Situs Grand Lamongan News, saat ini masih dalam tarap pembangunan. Untuk sementara bisa diakses melalui www.grandlanews.co.cc. Mohon maaf bila tampilan dan isinya masih sangat sederhana.

Wednesday, January 11, 2012

MOBIL MURAH UNTUK RAKYAT PEDESAAN


Minat masyarakat pedesaan untuk memiliki mobil murah rupanya sangat tinggi. Keberadaan mobil tersebut memang sangat dibutuhkan warga pedesaan yang membutuhkan alat angkut hasil pertanian atau perkebunannya. Karena itu, walaupun baru berupa prototype, mobil angkutan umum murah untuk pedesaan ini sudah mulai banyak dipesan. Mobil murah ini memang merupakan salah satu program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan perekonomian pedesaan.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan terdapat tiga merek mobil pedesaan yang akan diproduksi. Ketiga merek mobil murah itu adalah merek GEA yang diproduksi PT INKA, Tawon yang diproduksi PT Super Gasindo Jaya dan Mahator produksi PT Maha Era Motor. Budi menuturkan mobil ini sudah banyak dipesan oleh Pemda Sulawesi Selatan dan juga koperasi di Jawa Timur. Dari ketiga prototype mobil itu, lanjutnya, mobil Tawon yang paling siap untuk produksi massal. Sementara itu, dua mobil lainnya belum siap produksi. Untuk memenuhi pesanan masyarakat di Jawa Timur tersebut, PT INKA juga sudah membangun fasilitas workshop di Madiun. Seperti diketahui, mobil pedesaan berupa pick up memiliki kapasitas mesin 650 cc. Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang dimiliki minimal 60%. Sedangkan harga jual mobil sekitar Rp60 juta.

PROSES UJI COBA
Menurut Budi, mobil itu bisa dipergunakan untuk kendaraan angkutan produk pertanian, hasil nelayan serta industri kecil dan menengah di pedesaan. “Mobil angkutan umum murah itu sudah melalui proses uji coba teknis dan penjualan,” ujarnya, Kamis. Memproduksi mobil tersebut secara massal, lanjut Budi, perusahaan harus memproduksi satu jenis mobil tersebut di atas 2.000 unit per tahun. “Sejauh ini, investor yang tertarik menggarap program mobil pedesaan itu hanya investor lokal, sedangkan investor asing kurang berminat karena pasar mobil murah itu relatif kecil,” sambungnya. Sementara itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan program mobil angkutan pedesaan itu sudah dipresentasikan ke Menko Perekonomian. “Kalau disetujui, nanti diproduksi dulu oleh pemerintah melalui PT INKA,” katanya.

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook Favorites More