Dari kapasitas maksimal sebesar 23 juta meter kubik,
kapasitas terisi Waduk Gondang saat ini masih ada sebanyak 7,8 juta meter
kubik. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, masih ada sekitar 20 juta
meter kubik. Sehingga kini tersisa sekitar 30 persen saja.
Menurut Kepala Dinas PU Pengairan Djoko Purwanto melalui
Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, turunnya kapasitas terisi waduk yang
dirtesmikan oleh Presiden Suharto tahun 1987 ini karena intensitas hujan di
wilayah Lamongan Selatan sangat rendah. Data ini sendiri adalah angka
per 31 Mei 2012 dan akan terus dievaluasi setiap 10 hari sekali.
Diperkirakan, kapasitas terisi
waduk seluas 6,60 hektar ini hanya akan cukup untuk memenuhi kiebutuhan
pertanian pada Musim Kemarau (MK) I saja. Sementara untuk masa MK II,
diperkirakan tidak bisa mencukupi. Waduk di Kecamatan Sugio ini jika terisi
maksimal, bisa untuk memenuhi kebutuhan lahan seluas antara 8.412 hektar hingga
10 ribu hektar.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian
dan Kehutanan Lamongan Aris Setiadai menyebutkan, sampai saat ini produksi
pertanian di Lamongan, terutama komoditi padi, masih sesuai dengan program. Sampai
dengan 30 April lalu, dari sasaran produktivitas padi yang diperkirakan bisa
mencapai 62,59 kwintal perhektar, kini sudah terealisasi hingga 64,02 kwintal
perhektar, atau sekitar 102,29 persen.
Sedangkan dari sasaran tanam
padi seluas 149.765 hektar, sudah terealisasi 119.233 hektar, atau
sekitar 79,61 persen. Sedangkan dari sasaran panen seluas 143.774 hekatr, sudah
terealisasi seluas 71.960 hekatar atau sekitar 50,05 persen. Kemudian dari
sasaran produksi padi yang diharapkan bisa mencapai 899.871 ton di akhir tahun
nanti, sudah terealisasi sebanayak 460.717 ton atau sekitar 51,20 persen.
Selain Waduk Gondang, waduk
terbesar kedua di Lamongan adalah Waduk Prijetan. Waduk yang mulai dibangun
pada tahun 1917 ini masih tersisa stok air 1,7 juta meter kubik dari kapasitas
normalnya yang 9,5 juta mter kubik. Waduk ini bisa digunakan untuk
mengairi lahan pertanian seluas 4.513 hektar di 33 desa yang terletak di
wilayah tiga kecamatan, yakni Kedumpring, Sugio dan Modo.
Tahun ini ada pengerukan dua
waduk besar dengan anggaran Rp 10 miliar. Yakni Waduk German di Kecamatan Sugio
dan Waduk Balonggangga di Kecamatan Sukodadi. Selain itu, pemerintah daerah
tahun ini juga melakukan pengerukan di delapan waduk lainnya. Diantaranya
adalah Waduk Sambilan (Mantup), Waduk Pilanggadung (Sarirejo), Waduk
Semampirejo (Sambeng)Dan Waduk Jogo (Sarirejo) Serta Waduk Slatung (Kembangbahu).
Lamongan memiliki 33 unit waduk PU, 184 unit waduk desa dan 11 rawa. Jika
terisi air semua, kapsitasnya mencapai 11o juta meter kubik.
0 komentar:
Post a Comment