Meski target peserta program keluarga berencana (KB) baru di
Lamongan melampaui target, mencapai 118,69 persen, namun masih belum mampu
mengatasi keengganan kaum pria untuk mengikuti KB Metode Operasi Pria (MOP).
Proporsinya hanya mencapai 0,12 diantara enam metode KB lainnya.
Diungkapkan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
(BPPKB) Lamongan Hamdani Azahari melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad
Zamroni, peserta KB baru tertinggi di Lamongan tahun 2011 lalu adalah dengan
metode suntik, mencapai 21.073 orang. Atau mencapai 48 persen dari
keseluruhan capaian peserta KB Baru.
Peserta KB suntik ini jauh diatas peserta KB metode MOP yang
sebanyak 48 peserta. Sedangkan kaum hawa yang menjadi peserta KB baru metode
MOW mencapai 516 orang. Dia menyebut masih rendahnya kaum pria yang mengikuti
KB jenis MOP ini karena masih kurangnya pemahaman mengenai kontrasepsi pria.
Untuk itu, lanjut dia, kedepan akan terus diupayakan kemitraan dengan berbagai
sektor seperti dengan TNI, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan
pemahaman kepada masyarakat.
Dia menyebut selama ini banyak rumor yang salah tentang
alat kontrasepsi KB dengan jenis MOP. Rumor yang salah itu sering menyamakan
MOP dengan dikebiri. Padahal antara ada perbedaan signifikan antara dikebiri
dan alat kontrasepsi dengan MOP. Dijelaskan olehnya, kebiri adalah
pengangkatan testis. Sementara MOP dilakukan dengan membuat satu atau dua
sayatan kecil pada kulit scrotum (kantung buah zakar), kemudian
saluran keluarnya diikat sehingga ketika keluar sudah tidak mengandung sperma
lagi.
“Jadi dengan MOP produksi hormon testoteron pria tetap
berjalan seperti biasa. Sementara kebiri membuat laki-laki tidak bisa produksi
sperma lagi. Demikian pula MOP ini tidak menimbulkan impotensi. Semua fungsi
kejantanan laki-laki masih normal setelah lakukan metode MOP. Malahan dengan
MOP ini akan tunjukkan rasa sayang suami pada isteri karena mengambil alih
tanggup jawab isteri yang biasanya menggunakan alat kontrasepsi ketika pasangan
sudah bersepakat untuk tidak memiliki anak lagi, “ terangnya.
Selanjutnya diungkapkan olehnya, dari target 37.215
peserta, tercapai 44.172 orang peserta. Capaian serupa juga terjadi untuk
peserta KB aktif. Yakni dari target 188.161 pemenuhan permintaan masyarakat
(PPM), tercapai 234.915 PPM, atau mencapai 124,85 persen.
Lebih rinci disebutkannya, di tahun 2011, jumlah peserta KB
baru untuk metode IUD (Intra Uterine Device)mencapai 3.046 orang. Kemudian metode
kondom mencapai 1.629 orang, metode implant sebanyak 7.103 orang dan metode pil
mencapai 10.757 orang.
Tahun 2012 ini, BPPKB memperkirakan permintaan masyarakat
untuk menjadi peserta KB Baru di Lamongan bisa mencapai 36.849 orang.





0 komentar:
Post a Comment