Sesuai
dengan target pemerintah pusat, bahwa E-KTP akan diselesaikan sampai dengan
akhir tahun 2012. Tetapi untuk Kabupaten Lamongan diperkirakan bulan Juli
sampai Agustus bisa tercapai 100 persen. Mengingat penduduk kota soto ini
banyak yang merantau, dengan moment lebaran, serta dibantu dengan informasi
melalui keluarganya, maka target itu nampaknya bisa dipenuhi.
Keterangan
tersebut diberikan oleh Bupati Fadeli dalam teleconference rapat
kerja dengan anggota komisi II DPR RI dan Mendagri Gamawan Fauzi di Pendopo
Kecamatan Lamongan terkait evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan progres
E-KTP 2012, Rabu malam (27/6). “Suatu kehormatan tersendiri Lamongan
satu-satunya yang dipilih untuk mendampingi Mendagri dalam kegiatan rapat kerja
di Senayan secara online, “ kata dia.
Kepada
Gamawan Fauzi, dia menjelaskan, jumlah penduduk Lamongan di 27 kecamatan dan
474 desa/kelurahan berdasarkan data pemutakiran terakhir tahun 2010 yaitu
sebanyak 1.396.668 jiwa. Laki-laki sebanyak 697.028 jiwa dan wanita sebanyak
699.460 jiwa serta terdiri sebanyak 358.372 KK dengan wajib KTP sejumlah
1.083.661 jiwa. Mulai 1 April sampai dengan 25 Juni sudah dilakukan perekaman
sebanyak 770.952 jiwa. Atau masih kurang 312.709 (71,14) persen. “Angka ini
bisa terus berubah karena waktunya masih sampai akhir Agustus mendatang,” ucap
Fadeli.
“Selanjutnya
akan dilakukan penyisiran terkait penduduk yang belum melakukan perekaman KTP.
Yaitu sekitar 29 persen,” imbuhnya saat melaporkan kepada Mendagri. Penyisiran
ini akan terus dilakukan oleh para camat dan perangkat desa agar nantinya tidak
ada warga wajib KTP yang tertinggal yaitu dengan cara menyiapkan dua deskmob (mobil
modifikasi yang telah dilengkapi peralatan perekaman) di setiap
kecamatannya.
Dalam
kesempatan itu pula, Fadeli mengusulkan kepada Mendagri supaya pelayanan KTP
gratis tidak terbatas sampai dengan pelayanan massal saja. Namun juga terus
berlanjut setelah 2012 melalui kucuran dana APBN. Termasuk dengan jaringan
komunikasi data, mesin dan komputer peralatan E-KTP serta biaya operasionalnya.
Pasalnya,
lanjut dia, dana dari pemerintah pusat hanya berlaku sampai 31 Maret 2012. Pihaknya
juga mengaku telah menghabiskan dana APBD sekitar Rp 2 miliar untuk kegiatan
operasional. Seperti sosialisasi dan mobilisasi di kecamatan dan desa-desa.
“Akan lebih ringan jika ada bantuan dari pusat. Nantinya, biaya rekam data
E-KTP diperkirakan antara Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu/orang,” ujarnya.
Sementara
itu, Gamawan Fauzi dalam paparannya menyebutkan, data sementara pelaksanaan
perekaman E-KTP secara massal di 197 kab/kota, terdapat 10 kab/kota yang tidak
dapat mencapai target nasional. Akan tetapi juga terdapat 19 kab/kota yang
melebihi target nasional. Hingga kini April 2012, Kemendagri telah
mencatat perekaman sebesar 72 juta E-KTP atau melebihi target awal sebesar 67
juta E-KTP.
Dengan
alokasi waktu hingga 6 bulan ke depan, Gamawan optimis jika target pelaksanaan
program nasional perekaman E-KTP sebesar 100 juta akan tercapai. Apalagi
pihaknya sudah mentargetkan perekaman 1 juta E-KTP per hari dan dalam beberapa
hari terakhir berhasil dilaksanakan.
“Jika
target 1 juta per hari terpenuhi, selesai 98 hari, 3 bulan 8 hari. Kita masih
punya waktu 6 bulan ke depan. Dalam kontraknya kita janji akan selesaikan bulan
Oktober, jadi kalau konstan satu juta per hari kita yakin tidak perlu sampai
Oktober,” terang Gamawan.
Selesai
pemaparan serta penjelasan kedua belah pihak dilakukan, selanjutnya Gamawan
menyaksikan secara online perekaman E-KTP oleh warga Lamongan. Gamawan juga
melakukan test verifikasi data Bupati Fadeli bahwa E-KTP miliknya tersebut
telah tercatat di Kemendagri dan hasilnya sukses. Hadir pada acara itu
Kapolres Lamongan AKBP. Marsudianto, Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf. Yudha
Fitri dan Camat se-Kab Lamongan.