Tanaman padi di wilayah Kabupaten Lamongan seperti di Desa Simbatan, Kecamatan Sarirejo, yakni sekitar 100 hektar tanaman padi diserang Penyakit berjenis bakteri hawar daun (bacterial leaf blight/BLB) yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. Oryzae dan penyakit blast (Pyricularia grisea).
Hawar daun dan blast selalu timbul baik pada musim kemarau maupun hujan. Pada musim penghujan biasanya berkembang lebih baik. Kerugian hasil yang disebabkan oleh penyakit tersebut dapat mencapai 60 persen terlebih apabila itu menyerang tanaman muda yang masih peka.
“Pemerintah Daerah beberapa waktu lalu melalui Dinas Pertanian dan Kehutanan telah memberikan bantuan berupa 30 Kg Applaud dan Porxza 100 liter yang dibagikan secara gratis di Sarirejo,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Aris Setiadi kemarin Jumat (10/2).
Sementara itu, warga setempat menceritakan bahwa beberapa waktu lalu, saat belum muncul bulir padi (mekatak) kondisi tanaman padi tersebut sangat bagus. Tapi begitu memasuki fase mekatak tiba-tiba berubah menjadi putih. Karena bulir padinya belum berisi, sehingga tanaman padi tersebut menjadi gabuk (tidak ada isi berasnya). Penyakit itu terus meluas.
Selain tanaman padi di desa Simbatan, penyakit itu juga menyerang tanaman padi di desa-desa sekitar Simbatan, seperti Desa Canggah dan Beru. Petani juga terpaksa harus memanen dini tanpa hasil karena tanaman padi itu dikhawatirkan berpengaruh negatif terhadap air sawah tambak yang akan ditanami ikan setelah selesai ditanami padi. Karena lahan tersebut selain untuk sawah juga berfungsi sebagai tambak.
Tahun ini target luas panen padi di Lamongan diharapkan bisa mencapai 143.774 hektar dan produksi padi ditargetkan bisa mencapai 889.871 gabah kering giling (GKG). Sementara tahun lalu, akibat cuaca ekstrim yang memunculkan hama
0 komentar:
Post a Comment