Hasil sensus penduduk nasional tahun 2010, penduduk Indonesia
adalah yang terbesar keempat di dunia dengan 237,6 juta jiwa. Melebihi target
sensus yang ditetapkan sebesar 237,6 juta jiwa, atau lebih 3,4 juta jiwa.
Sementara fenomena sebaliknya di Lamongan. Laju pertumbuhan penduduk (LPP) di
Kota Soto ini hasil pendataan tahun 2011 malah hanya 0,07, paling rendah secara
nasional.
Data tersebut kemarin diungkapkan Bupati Lamongan Fadeli
saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Keluarga Berencana (KB) Lamongan di Pendopo
Lokatantra setempat. Kegiatan itu selain dihadiri 182 peserta dari Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (PPKB), juga
dihadiri Sekretaris Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Jawa Timur Agus Putro Proklamasi.
Lebih lanjut disebutkan Fadeli, LPP Lamongan itu juga jauh
dibawah angka Jawa Timur yang mencapai 0,78 dan nasional yang sebesar 1,8.
Meski capaian peserta KB di Lamongan cukup membanggakan, dia berharap ada
peningkatan penggunaan alat kontrasepsi yang lebih efektif disbanding suntik
dan pil. Yakni kontrasepsi jenis IUD (spiral), MOW atau metode operasi wanita
dan MOP (metode operasi pria).
Di kesemptan itu dia juga kembali menyinggung gagasan untuk
membentuk Gugus Kota Layak Anak di Lamongan. implementasinya, kata dia, akan
dilakukan melalui pembinaan terhadap unsur pewrempuan di desa sehingga memahami
masalah perlindungan perempuan dan anak. Juga dengan membentuk Pusat Pengaduan
Kekerasan (PPK) terhadap perempuan dan anak di setiap kecamatan.
Dalam sambutannya Agus Putro Proklamasi mengungkapkan bahwa
Program KB sejak diluncurkan tahun 1970 telah mampu mencegah pertmbuhan
penduduk sebesar 100 juta jiwa. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk di Lamongan
berhasil mencapai dibawah rata-rata Jawa Timur.
Terpisah, Kepala Badan PP dan KB Lamongan Hamdani Azahari
menyebutkan, peserta KB baru di Lamongan melampaui target hingga mencapai
118,69 persen. Yakni dari target 37.215 peserta, tercapai 44.172 orang peserta.
Capaian serupa juga terjadi untuk peserta KB aktif. Yakni dari target 188.161
pemenuhan permintaan masyarakat (PPM), tercapai 234.915 PPM, tau mencapai
124,85 persen.
Sementara penurunan juga terjadi pada usia kawin pertama
penduduk wanita Lamongan. tahun 2010, tercatat ada 1.878 wanita Lamongan di bawah
usia 20 tahun yang menikah. Sementara di tahun 2011 tercatat ada 1.649 orang
wanita di bawah usia 20 tahun yang menikah. Terbanyak di Kecamatan Modo sebesar
44 persen. Padahal resiko hamil pada usia di bawah 20 tahun cukup besar.
Seperti resiko keguguran, takanan darah tinggi, keracunan kehamilan, timbulnya
kesulitan perkawinan, hingga berat bayi lahir rendah dan resiko kanker leher
Rahim.
Rapat Kerja tahun ini membahas beberapa materi diantaranya peluang
tantangan dan permasalahan KB priadisampaikan oleh Suadi Rachman dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Lamongan. Kemudian Evaluasi dan Rencana Operasional Bidang PP yang
disampaikan oleh Suchamtin.
0 komentar:
Post a Comment