Situs Grand Lamongan News, saat ini masih dalam tarap pembangunan. Untuk sementara bisa diakses melalui www.grandlanews.co.cc. Mohon maaf bila tampilan dan isinya masih sangat sederhana.

Thursday, May 31, 2012

NOVI AKHIRNYA PILIH MASUK STIS


Setelah sempat mengalami kebingungan karena banyaknya tawaran beasiswa yang mengalir, Novi wulandari peraih Nilai Ujian Nasional (NUN) tingkat SMA sederajat terbaik kedua se Indonesia, akhirnya mentapkan pilihannya untuk masuk di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS). Dia sudah lolos tes tulis dan kini tinggal melewati tes wawancara dan psikologi.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Agus Suyanto saat mendampingi Bupati Fadeli dan Sekkab Yuhronur Efendi menerima sejumlah siswa SMA berprestasi di Guest House setempat, Kamis (31/5). Selain Novi Wulandari, pertemuan itu juga dihadiri Anggi Arsandi Apriliyanto dari Program IPA SMAN2 Lamongan dengan NUN 58,45 yang meraih peringkat ke-7 secara nasional.

Juga hadir siswi SMKN 1 Lamongan Program Akuntansi, Nur Uthfi Khumairo, ditetapkan sebagai peringkat ketiga nasional dengan NUN 38,53. Serta Richa Marda Syahputri, siswi MAN Lamongan yang menduduki peringkat ke-2 di Jatim untuk Program IPA dengan NUN 57,50. Mereka selain didampingi orang tua masing-masing juga didampingi kepala sekolah bersangkutan.

Novi lebih memilih STIS yang merupakan program tinggi kedinasan program Diploma IV yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut disbanding sejumlah tawaran lainnya. Sementara untuk Nur Uthfi Khumairo, dia juga sudah menetapkan diri untuk masuk di Jurusan Akuntansi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Sebagaimana yang ditawarkan Wakil Rektor II Uanir, M Nasich beberapa waktu lalu.

Kemudian Anggi telah mendaftar melalui jalur reguler di Jurusan Lingkungan Hidup Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan jurusan Farmasi di Unair. Sedangkan Richa juga mendaftar melalui jalur reguler di Jurusan Farmasi dan Keperawatan Unair.

Fadeli di kesempatan itu menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membawa harum nama Lamongan di dunia pendidikan. Mulai dari siswa, guru, sekolah, Dinas Pendidikan hingga media yang telah memberi peliputan begitu banyak. “Saya sampai kebanjiran SMS dan telepon ucapan selamat dari berbagai kolega, “ kata dia.

Terkait kelanjutan pendidikan siswa berprestasi di Lamongan, dia berharap SKPD terkait agar memantau terus beasiswa yang didapat siswa tersebut. Karena sesuai dengan aturan, seorang siswa tidak boleh menerima dua beasiswa. Karena itu jika beasiswanya nanti hanya untuk beaya akademik, nanti biar pemerintah daerah yang mencukupi kebutuhan hidupnya. Sementara jika beasiswa yang diperoleh adalah beaya akademik dan beaya hidup, maka biara pemerintah daerah yang memenuhi kebutuhan untuk perangkat selama menempuh pendidikan.

Data lain terkait beasiswa ini diungkapkan oleh Agus Suyanto. Dia menyebut selama ini pemerintah daerah telah menyediakan anggaran dalam APBD untuk beasiswa bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Sejak 2006, sudah ada 1.494 mahasiswa penerima beasiswa Pemkab Lamongan baik mereka yang belajar di PTN maupun PTS se Jawa Bali.

Sedangkan untuk beasiswa bidik misi, tahun 2010 ada 143 mahasiswa Lamongan yang menerima beasiswa yang mencakup beaya akademik dan hidup ini. Kemudian tahun 2011 ada 197 mahasiswa dan tahun ini ada 350 mahasiswa pendaftar yang masih menunggu kelulusan mereka dalam penerimaan di PTN.

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook Favorites More