Fraksi Partai Gerindra akan menggalang kekuatan dengan partai di luar koalisi untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Achmad Muzani Sekjen DPP Partai Gerindra seperti dilaporkan Faiz reporter Suara Surabaya menjelaskan, pemerintah selalu beralasan subsidi BBM tidak tepat sasaran ketika harga minyak dunia naik.
Kata Muzani, pemerintah selalu menganjurkan masyarakat menggunakan angkutan umum, tetapi tidak pernah pegawai pemerintah beralih ke angkutan massal itu.
Bahkan pemerintah juga lalai tidak membangun transportasi massal yang sebenarnya bisa menggiring masyarakat menggunakan angkutan itu.
Yang lebih parah lagi, menurut Muzani, pemerintah tidak pernah serius menaikan lifting minyak, sehingga masyarakat yang terus menanggung akibatnya.
Sementara Edhy Prabowo Sekretaris Fraksi Partai Gerindra menegaskan, mencabut subsidi BBM dan menaikkan BBM bersubsidi secara signifikan menyengsarakan rakyat yang jauh dari prinsip kemanusiaan dan keadilan.
Menurut Edhy, minimal ada 135 juta rakyat Indonesia akan tercekik inflasi riil yang mencapai 15 - 20 persen. Sementara BLT sebesar 150 ribu per bulan per KK hanya menjangkau 70 juta penduduk saja, masih ada 65 juta penduduk yang setiap harinya tercekik nyaris tak bisa bernapas.(faz/ipg-suarasurabaya.net)
0 komentar:
Post a Comment