pimpinan daerah (forpimda) di depan Pendopo Lokatantra.

Memulai start di perbatasan Gresik-Lamongan, para pemain U-21 tersebut berkirap membawa piala kemenangan dengan menaiki berbagai jenis kendaran terbuka. Dibelakangnya tampak diikuti suporter LA Mania yang bersorak sorai. Mereka juga membawa banyak atribut layaknya ketika mereka sedang menyemangati kesebelasannya bertanding. Rute yang dilalui Deket, jalan Lamongrejo dan kemudian berakhir di depan pendopo.

“Saya sampaikan terima kasih bahwa tadi malam (minggu malam), ternyata Persela usia 21 bisa menang dua kali berturut-turut di ajang ISL U21. Selamat untuk Persela U-21,” ujar Fadeli dalam sambutannya. Turut mendampingi Fadeli, Kapolres AKBP Gagas Nugraha, Dandim 0812 Letkol Inf Yudha Fitri serta Manajer Persela U 21 Yunan Achmadi, pelatih Ragil Sudirman dan jajaran pengurus lainnya.

“Ini juara Nasional, bukan juara Jawa Timur, sehingga akan menjadi kebanggan masyarakat Lamongan,” imbuhnya dengan penuh semangat. Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan semua pihak. Termasuk kepada supporter Persela dan masyarakat Lamongan yang menyempatkan diri sampai mendukung Persela saat bertanding pada babak final Malang tadi malam (minggu).

Sementara laga final di Stadion Kanjuruhan Malang berlangsung panas sejak awal pertandingan karena kedua kubu saling bermain agresif. Di menit ke-20, melalui sepakan Ragil MD, persela memmimpin dengan skor 1-0. Persisam yang ngotot mengejar ketinggalan akhirnya mampu menahan seri di babak pertama melalui gol Lerby Eliandry.

Bahkan di babak kedua Persisam balik memimpin melalui gol yang dilesakkan kembali oleh Lerby Eliandry di menit ke-64. Namun ini tidak berlangsung lama, karena Persela berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui sepakan qoiron Sandy di menit ke-72 yang bertahan hingga waktu normal dan dua kali babak tambahan waktu.

Dalam drama adu penalti yang didahului pemain Persisam, empat penendang awal yakni Lerby Eliandri, Sevan Lingga, Wahyu Kristanto dan Radiansyah berhasil melesakkan bola. Sedangkan Mari Siswanto gagal akibat tendangannya mengenai mistar dan melenceng ke atas. Sementara itu lima algojo dari Persela Lamongan masing-masing Ragil, I Made Antawijaya, Rusy Santoso, Qoiron Sandy, dan kapten tim Eko Taufik seluruhnya berhasil melesakkan gol.

Atas hasil ini Persela berhasil menorehkan sejarah dan prestasi kembali sebagai kampiun dua kali berturut-turut di ajang ISL U-21.

Sunday, July 1, 2012

LAMONGAN TEKEN MoU MIGAS DENGAN PT CPI


PT Calderon Pertogas Indonesia (CPI) yang berkantor di Jakarta, melakukan kunjungan ke Kabupaten Lamongan terkait dengan kerja sama dibidang bisnis energi minyak, gas bumi dan kelistrikan. Bertempat di ruang kerja bupati, kemarin (28/6), dalam kesempatan itu Bupati Fadeli meneken memorandum of understanding (MoU) bersama Direktur Utama (Dirut) PT CPI Farliansyah yang hadir secara langsung bersama asistennya.

Kabupaten Lamongan sebagai daerah yang memiliki sejumlah potensi baik di bidang perikanan, peternakan, wisata dan sejumlah kekayaan alam lainnya ternyata menarik PT CPI yang bergerak di bidang migas untuk mengeksploitasinya. “Pada dasarnya Pemkab Lamongan membuka pintu lebar-lebar buat mereka yang ingin bersinergi dengan kita,” ujar Fadeli mengawali pembicaraan tersebut.

“Saya ucapkan terima kasih atas apresiasinya,” imbuhnya. Melalui embrio ini (MoU), lanjut dia, akan menjadi modal dan langkah awal ke depan. Menurut dia, Lamongan memang tidak mempunyai kemampuan dan pengalaman dari tim ahli dalam hal teknis soal migas dan perdagangannya, terlebih untuk mengeksploitasinya. “Sebenarnya yang menawari itu banyak. Namun saya minta keseriusannya. Artinya setelah melalui proses studi kelayakan dan lain sebagainya itu, tindak lanjut haruslah jelas,” ujarnya.

Sementara itu Farliansyah meminta izin untuk melakukan studi kelayakan selama satu tahun ke depan sejak ditekennya MoU tersebut. “Akan banyak yang harus dipelajari terkait dengan jaringan dan infrastruktur wilayah dengan melakukan kerja sama yang berkesinambungan dengan pihak Pemkab Lamongan,” ucapnya.

Dalam MoU tersebut tertuang kesepakatan dalam hal pengembangan bisnis baru dan kerja sama investasi. Khususnya kegiatan bisnis gas dan minyak bumi serta penyediaan tenaga listrik. Turut hadir dalam kesempatan itu Kepala Bagian Hukum Farikh, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Moch Wahyudi, Asisten Tata Praja Luluk Humam dan Kabag Humas dan Infokom Zamroni.

Share

Twitter Facebook Favorites More