Monitoring dan pembinaan penanggulangan gizi buruk dilakukan
oleh Tim Penggerak PKK Propinsi Jawa Timur berlangsung di Pendopo Lokatantra
Kabupaten Lamongan, kemarin (8/5). Di kesempatan tersebut, Ketua TPPKK
Jawa Timur Nina Soekarwo menyampaikan pentingnya bagi ibu-ibu agar menyusui
bayinya di saat yang paling pertama dengan air susu ibu (ASI). Karena dari ASI
yang keluar pertama kalinya ini mengandung kolostrum untuk daya tahan tubuh
bayi.
Saat Ibu menyusui pertama kalinya, seringkali Ibu berpikir
bahwa ASI ibu tidak keluar. Namun tetap teruskan menyusui, karena bayi Ibu akan
mendapatkan kolostrum yang sangat berperan penting bagi daya tahan tubuhnya.
Kolostrum sendiri adalah ASI
yang keluar pertama kali yang berwarna kekuningan dan kental. Cairan ini banyak mengandung
antibodi penghambat pertumbuhan virus dan bakteri, protein, vitamin A dan
mineral sehingga sangat penting untuk segera diberikan pada bayi begitu lahir.
Ditambahkan olehnya, perhatian terhadap faktor gizi dapat
menentukan perubahan besar dalam peningkatan mutu kehidupan manusia secara
menyeluruh. “Kami melakukan kunjungan kerja ke Lamongan untuk berbagi sekaligus
memberikan pemahaman terhadap pentingnya asupan gizi. Khususnya kepada ibu
hamil dan balita,” kata Nina, istri dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo itu.
“Susuilah bayi untuk satu jam
pertama sejak kelahirannya dengan ASI,” katanya. Dia juga menyampaikan bahwa pembentukan kecerdasan
otak anak dimulai pada usia 0 sampai 4 tahun yaitu sebesar 50 persen dan
selanjutnya 4 sampai 8 tahun sebesar 30 persen.
“Jadi sebesar 80 persen pola tumbuh kembang anak terjadi
dalam rentang usia 0 sampai dengan 8 tahun. Makanan bergizi harus sangat
diperhatikan dan jangan disia-siakan. Sementara sisanya yang 20 persen
kecerdasan otak anak berkembang sampai dengan batas usia 18 tahun” katanya.
Dalam kesempatan itu Pemprov Jatim meyerahkan bantuan yang
langsung diserahkan oleh Nina Soekarwa yaitu berupa timbangan bayi, lemari arsip,
alat tes gula darah dan tensimeter digital, 183 botol yodina, beras IR 64
premium masing-masing 20 kg dan 300 paket makanan untuk balita gizi buruk.
Bupati Lamongan Fadeli dalam sambutannya mengungkapkan, di
Lamongan pada tahun 2011 terdapat balita dengan berat badan sangat kurang
sebanyak 1.011 balita, atau 1,4 persen. Jumlah ini adalah peringkat ke-20 di
Jatim. Sementara sampai dengan bulan februari tahun 2012, jumlah balita dengan
berat badan sangat kurang di Lamongan berjumlah 668 balita atau mencapai 1,1
persen.
Sedangkan di Jawa Timur pada tahun 2011, gizi buruk mencapai
1,4 persen. Jumlah penduduk Lamongan sendiri mencapai 1,3 juta jiwa. Dengan
penduduk perempuan sebesar 50,74 persen, pria yang 49,26 persen.
Menurut Fadeli, pemerintah daerah terus berusaha dengan
segala kemampuan bersama semua elemen dan organisasi masyarakat lain seperti
PKK untuk meningkatkan pemahaman kepada orang tua tentang pola asuh kepada
anak. Juga melakukan pemberian makanan tambahan berupa susu dari dana APBD,
bantuan biskuit dari Pemprov Jatim sebanyak 2 ton dan dari pemerintah pusat
sebanyak 3 ton.





0 komentar:
Post a Comment