Serangan jantung adalah kondisi hati yang sangat serius
dengan serangan yang begitu tiba-tiba. Mereka dapat ditandai dengan spektrum
sakit pada bagian dada serta berkeringat, muntah dan nausia. Kadang-kadang
gejala ini dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran lengkap pada si penderita.
Serangan jantung tersebut terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian dari
jantung terganggu atau tersumbat. Gejala tersebut rawan menyerang usia 50
tahun ke atas karena gaya
hidup yang buruk.
Hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis jantung sekaligus
Ketua Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya , Dr Mohammad
Aminudin, Sp JP (K) FIHA) dalam paparan materinya terkait seminar kesehatan
dalam rangka memperingati HJL ke 443. Seminar itu sendiri mengusung tema
mengenal dini diabetes, jantung dan komplikasinya, bertempat di Pendopo
Lokatantra Kabupaten Lamongan, kemarin siang.
Lebih lanjut Aminudin mengatakan, dalam pemulihan penderita
serangan jantung, yang paling penting adalah memulihkan aliran darah kembali ke
daerah hati yang telah terganggu. Hal ini dapat dicapai melalui trombolisis dan
/ atau angioplasti. Trombolisis adalah prosedur di mana bekuan dilarutkan dalam
arteri enymatically. Angioplasty adalah prosedur di mana balon digunakan untuk
mendorong membuka arteri.
“Faktor keturunan sangat berperan dalam penyakit jantung.
Waspadai usia 50 tahun ke bawah yang justru rawan terserang karena pola makan
sembarangan dan gaya
hidup yang buruk. Terlebih apabila si penderita tersebut telah di klaim
jantungan dan mempunyai faktor gen akan sangat lebih riskan lagi,”
ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Bupati Lamongan Fadeli dan
Sekdakab Yuhronur Efendi terkait pentingnya seminar kesehatan yang digelar pada
siang hari itu. Khususnya pejabat dilingkup Pemerintah Daerah bisa saja terkena
penyakit mematikan itu. Karena pada kenyataannya banyak yang meninggal
disebabkan karena penyakit diabet dan jantung karena gaya hidupnya yang buruk.
“Upayakan tetap sehat agar produktifitas bekerja tidak
terganggu,” pinta Fadeli dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut,
yang juga diamini oleh beberapa pejabat yang hadir atas pernyataan Bupati.
Sementara itu, pemberi materi lain dilakukan oleh Kepala
Pusat Diabetes dan Nutritionis RSUD Dr.Soetomo Surabaya dr.Sony Wibisono dengan
materinya tentang diabet dan komplikasinya dan Kepala Unit Rawat Jalan (URJ)
Andrologi RSUD Dr Soetomo Surabaya Dr. Tjahyo Djojo Tanojo dengan materinya
tentang disfungsi ereksi. Meskipun waktu sudah mulai bergeser ke arah jam
pulang kantor, acara tersebut ternyata mendapat antusiasme tinggi dari beberapa
pejabat pemda. Terbukti mereka banyak mengajukan beberapa pertanyaan disesi
tanya jawab.
0 komentar:
Post a Comment