Sementara itu Gubernur Jawa Timur Soekarwo seusai kegiatan
di Pendopo Lokatantra mengungkapkan kepada sejumlah awak media bahwa
pembangunan New Sembayat Barrage bakal rampung dalam dua tahun. Anggarannyapun
yang dibiayai secara penuh oleh pemerintah pusat menurut dia sudah ada dan siap
digunakan.
Pakde Karwo (sapaan akrab Gubernur Jatim) meski tidak
menyebut besaran anggaran yang sudah disiapkan pemerintah pusat itu, optimis
pembangunan New Sembayat Barrage bakal rampung pada medio tahun 2015-2016.
Terlebih kebutuhan pembebasan lahan yang masuk wilayah Lamongan sudah
diwujudkan.
Sehingga kini, lanjutnya, tinggal menunggu realisasi
pembebasan lahan di wilayah Kabupaten Gresik yang juga sudah dimulai prosesnya.
Untuk wilayah Lamongan, kebutuhan lahannya seluas 13,174 hektar
berada di Kecamatan Karangbinangun dan meliputi tiga desa. Kemudian di wilayah
Kabupaten Gresik yang berada di Kecamatan Bungah, kebagian jatah untuk
membebaskan lahan seluas 82,693 hektar
Kebutuhan anggaran pembangunan New Sembayat Barrage ini
pernah disinggung Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto saat mengunjungi
Lamongan pada tahun 2010 silan di Babat Barrage. Di kesempatan itu, Djoko
Kirmanto menyebutkan estimasi kebutuhan anggarannya sekitar Rp 800 miliar.
New Sembayat Barrage atau Bendung Gerak Sembayat Baru
desainnya bakal lebih kompleks dari dua bendung gerak yang ada sebelumnya. Yakni
bendung gerak di Bojonegoro serta bendung gerak di Kecamatan Babat/Lamongan. Hal
itu karena fungsi New Sembayat Barrage juga akan lebih kompleks, bukan sekedar
sebagai pengendali banjir.
Bendung gerak di wilayah Lamongan dan Gresik ini nantinya
akan multifungsi. Bukan hanya sebagai pengendali banjir. Namun juga sebagai
penahan intrusi air laut serta sebagai sumber air. Termasuk untuk penyediaan
air baku bagi
industri dan rumahan. Karena itu baik kebutuhan lahan maupun desain fisiknya
akan lebih kompleks dari Babat Barrage dan bendung gerak Bojonegoro yang berada
di Kecamatan Trucuk dan Kalitidu.
Jika New Sembayat Barrage ini terealisasi, maka akan
tersedia tandon air sepanjang sekitar 67 kilometer di Sungai Bengawan Solo. Sehingga
petani Lamongan yang produksi padinya tertinggi di Jatim nanti bisa panen hinga
tiga kali setahun. Bukan hanya itu, kebutuhan air untuk industri baik di Gresik
maupun Lamongan akan tercukupi dari tandon air di Sungai Bengawan Solo ini.





0 komentar:
Post a Comment