Lebih dari 1.200 orang pencari kerja dari Lamongan
dan sekitarnya mendatangi acara bursa lowongan kerja, Job Market Fair (JMF)
yang diadakan di GOR Lamongan, Selasa (10/7). Panitia tahun ini menyediakan
7.812 lowongan pekerjaan dari 46 perusahaan. Tahun lalu, 37 perusahaan yang
ikut serta menyediakan 5.305 lowongan kerja.
Peluang kerja yang ditawarkan di bursa kerja kali
ini bervariasi dari mulai dokter, accounting, manager, staff, bahkan security
ditawarkan oleh 46 perusahaan di Lamongan Sidoharjo, Gresik, Surabaya dan
Pasuruan. Total ada 7.812 jenis pekerjaan yang ditawarkan. Dengan rincian 5.443
untuk dalam negeri dan sisanya adalah kesempatan bekerja di luar negeri.
Para pencari kerja tersebut bisa langsung mendaftar
dan interview dengan wakil perusahaan. Beberapa stand ramai dipadati oleh
peminat kerja yang terdiri dari berbagai tingkat pendidikan. Diantaranya stand
PT Dok Pantai Lamongan yang sedang memerlukan tenaga civil engineer, sekretaris
dan mekanik otomotif. Di JMF kali ini, PT Dok Pantai Lamongan membuka 18
lowongan.
Perusahaan lain yang membuka lowongan dalam bursa
lowongan kerja sehari itu diantaranya adalah PT Gresik Maju Bersama/Gresk yang
membuka 506 lowongan tenaga kesehatan. Kemudian PT Sentinel Cakra Buana darai
Sidoarjo yang membuka 75 lowongan.
Juga ada sejumlah perusahaan yang membuka lowongan
untuk menjadi tenaga kerja formal di luar negeri. Seperti PT Gunawan Sukses
Abadi/Surabaya yang membuka 75 lowongan untuk menjadi tenaga kerja formal di
luar negeri seperti general worker di Taiwan dan Malaysia. Perusahaan lain yang
membuka lowongan tenaga kerja formal di luar negeri adalah PT Pancamanah Utama
yang membuka 2.050 lowongan untuk posisi construction worker di Malaysia dan
Brunei Darussalam.
Wakil Bupati Lamongan Amar Saifudin yang membuka
kegiatan itu menyatakan bahwa pemerintah daerah sudah mengadakan beberapa
program untuk mengatasi masalah pengangguran di Lamongan. Diantaranya
mengadakan program-program padat karya di pedesaan, pelatihan ketrampilan dan
pembinaan usaha kecil.
Wakil Bupati juga menegaskan bahwa masalah
pengangguran adalah masalah yang serius. “Bila pengangguran tidak ditangani
dengan benar maka akan berdampak pada masalah yang lain” demikian menurutnya.
Di Lamongan sendiri terdapat 619 perusahaan skala kecil hingga besar dengan
jumlah tenaga kerja yang diserap 9.511 orang. Tahun lalu, sebanyak 371 penduduk
Lamongan tercatat sebagai TKI. Sementara tahun ini sudah ada sejumlah 204 orang
yang tercatat menjadi TKI di Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan.
0 komentar:
Post a Comment