Situs Grand Lamongan News, saat ini masih dalam tarap pembangunan. Untuk sementara bisa diakses melalui www.grandlanews.co.cc. Mohon maaf bila tampilan dan isinya masih sangat sederhana.

Wednesday, July 11, 2012

KEJAR PRODUKSI BERAS, TEKEN MOU DENGAN BRAWIJAYA

Peningkatan produksi beras di Lamongan kini akan diupayakan melalui pola intensifikasi dengan penerapan teknologi. Mewujudkan intensifikasi itu, Rabu (11/7) di Pendopo Lokatantra setempat dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Pemkab Lamongan dengan Universitas Brawijaya Malang tentang Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di Lamongan.

Dari pihak Lamongan diwakili langsung oleh Bupati Fadeli. Sementara dari Universitas Brawijaya diwakili oleh Prof Ir Sumeru Ashari, M.Agr, Sc, Phd, Dekan Fakultas Pertanian. Kesepakatan itu sendiri ditandatangani terutama untuk mendukung Program P2BN menuju surplus beras nasional 10 juta ton pada tahun 2014. Kemudian untuk meningkatkan teknologi budidaya tanaman padi, serta untuk meningkatkan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), meningkatkan program pasca panen dan kesejahteraan petani.

Selanjutnya setelah ditekennya nota kesepahaman itu, akan dilakukan fasilitasi bimbingan teknis kepada petani dan kelompok tani. Kemudian fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana untuk meningkatkan produksi padi di Lamongan, pengendalian OPT serta fasilitasi penurunan kehilangan hasil 1 persen setiap tahunnya.

“Cap yang melekat lama sejak jaman kolonial harus segera dihapus dan digantikan. Yakni merubah image petani yang kolot, tertinggal dan sebagai kelas terendah harus digantikan dengan citra petani sebagai pengusaha, pebisnis yang tak kalah dengan profesi lainnya,” ujarnya.

Maka dalam pendampingan kepada petani, lanjutnya, yang perlu juga di fasilitasi oleh pemerintah maupun pihak lainnya bukan hanya masalah teknis semata seperti budidayanya. Tetapi juga bagaimana strategi agar mereka bisa keluar dari pola pikir lama menuju pola pikir baru.

Untuk itulah, lanjut dia, nota kesepahaman bersama antara pemerintah daerah dengan Fakultas Pertanian Unibraw Malang terkait P2BN ini dibuat. “Agar kita semuanya bisa saling bersinergi, sharing, berkoordinasi dan melakukan pembinaan. Yaitu diantaranya tentang penelitian holtikultura, hama penyakit (OPT) dan peningkatan produksi pangan itu sendiri,” imbuhnya.

“ Kalau tahun 2011 lalu, produktifitas pertanian di Lamongan sempat turun, yakni hanya tercapai 678.000 ton. Insya Allah tahun 2012 ini, menurut laporan dari Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Pak Aries Setiadi, sudah mencapai 652.000 ton atau 70 persen dari target 899.000 ton. Berarti itu sudah hampir menyamai realisasi di tahun 2011 kemarin,” ujarnya.

Sementara itu, pihak Fakultas Pertanian Unibraw Malang sendiri mengaku telah mempunyai teknologi cukup banyak yang berasal dari Laboratorium tempat mereka melakukan penelitian bersama para dosen yang berkompeten. Sekarang tinggal hasil-hasil penelitian teknologi itu dilanjutkan kepada masyarakat petani.

“Bidang keilmuan kami banyak. Tidak hanya padi saja yang ditangani, tetapi juga masalah tanaman holtikultura. Mudah-mudahan kerjasama ini bisa berjalan lancar dan membuahkan hasil untuk swasembada beras dimasa mendatang,” tandas Dekan Fakultas Pertanian Unibraw Malang Sumeru Ashari.

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook Favorites More