Situs Grand Lamongan News, saat ini masih dalam tarap pembangunan. Untuk sementara bisa diakses melalui www.grandlanews.co.cc. Mohon maaf bila tampilan dan isinya masih sangat sederhana.

Friday, June 8, 2012

MUSIM KEMARAU, WADUK GONDANG SURUT


Dari kapasitas maksimal sebesar 23 juta meter kubik, kapasitas terisi Waduk Gondang saat ini masih ada sebanyak 7,8 juta meter kubik. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, masih ada sekitar 20 juta meter kubik. Sehingga kini tersisa sekitar 30 persen saja.

Menurut Kepala Dinas PU Pengairan Djoko Purwanto melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, turunnya kapasitas terisi waduk yang dirtesmikan oleh Presiden Suharto tahun 1987 ini karena intensitas hujan di wilayah Lamongan Selatan sangat rendah. Data ini sendiri adalah angka per 31 Mei 2012 dan akan terus dievaluasi setiap 10 hari sekali.

Diperkirakan, kapasitas terisi waduk seluas 6,60 hektar ini hanya akan cukup untuk memenuhi kiebutuhan pertanian pada Musim Kemarau (MK) I saja. Sementara untuk masa MK II, diperkirakan tidak bisa mencukupi. Waduk di Kecamatan Sugio ini jika terisi maksimal, bisa untuk memenuhi kebutuhan lahan seluas antara 8.412 hektar hingga 10 ribu hektar.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan Aris Setiadai menyebutkan, sampai saat ini produksi pertanian di Lamongan, terutama komoditi padi, masih sesuai dengan program. Sampai dengan 30 April lalu, dari sasaran produktivitas padi yang diperkirakan bisa mencapai 62,59 kwintal perhektar, kini sudah terealisasi hingga 64,02 kwintal perhektar, atau sekitar 102,29 persen.

Sedangkan dari sasaran tanam padi seluas 149.765 hektar, sudah terealisasi  119.233 hektar, atau sekitar 79,61 persen. Sedangkan dari sasaran panen seluas 143.774 hekatr, sudah terealisasi seluas 71.960 hekatar atau sekitar 50,05 persen. Kemudian dari sasaran produksi padi yang diharapkan bisa mencapai 899.871 ton di akhir tahun nanti, sudah terealisasi sebanayak 460.717 ton atau sekitar 51,20 persen.

Selain Waduk Gondang, waduk terbesar kedua di Lamongan adalah Waduk Prijetan. Waduk yang mulai dibangun pada tahun 1917 ini masih tersisa stok air 1,7 juta meter kubik dari kapasitas normalnya yang 9,5 juta mter kubik. Waduk ini bisa digunakan untuk mengairi lahan pertanian seluas 4.513 hektar di 33 desa yang terletak di wilayah tiga kecamatan, yakni Kedumpring, Sugio dan Modo.

Tahun ini ada pengerukan dua waduk besar dengan anggaran Rp 10 miliar. Yakni Waduk German di Kecamatan Sugio dan Waduk Balonggangga di Kecamatan Sukodadi. Selain itu, pemerintah daerah tahun ini juga melakukan pengerukan di delapan waduk lainnya. Diantaranya adalah Waduk Sambilan (Mantup), Waduk Pilanggadung (Sarirejo), Waduk Semampirejo (Sambeng)Dan Waduk Jogo (Sarirejo) Serta Waduk Slatung (Kembangbahu). Lamongan memiliki 33 unit waduk PU, 184 unit waduk desa dan 11 rawa. Jika terisi air semua, kapsitasnya mencapai 11o juta meter kubik.

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook Favorites More