Sebanyak 16.432 anak didik lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) di Lamongan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori
membatik dengan peserta terbanyak menggunakan bahan alam dengan teknik cap oleh
anak didik PAUD. Rekor MURI dengan kategori identik sebelumnya dilakukan di
Kota Solo/Jawa Tengah oleh 6.025 peserta.
Secara resmi pencatatan rekor itu disampaikan General
Manager MURI Paulus Pangka dalam register bernomor urut rekor ke 5.432/R.MURI/V/2012,
Sabtu (19/5) di alun-alun Kota Lamongan. Oleh Paulus Pangka, sertifikat rekor
MURI selanjutnya diberikan kepada Bupati Lamongan Fadeli selaku penyelenggara
dan pemrakarsa, kepada Bunda PAUD Lamongan Mahdumah Fadeli selaku penyelenggara
dan kepada Kepala Dinas Pendidikan setempat Agus Suyanto sebagai pemrakarsa.
Diungkapkan Paulus, rekor yang di Solo identik dengan yang
Sabtu pagi itu dilaksanakan Pemkab Lamongan. Di Solo adalah rekor membatik
dengan bahan zat kimia oleh peserta dewasa. Sementara di Lamongan pesertanya
adalah anak didik PAUD yang menggunakan zat pewarna alam.
Paulus menyebutkan, panitia penyelenggara mengusulkan jumlah
15 ribu peserta. Namun ternyata jumlahnya melebihi yang didaftarkan, yakni
mencapai 16.432 anak didik PAUD. “Anak-anak memang harus dijauhkan dari zat
kimia, “ kata dia.
Sementara Fadeli menyebut, prestasi rekor MURI di Lamongan
ini adalah yang kesekian kalinya. Sebelumnya, Lamongan juga sudah mencatatkan
rekor MURI untuk wingko terbesar, memanggang ikan bakar di atas 101 kapal di
pantura Lamongan, serta rekor kain tenun ikat sepanjang 64,20 meter oleh
Miftakhul Koiri, pengarajin tenun dari Desa Parengan Kecamatan Maduran.
Peserta pemecahan rekor dari seluruh pelosok Lamongan sudah
berdatangan sejak pagi buta. Mereka kemudian menempati lokasi sesuai pos
masing-masing kecamatan di dalam dan seputaran alun-alun Kota Lamongan. Karena
pesertanya adalah anak didik PAUD, tak pelak orang tua beserta guru mereka
turut menyertai sehingga menambah ramai alun-alun.
Mereka juga sudah membawa bahan pewarna alami seperti
pelepah pisang, buah nanas, wortel, belimbing dan ubi rambat. Bahan itu ada
yang dicelupkan ke spon kemudian baru dipakai sebagai bahan melukis batik
dengan media cap yang terbuat juga dari bahan alami seperti ubi rambat. Ada juga bahan alami
seperti pelepah pisang yang sudah dipahat dengan berbagai bentuk.
0 komentar:
Post a Comment