Novi Wulandari, siswi SMAN 2 Lamongan ditetapkan sebagai
peraih Nilai Ujian Nasional (NUN) terbaik kedua se Indonesia untuk Program IPA.
Sementara di tingkat Jawa Timur, nilai rata-rata UN Novi yang mencapai 58,50
adalah yang terbaik. Sekolahnya tempat belajar, SMAN 2 Lamongan bahkan
ditetapkan sebagai SMA dengan nilai rata-rata terbaik se Indonesia
dengan nilai rata-rata 9,19.
Saat ditanya penyebab turunnya prestasi di kelasnya itu,
dengan berkaca-kaca, Novi menjelaskan dia
merasa terbebani dengan masa depannya setelah lulus nanti. Dia takut tidak bisa
melanjutkan ke perguruan tinggi karena ketiadaan biaya.
Maklum saja, anak kedua dari dua bersaudara pasangan Rapi
Setiawati dan Mohammad Mustakim ini memang berasal dari keluarga tidak mampu.
Ayahnya hanya karyawan sebuah toko di Pasar Lamongan. Sementara ibunya hanya
bekerja sebagai pembantu rumah tangga paruh waktu. Karena itulah, dia sempat
ragu dengan masa depannya.
Meski demikian, kondisi keluarganya itu ternyata malah
memberikan motivasi tersendiri menjelang pelaksanaan UN kemarin. Dia berharap,
jika dalam UN dia bisa berprestasi tingkat nasional, dara kelahiran 18 Oktober
1993 ini bisa mendapat secercah harapan.
“Sejak awal sebeleum pelaksanaan UN, saya memang berkeinginan
harus bisa berprestasi nasional. Selain untuk membanggakan orang tua, saya juga
mendengar akan ada bantuan untuk siswa yang berprestasi nasional. Apalagi Ayah
juga dalam kondisi sakit,“ ujarnya.
Karena itulah, lanjut dia, begitu mengetahui informasi dari
kepala sekolahnya, Khusnan MZ, bahwa NUN dia terbaik di Jatim dan kedua
tingkat nasional, dia langsung sujud syukur dan memeluk kedua orang tuanya.
“Saya sendiri tidak pernah punya firasat akan meraih prestasi ini, “ kata dia.
Siswi yang berkeinginan bisa diterima di Universitas Gajah
Mada (UGM) tersebut mengaku menyukai mata pelajaran fisika. Sehingga dalam Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan, dia memilih jurusan
Geofisika dan Statistika di UGM. Namun jika tak lolos jalur undangan, dia akan
menempuh jalur regular di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), juga
jurusan Fisika.
Khusnan menyebutkan, selain Novi ,
ada tiga siswa SMAN 2 Lamongan lainnya yang berpretasi dalam UN kali ini. Yakni
Anggi Arsandi Apriliyanto dari Program IPA dengan NUN 58,45 meraih peringkat
ke-7 secara nasional. Anggi di tingkat Jatim emnduduki peringkat kedua setelah Novi . Sedangkan Sri Rahayu, juga dari Program IPA dengan
NUN 58,20 menduduki peringkat ke 17 secara nasional.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Agus Suyanto
menyatakan tentu akan ada bantuan untuk siswa yang berprestasi dari pemerintah
daerah. Terlebih apabila jika siswa itu benar-benar dari keluarga tidak mampu.
Namun dia berharap pemerintah pusat juga membuat kebijakan khusus untuk
beasiswa bidik misi yang diperuntukkan bagi mereka yang tidak mampu. Karena
program ini mensyaratkan ketentuan yang sangat ketat. “Seharusnya ada kebijakan
khusus untuk yang berprestasi dan tidak mampu seperti Novi
ini, “ kata dia.
Selain Novi, siswi SMKN 1 Lamongan Program Akuntansi, Nur
Uthfi Khumairo, ditetapkan sebagai peringkat ketiga nasional. Di tingkat Jawa
Timur, dengan NUN 38,53, dia berada di peringkat kedua. Nur Uthfi ini juga
berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ayahnya, Jabar, hanya seorang juru
parker di ruko Kaliotik. Dan ibunya, Anis, hanya ibu rumah tangga biasa.
Dia bercita-cita bisa masuk di Universitas Airlangga jurusan
Akuntansi. Sesuai dengan cita-cita dara kelahiran 26 Februari 1994
silam ini. Seperti halnya Novi , dia juga tidak
mengukuti bimbingan belajar selain yang diadakan sekolah yang dikepalai Ali
Mudjiono itu. Nur Uthfi tergolong siswa berprestasi di sekolahnya. Dia
langganan juara kelas. Pernah mendapat rangking pertama sebanyak dua kali,
rangkaing kedua sekali dan sekali mendapat rangking ke-3.
Prestasi siswa SMA Lamongan dalam UN tahun ini sangat
membanggakan. Untuk Program Bahasa meraih peringkat Kedua di Jatim dengan nilai
rata-rata 8,16. Kemudian dengan nilai rata-rata 8,60, Program IPA juga
menduduki peringkat kedua di Jatim. Untuk Program IPS meraih peringkat keempat
Jatim dengan nilai rata-rata 8,36. Dan untuk semua program dengan nilai
rata-rata berada di peringkat keempat Jatim. Sementara SMAN 1 Lamongan dengan
nilai 9,09 menduduki peringkat ketiga di Jatim. Sedangkan peringkat kedua
diduduki SMAN 1 Bojonegoro dengan nilai 9,10.
0 komentar:
Post a Comment