Situs Grand Lamongan News, saat ini masih dalam tarap pembangunan. Untuk sementara bisa diakses melalui www.grandlanews.co.cc. Mohon maaf bila tampilan dan isinya masih sangat sederhana.

Wednesday, July 4, 2012

KOMPOSISI MANAJEMEN PT LIS BERUBAH



Rapat Paripurna Pembahasan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2011 memasuki hari ketiga dengan agenda jawaban eksekutif terhadap pemandangan umum (PU) fraksi-fraksi di DPRD Lamongan. Dalam jawaban eksekutif yang disampaikan Bupati Fadeli di Ruang Sidang Paripurna, Selasa (3/7) itu diungkapkan diantaranya terkait perubahan komposisi manajemen di PT Lamongan Integrated Shorebase (LIS).

Disebutkan olehnya, keterlibatan Pemkab Lamongan dalam manajemen LIS, saat ini sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 19 April 2012 lalu. Yakni dengan menempatkan dua perwakilan Pemkab Lamongan dalam manajemen LIS. Dalam RUPS itu diputuskan Sekretaris Daerah Yuhronur Efendi sebagai komisaris dan Mochammad Faiz Junaidi (Kabag Perekonomian) sebagai Manajer Umum.

Susunan manajemen LIS juga kini menjadi terdiri dari komisaris utama, komisaris, direktur, manajer umum dan manajer keuangan. Sedangkan Direktur PT LIS saat ini dijabat oleh Joko Suronto yang berasal dari kalangan professional.

Terkait status tanah yang saat ini dimanfaatkan untuk LIS, dia memberi penjelasan bahwa tanah seluas kurang lebih 97,6 hektar yang direncanakan sebagai peyertaan pada LIS, status tanahnya masih dalam proses sertifikasi di Kanwil Pertanahan Jatim. Kemudian tanah untuk PT Bumi Lamongan Sejati (membawahi WBL) seluas kurang lebih 17 hektar statusnya adalah tanah sewa. Dan sebagian besar sudah bersertifikat. Sementara tanah seluas 39,541 meter persegi yang ditempati Pasar Agrobis di Kecamatan Babat telah bersertifikat. Dan tanah seluas 17,543 meter persegi untuk Pasar Babat kini dalam proses sertifikasi di Badan Pertanahan Nasional.

Sedangkat terkait pendapatan dari Wisata Bahari Lamongan, Fadeli mengungkapkan bahwa sejak operasional pada tahun 2004 hingga kini selalu mengalami peningkatan. Untuk tahun 2011, lanjut dia, bahi hasil yang diterima Pemkab Lamongan mencapai sebesar Rp 12, 375 miliar. “Akan tetapi dari nilai tersebut, pemasukan sebesar Rp 1,125 miliar diterima pada akhir tahun sehingga tidak bisa masuk sebagai pendapatan tahun ini, “ imbuhnya.

Untuk diketahui, tahun 2005, pemasukan dari WBL ini baru sebesar Rp 4,5 miliar. Kemudian naik menjadi Rp 7,5 miliar di tahun 2006 dan kembali naik menjadi Rp 9 miliar di tahun 2007. Di tahun 2008 pemasukannya sama, yakni Rp 9 miliar dan di tahun 2009 naik menjadi Rp 9,5 miliar hingga tahun 2011 yang naik signifikan menjadi Rp 12,375 miliar.

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook Favorites More