Situs Grand Lamongan News, saat ini masih dalam tarap pembangunan. Untuk sementara bisa diakses melalui www.grandlanews.co.cc. Mohon maaf bila tampilan dan isinya masih sangat sederhana.

Friday, March 30, 2012

ADA SANKSI UNTUK ATASAN LALAI BERI HUKUMAN

Kini lewat aturan yang baru, atasan yang tidak memberikan sanksi kepada stafnya yang melanggar disiplin kepegawaian juga akan dikenai sanksi. Demikian diutarakan Kepala Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara di Surabaya, Darmanto, saat sosialisasi PP Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan kemarin.

Kegiatan itu juga dihadiri Bupati Fadeli bersama Sekkab Yuhronur Efendi. Seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Lamongan juga hadir dalam sosialisasi tersebut.

Disebutkan oleh Darmanto, jenis pelanggaran dan sanksi dalam peraturan yang baru tersebut kini lebih dirinci dan jelas. Itu menurut dia juga berdasar berbagai masukan dari daerah. Karen a itu, harus menjadi komitmen bersama untuk dilaksanakan.

Seperti pelanggaran jam masuk kerja yang sekarang lebih jelas. Dia mencontohkan untuk yang tidak masuk lima hari kerja tanpa keterangan jelas dapat langsung dikenai hukuman ringan berupa teguran secara lisan oleh atasannya langsung. Sementara untuk pelanggaran disiplin dengan ancaman hukuman berat, penjatuhan hukuman harus dilakukan tim pemeriksa yang terdiri dari atasan langsung, inspektorat dan kepegawaian.

Sementara jika ada PNS yang tersandung masalah pidana, kini penjatuhan sanksi juga bisa lebih cepat. Pertama, bisa langsung diberhentikan sementara. Kemudian jika sudah berketetapan hukum tetap, yang bersangkutan langsung bisa diberhentikan dengan tidak hormat.

Sedangkan Fadeli mengakui, meskipun sudah berlaku dua tahun lalu, penerapannya masih belum bisa optimal karena kurangnya pemahaman PP baru tersebut. Karena itu dia menghadirkan semua Kepala SKPD dalam sosialisasi tersebut. Demikian pula PNS, masih ditemui mereka melanggar terhadap aturan jam kerja.

Ditandaskannya, keberadaan PP tersebut keberadaannya menjadi penting supaya PNS memiliki disiplin. Sehingga terwujud PNS yang professional dan bermoral. Lebih jauh lagi, agar tercipta pemerintahan yang baik.

1 APRIL, START PEREKAMAN DATA E KTP

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DKPS) Lamongan telah merampungkan semua tahapan untuk memulai perekaman data penduduk melalui Program kartu tanda penduduk elektronik (e KTP) pada 1 April mendatang. Penduduk Lamongan pertama yang direkam datanya untuk program nasional itu adalah Bupati Fadeli yang dilakukannya kemarin di unit pelayanan kependudukan Kecamatan Lamongan.

Perekaman data oleh Fadeli kemarin sekaligus uji coba perangkat e KTP dan sosialisasi program tersebut. Setelah Fadeli, berturut-turut penduduk Lamongan yang telah direkam datanya adalah Mahdumah Fadeli, Sekkab Yuhronur Efendi dan isterinya, Anis Kartika. Semua perangkat yang langsung terkoneksi secara nasional tersebut, hari itu saat diujicoba berfungsi dengan sempurna.

Keempatnya juga melakukan simulasi urutan perekaman data. Dimulai dengan membawa surat panggilan dari kecamatan, kemudian mendaftar di petugas untuk mendapat nomor antrian. Selanjutnya masuk ke unit pelayanan dan direkam datanya. Mulai dari foto, tanda tangan dengan pena digital, perekaman sidik jari dan retina mata. Proses perekaman itu selesai tidak lebih dari lima menit.

 “Ujung tombak untuk kesuksesan program ini adalah para camat bersama jajarannya. Termasuk para ketua RT, RW, dan tokoh masyarakat setempat, terutama dalam rangka memobilisasi masyarakat agar datang ke unt pelayanan kependudukan di kecamatan. Sosialisasi juga harus terus digencarkan. Dan sampaikan bahwa program ini gratis. Pesan saya, jangan sampai ada satu pendudukpun yang terlewatkan, “ tegas Fadeli saat di Pendopo Kecamatan Lamongan.

Ultimatum Fadeli itu ditanggapi oleh 27 camat se Kabupaten Lamongan denan mendeklarasikan pernytaan kesanggupan untuk mensukseskan Program eKTP di Lamongan. Mereka juga menyatakan sudah menyiapkan ruang tunggu yang nyaman bagi warganya yang mengantri didata.

Sementara personil yang terlibat dalam program ini mencapai 539 orang. Dari jumlah tersebut, 316 orang diantaranya adalah tenaga non teknis dari tim kelompok kerja kabupaten dan tingkat kecamatan. Sedangkan tenaga teknis kegiatan operator dan pendukung administrasi sebanyak 216 orang. Termasuk dilibatkannya 52 orang CPNS yang diperbantukan di kecamatan sebagai operator. Kemudian pelaksanaan perekaman eKTP muali 1 April hingga 31 Oktober 2012.

Selanjutnya jumlah penduduk Lamongan yang menjadi dasar untuk pemanggilan perekaman data e KTP adalah mereka yang terdata dalam Surat Pemberitahuan Nomor Induk Kependudukan (SP NIK) sebanyak 1.409.619 orang. Terdiri dari 706.857 orang laki-laki dan 702.762 perempuan. Dari jumlah tersebut, terdapat data ganda dalam kabupaten sebanyak 16.992 orang dan data ganda luar kabupaten sebanayak 15.160 orang. Kemudian juga ada yang mengajukan pembetulan SP NIK sebanyak 28.104 kepala keluarga (KK). Sehingga penduduk wajib KTP yang akan mendapat pemanggilan sejumlah 1.020.938 orang pertanggal 31 Desember 2012.

Banyaknya warga Lamongan di perantauan juga sudah diantisipasi dengan menyiapkan prosedur lain. Menurut Kepala DKPS Mursyid, mereka yang diperantauan jika berhalangan hadir di Lamongan bisa merekam datanya di lokasinya sekarang. Yakni dengan meminta surat keterangan dari RT dan RW setempat mengetahui Kades atau Lurah. Selanjutnya melapor kepada camat setempat dengan membawa SP NIK asli dari Lamongan. “Pada prinsipnya, semua prosedur dipermudah dan gratis”, pungkasnya.

Thursday, March 29, 2012

POLEWALI MANDAR BELAJAR ADIPURA LAMONGAN

Dipimpin oleh Sekkab Polewali Mandar Nasir Rahmat, 40 orang jajaran pejabat yang masuk wilayah Provinsi Sulawesi Barat ini melakukan studi banding di Lamongan terkait Adipura. Mereka tertarik belajar di Lamongan karena telah sukses meraihnya hingga lima kali berturut-turut.

Rombongan yang juga turut serta Ketua DPRD Polewali Mandar Abdullah Tatau tersebut diterima Bupati Lamongan Fadeli bersama Sekkab Yuhronur Efendi di Ruang Sasanan Nayaka, Kamis (29/3). Diantara pejabat dari Polewali Mandar yang turut serta adalah Kepala Badan Lingkungan Hidup Burhanudin, Kepala Dinas Pemukiman dan Tata Ruang Edi Wibowo, Kepala Bappeda Salam Marzuki serta Camat Kota Nurji Muis bersama enam orang Lurah.

 “Selama ini kami lebih mengenal Lamongan karena prestasi sepak bolanya melalui Persela. Juga karena prestasi Lamongan yang lima kali sukses meraih Adipura. Kesuksesan inilah yang membawa kami hari ini untuk mengunjungi dan belajar trik sukses, kiat-kiat dan strategi dari Lamongan, “ ujar Nasir Rahmat.

Fadeli kepada rombongan dari Polewali Mandar menjelaskan Program Lamongan Green and Clean (LGC) berperan dalam sukses Adipura Lamongan. Dia menyebut kesadaran yang luar biasa dari masyarakat Lamongan akan kebersihan dan keindahanlah yang mengantarkan Lamongan sukses meraih Adipura.

“Program LGC di tahap pertama masih berupaya mendidik masyarakat untuk sadar akan kebersihan dan keindahan. Meski berat, ternayata program ini sukses. Kini memasuki tahun kedua LGC, programnya lebih ditekankan pada pengelolaan sampah. Sehingga sampah yang biasanya hanya dibuang bisa diolah masyarakat menjadi bukan hanya pupuk tapi juga kerajinan yang sangat bermanfaat. Karena itu saya miinta nanti agar rombongan ini diajak keliling ke RT-RT percontohan, “ kata dia.

TARGETKAN 95 PERSEN JALAN KONDISI BAIK TAHUN 2013

Berlangsung di Pendopo Lokatantra Lamongan, Kamis (29/3), dilaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2013. Bupati Fadeli saat membuka kegiatan itu pasang target di tahun 2013 nanti, 95 persen jalan di Lamongan dalam kondisi baik.

“Di tahun 2011 kemarin jalan kabupaten yang kondisinya sudah baik mencapai hampir 60 persen. Maka di tahun 2012 ini harus mencapau 80 persen. Sehihngga di tahun 2013 nanti, jalan kabupaten dengan kondisi baik di Lamongan bisa mencapai 95 persen, “ tegas dia.

Lebih lanjut dikatakan olehnnya, pembangunan infrastruktur selama tahun 2011 untuk beberapa saranan dan prasarana sudah terealisasi dengan baik, maka di tahun ini dia lebih fokus pada peningkatan kualitas. Kemudian disebutkannya data jalan poros desa yang di akhir tahun 2011 dalam kondisi baik mencapai 63,66 persen. Sehingga di akhir tahun 2012, dia tegaskan kepada aparaturnya harus bisa mencapai 80 persen jalan poros desa dalam kondisi baik.

Khusus untuk pembangunan jaringan irigasi untuk pertanian, dia menyebut tahun ini tersedia anggaran hingga Rp 1.295.528.200 untuk pengembangannya. Sehingga yang saat ini jaringan irigasi dalam kondisi baik sudah mencapai 76,46 persen bisa ditingkatkan lagi.

Di bidang peternakan dan kesehatan, tahun ini juga dilaksanakan pembangunan sejumlah prasarana dan sarana. Seperti pembangunan pasar unggas untuk menampung dan memasarkan hasil ternak unggas. Juga pembangunan rumah potong hewan (RPH) Babat dengan anggaran Rp 250 juta. Sementara di bidang kesehatan, pemerintahannya menyediakan anggaran hingga Rp 1.949.552.000 untuk membangun pondok kesehatan desa (Ponkesdes).

Melalui forum Musrenbang, dia berharap agar dalam pelaksanaannya bisa menghasilkan program dan kegiatan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Juga dia berharap agar forum yang juga dihadiri perwakilan akademisi dan organisasi sosial masyarakat itu mampu memberikan wawasan pemikiran yang lebih luas dalam perencanaan pembangunan dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

Dia berharap, prioritas pembangunan tahun 2012 bisa diarahkan pada peningkatan ketersediaan dan kualitas pelayanan kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Kemudian peningkatan ekonomi kerakyatan melalui UMKM serta peningkatan percepatan pengentasan kemiskinan.

KEUANGAN TAHUN 2011 SURPLUS RP 33 MILIAR

Pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Lamonganpada tahun anggaran 2011 dinyatakan terdapat surplus sebesar Rp 33 milyar. Tepatnya Rp 33.551.118.5499. Data tersebut diungkapkan Bupati Lamongan Fadeli saat membacakan pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2011, Rabu (28/3) di Ruang Sidang Paripurna DPRD setempat.

Disampaikan Fadeli, secara kuantitatif pendapatan Tahun Anggaran 2011 terealisasi Rp 1.321.524.956.897. Termasuk di dalam komponen pendapatan tersebut adalah realisasi Pendapatan Asli Daerah yang mencapai sebesar Rp 99.545.629.500Sedangkan pada sisi belanja, ditambahkannya, mencapai  Rp 1.287.973.838.348atau mencapai 91,59 persen dari target anggaran setelah perubahan APBD. Dengan demikian dalam pengelolaan keuangan daerah pada tahun anggaran 2011 terdapat surplus sebesar Rp 33.551.118.549, “ kata dia.

Sementara terkait infrastruktur, sebagai program yang menjadi prioritas urusan pekerjaan umum pada tahun 2011, menurut dia dititikberatkan pada peningkatan jalan dan jembatan, pengelolaan jaringan irigasi dan pengendalian banjir.

Fadeli menyebut kinerja pelaksanaan urusan pekerjaan umum Tahun 2011 telah mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Selanjutnya dirinci oleh dia, kinerja tersebut adalah panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik mencapai 57,03 persen, panjang jalan poros desa strategis dalam kondisi baik mencapai 51,35 persen, serta panjang jalan poros desa dalam kondisi baik mencapai 63,66 persen.

BUPATI TELADANI SAMPAIKAN SPT SEBELUM BATAS AKHIR

Bupati Lamongan Fadeli, Rabu (31/3) ditemani Sekkab Yuhronur Efendi menyampaikan laporan SPT tahunan orang pribadi di tempat pelayanan terpadu (TPT) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lamongan. Laporan itu disampaikannya sebelum batas akhir pada 31 Maret nanti.

“Ini untuk memberikan keteladanan bagi para wajib pajak lainnya agar jangan sampai melewati batas waktu yang ditentukan. Mari kita ikuti aturan yang ada karena manfaatnya demi masyarakat juga, “ ujar Fadeli didampingi Kepala KPP Pratama Lamongan Deddy Perwira.

Pada batas akhir penyampaian SPT otrang pribadi 31 Maret nanti jatuh pada hari Sabtu, sehingga KPP Pratama Lamongan akan membuat kebijakan khusus. Yakni pelayanan akan dibuka mulai jam 8 pahi hingga jam 8 malam. Sedangkan batas waktu untuk SPT tahunan Badan pada 30 April mendatang.

Tahun lalu, dari target setoran Rp 146 miliar yang ditetapkan untuk KPP Pratama Lamongan tercapai Rp 201 miliar. Atau melebihi target yang ditetapkan.

Wednesday, March 28, 2012

PKK TIDAK IDENTIK DENGAN ARISAN

PKK bukan cuma arisan. Demikian diungkapkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan Mahdumah Fadeli pada acara pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK tingkat kecamatan di Pendopo Lokatantra, Selasa (27/3). Karena menurut dia, kiprah PKK sangat luas, mulai mengurusi ibu hamil sampai lansia.

Kepada Ketua PKK di kecamatan, Mahdumah Fadeli menegaskan  bahwa mereka harus menguasai dan memahami program-progam PKK yang ada di POKJA I sampai dengan IV dari berbagai bidang serta kegiatan yang harus dilaksanakan. Selain itu dia juga meminta mereka harus melaksanakan tugas-tugas lain seperti meningkatkan keberadaan posyandu. “Karena dari posyandulah kita mengetahui angka kematian pada ibu hamil dan melahirkan serta mencegah terjadinya gizi buruk” tambahnya

Selanjutnya istri Bupati Lamongan Fadeli tersebut menghimbau agar ibu-ibu Ketua Tim Penggerak PKK tingkat kecamatan agar mau mendampingi Bapak Camat dalam melaksanakan tugas-tugasnya di masyarakat. Sementara kepada para camat, dia menitipkan agar selalu memberikan dukungan serta memfasilitasi segala bentuk kegiatan PKK.

Sepuluh Ketua Tim Penggerak PKK dari sepuluh kecamatan dilantik pagi itu. Diantaranya dari kecamatan Glagah, Sukorame dan Sarirejo. Penanda tanganan berita acara serah terima  jabatan disaksikan Mahdumah Fadeli bersama camat dari masing-masing kecamatan. Pada acara itu juga dilantik ketua Dharma Wanita Persatuan timgkat kecamatan oleh ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lamongan, Mahdumah Fadeli.

ENTRY DATA EKTP LIBATKAN 54 CPNS

Berada di dua tempat sekaligus, yaitu di Ruang Sasana Nayaka dan Sabha Dyaksa Kabupaten Lamongan, dilaksanakan bimbingan teknis (bimtek) terkait pendataan entry data program KTP elektronik atau eKTP kepada operatornya. Peserta tersebut tenaga PNS dari masing-masing kecamatan, serta ditambah 54 orang tenaga CPNS angkatan 2010-2011.

“Dalam Bimtek yang menurut rencana di jadwalkan mulai tanggal 26 – 29 Maret ini diharapkan peserta mampu menyerap ilmu dari para pendamping teknis dari PT. Sucofindo wilayah Surabaya. Ini (program eKTP) bukan hanya hanya gawe Lamongan, namun juga gawe nasional, jadi harus sukses. Meski sebenarnya Indonesia cukup tertinggal penerapannya dengan sejumlah Negara tetangga, tapi kita harus bisa suskes, ” ujar Sekkab Yuhronur Efendi dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut.

Mereka selanjutnya akan mulai bekerja mulai 1 April nanti hingga tujuh bulan kedepan. Proses entry data juga akan dibagi dalam dua shift jam kerja. Yakni shift pagi mulai jam 7 hingga 15.00, kemudian shift selanjutnya mulai jam 15.00 hingga 22.00.

Pelibatan 54 CPNS yang akan disebar masing-masing dua orang di tiap kecamatan itu sebagai bagian upaya untuk mensukseskan Program eKTP di Lamongan. Kepala BKD Lamongan Bambang Kustiono menyebut pelbatan CPNS itu sebagai bagian dari wujud pengabdian mereka pada Lamongan.

Meski demikan, dia mengusahakan sebaik mungkin agar penempatan CPNS itu di lokasi terdekat dengan tempat tinggalnya. “Mari bersama-sama mensukseskan program ini dengan membawa nama baik Lamongan dimata nasional,” tandasnya.

Selama pelatihan, mereka akan dikenalkan perangkat entry data eKTP. Termasuk tata cara perakitan, setting aplikasi dan tata cara penggunaan aplikasi tersebut. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DKP) Lamongan bersama konsorsium penyedia barang untuk Program KTP Elektronik (eKTP), Kamis lalu (22/3) sudah mulai mendistribusikan perangkat keras dan lunak untuk 27 kecamatan di Lamongan. Masing-masing kecamatan menerima dua set perangkat eKTP. Sementara satu set perangkat yang diperuntukkan di tingkat kabupaten, akan menyusul satu bulan kemudian karena hanya diperuntukkan entry data warga Negara asing (WNA).

Dijelaskan Kepala DKP Mursyid, perangkat keras itu diantaranya berisi server untuk database dan AFIS (Automated Fingerprint Indentification System/perangkat lunak untuk identifikasi sidik jari), fingerprint scanner, smartcard reader, unit PC desktop dan kamera digital. Sementara perangkat lunaknya selain berupa Operating System (OS) Windows Server, juga dilengkapi aplikasi AFIS dan software antivirus client dan server.

BPD SE-BARITO KUALA KUNJUNGI KAMPUNG PANCASILA

Kabupaten Lamongan, Selasa pagi (27/3) menerima kunjungan 65 orang Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari Kabupaten Barito Kuala/Kalimantan Selatan di Ruang Sabha Dyaksa. Mereka adalah gelombang pertama dari kunjungan 210 orang Ketua BPD se Barito Kuala di Lamongan. Kunjungan gelombang pertama ini akan dilakukan di Desa Balun Kecamatan Turi yang terkenal dengan sebutan Kampung Pancasila.

Pimpinan rombongan dari Pemkab Barito Kuala yang diwakili Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Taufik Hidayat mengatakan kunjungannya ke Lamongan itu bagian dari untuk belajar mengenai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) BPD. “Kami menyadari masih harus banyak belajar dari daerah yang lebih maju seperti Lamongan ini, “ ujarnya saat diterima Asisten Tata Praja Luluk Humam di Sabha Dyaksa.

Dia menjelaskan masyarakat Barito Kuala sangat beragam, bukan hanya terdiri dari Suku Banjar dan Dayak saja. Namun juga ada Suku Jawa, Bali, Sunda bahkan juga ada dari NTB. Karena itulah kunjungannya ke Lamongan ini akan dilakukannya di desa Balun yang terkenal kondusif meski terdiri dari masyarakat yang sangat beragam keyakinan. Selain di desa Balun, kunjungan gelombang kedua dan ketiga pada April nanti dilakukan di Desa Kranji dan Kemantren, keduanya di Kecamatan Paciran.

Sementara Luluk Humam dalam sambutannya mengatakan Desa Pancasila terkenal dengan sebutan Kampung Pancasila karena keunikannya. Yakni tetap terjaganya suasana harmonis dan sikap toleransi beragama yang tetap terpelihara dan dijaga hingga saat ini.

Bahkan di dekat balai desa, berdiri tiga tempat ibadah yang saling berdampiangn dengan jarak kurang dari 100 meter. Yakni berupa masjid, gereja, dan pura dalam satu area yang berdekatan. Di desa ini hidup rukun dan berkembang tiga agama, yakni Islam, Kristen, dan Hindu. Meski demikian, warga hidup berdampingan secara harmonis dan saling menghargai. Saat ini terdapat 3.780 orang pemeluk Agama Islam, 688 orang beragama Kristen, dan 282 orang adalah penganut Hindu.

TANA TORAJA STUDI KETENAGALISTRIKAN

Kabupaten Lamongan mendapat kunjungan kerja (kunker) pansus IV DPRD Tana Toraja propinsi Sulawesi Selatan, bertempat diruang Sasana Nayaka, kemarin (27/3). Kunjungan tersebut terkait rancangan perda tentang pengelolaan ketenagalistrikan daerah. Di Lamongan sendiri tercatat ada sebanyak 55 pengguna usaha ketenagalistrikan.

Sejumlah 12 orang anggota Pansus IV DPRD Tana Toraja propinsi Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Joni Nono Paliling tersebut diterima oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan M. Wahyudi di dampingi Kabag Pemerintahan Rusgianto. “Kami rasa perlu melakukan sharing data dan informasi terkait dengan perda pengelolaan ketenagalistrikan. Karena kami melihat Lamongan mampu mengakomodasi dengan baik sekaligus menjadikannya sebagai pemasukan daerah yang menjanjikan di sektor listrik,” ujar Joni dalam sambutannya.

Wahyudi menyebutkan wilayah pantura Lamongan banyak sekali terdapat industri baik dalam skala kecil maupun besar. Sampai saat ini tercatat ada sebanyak 55 pengguna usaha ketenagalistrikan. “Namun jumlah itu bisa saja berkembang karena masih terdapat potensi penggunaan genset yang sampai saat ini diperkirakan semakin bertambah,” kata Wahyudi.

Sementara itu berdasarkan PP No. 38 Tahun 2007 menyatakan bahwa bidang ketenagalistrikan merupakan sub bidang energi dan sumber daya mineral yang masuk dalam urusan pemerintahan kabupaten/kota. Diantaranya meliputi penetapan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) kabupaten/kota, pengaturan harga jual tenaga listrik untuk konsumen pemegang, pembinaaan serta pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh kabupaten/kota, dan penyediaan listrik pedesaan di wilayah kabupaten/kota.

MENTERI AGAMA RESMIKAN GEDUNG MA’HAD BAHRUL FAWA’ID

Menteri Agama (Menag) RI Suryadharma Ali mengatakan kemungkinan Ongkos Naik Haji (ONH) mendatang (2012/2013) akan naik. Alasannya, karena harga minyak bumi dunia naik. Menurut hitung-hitungan yang belum pasti karena masih harus dikaji ulang, kenaikan itu diinformasikannya sekitar 20 persen.

Hal itu diungkapkan saat menghadiri acara silaturahmi keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dan Kementerian Agama Kabupaten Lamongan dengan Menteri Agama RI dan Wakil Gubernur Jatim, serta peresmian gedung Ma’had Bahrul Fawa’id bertempat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) setempat, kemarin (26/3). Tampak ikut mendampingi Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Bupati Lamongan Fadeli dan jajaran Muspida.

“Meski keputusan itu terasa pahit dan pedih masyarakat harus kita beri pengertian mengenai hal ini. Karena selama ini kenaikan ONH  juga dipengaruhi dengan harga minyak dunia yang fluktuatif,” tambahnya. “Harga BBM tahun 2011 berkisar USD 70-86 perbarel. Sekarang kurang lebih USD120  perbarel sehingga berpengaruh pada biaya tiket yangg harus dibayar jama’ah. Dari perhitungan sementra biaya tiket akan menjadi USD 2.200. Pada 2011 sekitar USD 1.873. Sehingga akan naik sekitar 20 persen. Ini masih angka sementara, dan masih harus melalui persetujuan DPRRI, “ urai dia panjang lebar.  

Terkait data Calon Jamaah Haji (CJH) Lamongan, seperti disebutkan Bupati Fadeli sebelumnya, saat ini yang sudah mengantri sampai dengan tahun 2022 mencapai 17.689 orang, dia memandangnya sebagai sesuatu yang positif. “Itu menandakan bahwa orang Lamongan perekonomiannya bagus dan hasrat untuk berhaji masih sangat besar,” katanya.

Menag juga memberikan tanggapan terkait keberataan MUI terhadapan keputusan Mahkamah Konstitusi soal hak perdata anak di luar nikah. “Bisa dipahami keberatan MUI terhadap keputusan MK itu. Karena MK memutuskan lebih dari yangg diminta. MK saya rasa kebablasan. MUI selanjutnya melakukan penilaian terhadap putusan MK dan MK telah menyaatakan sejalan dengan (penilaian MUI) itu. Nanti kita cari jalannya seperti apa. Karena keputusannya di MK itu final, “ urai dia.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa NU sebagai gerakan kultural bukan sebagai gerakan legalistik. Yang artinya NU terbukti sebagai wadah yang mampu mengakomodir semua kalangan. “NU yang besar ini bagaimana caranya bisa memberikan kontribusi yang besar pula terhadap Indonesia sebagai perekat keaneragaman manusia, “ kata dia.

Sementara itu Wakil Gubernur Jatim yang akrab disapa Gus Ipul dalam kesempatan itu meminta agar sekolah-sekolah seperti Madrasah Diniyah mendapatkan perhatian yang relatif sama dengan sekolah lain.

Sebelumnya, disebutkan oleh Fadeli, Pemkab Lamongan memberikan bantuan hibah kepada lembaga pendidikan PAUD/TK/SD/SMP/SMA sederajat yang dikelola lembaga pendidikan swasta sebesar Rp 5,7 miliar. Kemudian juga memberikan bantuan hibah untuk madrasah diniyah sebesar Rp 10,8 miliar. Belum lagi bantuan untuk pembangunan gedung dan srana prasarana lainnya. Di Lamongan sendiri terdapat 194 Roudlotul Athfal (RA), 531 MI, 175 MTs dan 75 MA.

PARTISIPASI MASYARAKAT DI LGC II RP 2,5 MILIAR

Kegiatan Green and Clean di Lamongan dianggap sukses tidak hanya meningkatkan kebersihan dan keindahan kabupaten Lamongan tapi juga sukses dalam meningkatkan ekonomi warga. Kegiatan yang sekarang sudah masuk ke jilid 2 itu saat ini telah memasuki tahapan pendampingan dan bedah lingkungan.  Sebagai rangkaian dari kegiatan tersebut maka di Pendopo Lokatantra Selasa (26/3), diadakan acara Pembekalan Pra penilaian LGC Jilid 2.

Dalam Laporannya ketua panitia yang juga Kepala Badan Lingkungan Hidup Aris Wibawa melaporkan bahwa partisipasi masyarakat dalam LGC jilid 2 ini mencapai Rp 2,5 miliar. Terlebih lagi, lanjutnya,  hasil kompos olahan masyarakat tingkat keekonomiannya mencapai sekitar Rp 18 juta per bulan. Kemudian hasil pemilahan dan penjualan sampah kering hingga mencapai angka Rp 12 juta lebih. “Pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat ditingkatkan dengan mengoptimalkan pengolahan sampah” ungkapnya.

Acara yang dikuti oleh 234 peserta dari RT di Kabupaten Lamongan ini dibuka oleh Sekkab Yuhronur Efendi, dia mengucapkan terimakasih karena berkat para pelaku LGC, Lamongan bisa menjadi perhatian nasional melalui Adipura. Sehingga banyak kabupaten lain yang datang untuk study banding ke Lamongan.

Selanjutnya dia berharap agar kegiatan LGC bisa terus dikembangkan. Karena dengan LGC bisa meningkatkan kekompakan dan kerukunan sehingga bisa muncul sumber ekonomi baru yang bisa dikembangkan. Diharapkan juga agar LGC terus digelorakan dan jangan sampai kendur semangatnya.

Dalam acara itu juga diserahkan bantuan lima unit gerobak sampah dari PT Askes Indonesia dan daari Pemerintah Kabupaten Lamongan berupa kompos.

Para peserta di kesempatan itu pembekalan diberikan  materi-materi untuk mempersiapkan penilaian LGC jild 2. Diantaranya tentang kriteria penilaian yang disampaikan oleh Yasmin, perwakilan dari PT Unilever dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di sampaikan oleh fasilitator lingkungan dari Surabaya, Fauzan. Sedangkan Badan Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Farid Budi Wahyudi memberikan materi tentang pengelolaan sampah di Kabupaten Lamongan.

Saturday, March 24, 2012

HARDWARE DAN SOFTWARE E-KTP DIDISTRIBUSIKAN

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DKP) Lamongan bersama konsorsium penyedia barang untuk Program KTP Elektronik (eKTP), Kamis (22/3) mulai mendistribusikan perangkat keras dan lunak untuk 27 kecamatan di Lamongan. Masing-masing kecamatan menerima dua set perangkat eKTP. Sementara satu set perangkat yang diperuntukkan di tingkat kabupaten, akan menyusul satu bulan kemudian karena hanya diperuntukkan entry data warga Negara asing (WNA).

Pendistribusian perangkat eKTP itu sendiri dilakukan seusai kegiatan Sosialisasi Program eKTP di Ruang Sabha Nirbawa Pemkab Lamongan. Dijelaskan Kepala DKP Mursyid, perangkat keras itu diantaranya berisi server untuk database dan AFIS (Automated Fingerprint Indentification System/perangkat lunak untuk identifikasi sidik jari), fingerprint scanner, smartcard reader, unit PC desktop dan kamera digital. Sementara perangkat lunaknya selain berupa Operating System (OS) Windows Server, juga dilengkapi aplikasi AFIS dan software antivirus client dan server.

Saat sosialisasi, Ismawan dari perwakilan konsorsium penyedia perangkat Program eKTP (PT Dwadra, PT Indosat dan PT Sukovindo), menyebutkan Lamongan cukup istimewa. Karena perangkat yang dikirim langsung lengkap. Tidak seperti daerah lain yang perangkat biasanya datang secara terpisah-pisah.

“Camat harus selalu berkomunikasi dengan pendamping teknis kecamatan. Hari minggu ini semua perangkat harus sudah selesai dirakit. Karena pada tanggl 26-29 Maret sudah dimulai bimbingan teknis untuk masing-masing operator di kecamatan. Saat Bintek nanti, operator kecamatan akan dilatih semua prosedur entry data, “ kata dia.

Mursyid di kesempatan yang sama menegaskan instruksi Bupati Lamongan Fadeli untuk sukseskan Program KTP elektronik. Terlebih oleh Mendagri nanti selain akan ada pemilihan lima kabupaten/kota terbaik, juga 21 kabupaten/kota terjelek yang akan diumumkan secara nasional.

Untuk Lamongan, lanjut dia, entry data akan dimulai pada 1 April nanti. Kemudian akan dilakukan evaluasi entry data pada Oktober 2012. Idealnya, kata dia, satu perangkat yang dioperatori dua orang, kecepatan entry datanya mencapai 5 menit/data.

Sementara di Jawa Timur sudah ada dua kabupaten/kota yang telah memulai Program KTP elektronik karena mendesak untuk kebutuhan data menjelang pilkada. Yakni Kabupaten Tulungagung dan Pacitan.

“Tahun lalu, Di Jawa Timur, Kota Mojokerto dan Kota Pasuruan menjadi yang terbaik. Sementara Kota Sidoarjo termasuk yang terjelek. Namun predikat terjelek ini nampaknya malah memacu Sidoarjo untuk bekerja keras sehingga sekarang malah menjadi kabupaten/kota dengan pencapaian entry data tertinggi di Indonesia, “ ungkapnya.

TIM PINGGIRAN JUARAI KEJUARAAN VOLI KU

Tim Mazraatul Ulum (MU) Paciran sukses kandaskan perlawanan dari MAN Babat tige set langsung dalam partai final perebutan kejuaraan bola voli kelompok umur (KU) Piala Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lamongan di GOR setempat kemarin petang. Sukses tim pantura ini membawa mereka meraih trophy, uang pembinaan dan piagam dari Kepala Dispora Mustofa Nur.

Kejuaraan yang dihelat sejak 19 Maret itu bagian dari program pembinaan dan pencarian bibit unggul atlet voli. Karena atlet terbaik dari kejuaraan ini akan menjalani training centre (TC) untuk kemudian diikutkan dalam kompetisi tingkat Propinsi Jatim.

Di babak final itu, MAN Babat sempat memberikan perlawanan sengit di set pertama meski kemudian harus merelakan dikandaskan MU dengan 25-23, 25-13, dan 25-13. Sementara juara ketiga dan keempat masing-masing diraih SMAN 2 Lamongan dan SMAN 1 Lamongan. Untuk bola voli, dibatasi pada KU 18 tahun.

Selain bola voli, juga digelar kejuaraan futsal KU 15 tahun. Juara pertama diraih SMPN 2 Lamongan yang mengalahkan MTsN Glagah di babak final. Kemdian jurara ketiga diraih SMPN 2 Sukodadi dan juara keempat diraih SMPN 1 Sukodadi.

Diungkapkan Suwadji Sekretaris KONI Lamongan, selain bola voli, di Lamongan ada 12 cabang olahraga (cabor) yang rutin mengadakan TC dan melibatkan 155 atlet serta 30 pelatih. Beberapa cabor diantaranya adalah atletik, pencak silat, panjat tebing, gulat dan panahan.

Wednesday, March 21, 2012

180 KADER TERIMA PELATIHAN POSYANDU PLUS

Sejumlah 180 kader Posyandu menerima Pelatihan Posyandu Plus di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Rabu (21/3). Kegiatan Posyandu kedepan diharapkan agar kegiatannya bisa bergandengan dengan pendidikan anak usia dini (PAUD). Acara itu sendiri dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan Mahdumah Fadeli.

Dalam sambutannya, Mahdumah Fadeli mengharapkan agar posyandu di seluruh desa di kabupaten Lamongan bisa menjadi Posyandu plus. Selanjutnya dia juga mengharapkan kegiatan ini bisa menjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman Kader Posyandu dalam mengelola Posyandu plus. Yakni posyandu yang kegiatannya disinergikan dengan PAUD.

Pada acara itu para kader diberikan pengarahan diantaranya tentang Pengembangan Posyandu Plus dari Dinas Kesehatan dan keterkaitan Posyandu Plus dengan pendidikan anak usia dini dari Dinas Pendidikan. Sedangkan Badan Pemberdayaan Masyarakat memberikan materi Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar  Di Posyandu.

Pemateri pertama dari Dinas kesehatan Lamongan, Kabid Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM) Bambang Susilo yangmemaparkan tentang program utama Posyandu, sasarannya, serta kegiatan-kegiatan yang harus dilakoni. Dikatakannya, Posyandu plus adalah posyandu yang mempunyai atau bermitra dengan Pendidikan Anak Usia Dini.

Terkait dengan hal itu maka pemateri dari Dinas Pendidikan Abdul Rochman memberikan paparan tentang Keterkaitan Posyandu Plus Dengan Pendidikan Anak Usia Dini. “Penanganan PAUD harus dilakukan secara holistik dan integratif” jelasnya. “Holistik artinya penanganan anak usia dini secara utuh menyeluruh yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak” karena itulah PAUD dan Posyandu saling terkait.

Sedangkan Hadi Bachmid dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Lamongan memberikan paparan tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar  di Pos Pelayanan Terpadu.

AKSI DALMAS DALAM HUT SATPOL PP

Aksi tangkas terkait pengendalian massa (dalmas) dipertunjukkan oleh jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Pol-PP) di HUT-nya yang ke-62, bertempat di alun-alun Kabupaten Lamongan, kemarin (20/3). Dalam simulasi tersebut, mereka melakukan 3 peragaan yaitu dalmas, formasi bersaf, serta senam tongkat yang sekaligus digunakan sebagai alat bela diri. Atraksi itu dipimpin oleh komandan pleton (danton) Roni Setiawan.

Kemahiran mereka dimulai dari peragaan dalmas lengkap dengan membawa tameng (pelindung diri) serta senjata berupa pentungan. Dengan sikap siaga menghadapi massa, mereka membentuk formasi banjar tiga. Formasi ini berguna untuk menutup perempatan jalan baik dari arah depan, kiri dan kanan agar massa tidak bisa berkumpul menjadi satu untuk menggalang kekuatan besarnya.

Selanjutnya, formasi pasukan yang membentuk barisan segitiga ini bertujuan untuk memecah kekuatan massa menjadi dua bagian agar kekuatan mereka menjadi berkurang sekaligus untuk menangkap dan mengamankan orang yang kemudian ditempatkan ditengah-tengah pasukan. Formasi bersaf ini untuk menutup daerah atau area terbuka dari berbagai kemungkinan serangan lawan.

Pasukan yang terdiri dari 100 orang itu juga memperagakan senam tongkat yang sekaligus digunakan sebagai alat bela diri. Gerakan yang berdasar pada bela diri Polri ini, pada kesempatan itu dirangkum menjadi 20 gerakan yang terdiri dari pukulan, tendangan, dan tangkisan. Satuan yang dipimpin oleh Sukiman ini pun menyajikan atraksi dengan apik, menunjukkan bahwa mereka telah siap dengan berbagai kondisi di lapangan khususnya menghadapi kenaikan BBM awal April mendatang.

Sebelum itu, Drum Band Bahana Yudha Putra SMA Panca Marga 1 Lamongan juga menunjukkan aksinya untuk menyemarakkan suasana. Drum Band yang dibentuk tanggal 12 Februari 1997 lalu itu dibawakan oleh para siswa-siswi terbaik generasi ke-12 dari 20 angkatan atau lulusan yang di wisuda di lembaga yang berdiri sejak 25 tahun lalu. Sekitar 10 menit mereka membawakan 4 buah lagu yaitu pahlawan arena, wisambi monco, balada anak bertanya, dan mars ABRI.

Mengutip sambutan Menteri Dalam Negeri RI Gamawan Fauzi, yang dibacakan oleh Bupati Lamongan Fadeli mengatakan, dengan semangat HUT Sat Pol-PP Ke-62, siap mengawal penguatan peran kepala daerah bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat melalui optimalisasi penegakan peraturan daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

“Saya berharap momentum ini bisa dijadikan sebagai daya dorong serta semangat Sat Pol-PP untuk terus meningkatkan pelaksanaan tugas kedinasan sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan abdi pemerintah yang lebih profesional, kompeten dan bersinergis tinggi, serta sebagai wahana garda terdepan,” tandas Bupati. Hadir pada kesempatan itu Kasubag Keuangan Pol-PP Pemprov Jatim Hartini.

PRAMUSRENBANG TETAPKAN 10 PRIORITAS PEMBANGUNAN

Sekkab Yuhronur Efendi membuka Pra Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), Selasa (20/3) di Ruang Sabha Nirbawa Pemkab Lamongan. Di forum itu ditandaskan 10 agenda program pembangunan yang menjadi prioritas Pemkab Lamongan.

Kesepuluh agenda tersebut adalah peningkatan mutu pendidikan, peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan hidup, pembangunan dan infrastruktur, kualitas tenaga kerja dan mendorong pengembangan dunia usaha serta peningkatan produktivitas pertanian dan perikanan serta pengamanan ketahanan pangan. Kemudian peningkatan pelayanan kepemerintahan, kesadaran dan kerukunan beragama, peran serta perempuan dalam pembangunan, peran pemuda dan prestasi olahraga serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Semua proses pembangunan adalah sama pentingnya. Baik itu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan atau evaluasi. Tujuan dari forum ini adalah mematchkan program antar SKPD dan khususnya dengan Kecamatan, ” jelas mantan Kepala Bappadea tersebut.

Selanjutnya dia mengingatkan agar merubah mindset bahwa penbangunan hanya selalu berupa proyek fisik saja. ”Saya mengharapkan pembangunan bisa di kolaborasikan dengan baik sehingga terjadi sinergi dengan target kinerja.  Yakni dengan membuat program-program yang membuat masyarakat terpacu untuk maju, ” tandasnya.

Sebagai penutup, dia mengharapkan agar forum tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga pembangunan di Kabupaten Lamongan mempunyai nilai di masyarakat. Forum itu dihadiri langsung 25 Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan 27 camat di Lamongan.

Sejumlah program bagus yang dilaksanakan di tahun 2012 dan berjalan baik, tetap akan dilanjutkan pada tahun 2013. Seperti bantuan beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu dan bantuan khusus siswa miskin di SKPD Dinas Pendidikan.

Sedangkan Dinas Pertanian dan Kehutanan memprioritaskan sejumlah program kegiatan seperti pengadaan hand traktor dan pompa air. Juga rehabilitasi jaringan irigasi dan pembangunan jalan usaha tani serta peningkatan produksi dan produktivitas pertanian serta pembinaan pada kelompok tani dan gabungan kelompok tani.

Monday, March 19, 2012

PENYANDANG DIABETES INDONESIA TERBANYAK KE-4 DI DUNIA

Hingga 2010 lalu, Indonesia menduduki peringkat kempat penyandang diabetes terbanyak di dunia. Sementara rata-rata angka kematian yang disebabkan luka diabetes mencapai 17 hingga 32 persen. Data tersebut kemarin diungkapkan Erfandi Ekaputra, clinical education wound, stoma and incontinensia RSU dr Soetomo Surabaya saat Seminar Keperawatan di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan kemarin.

Disampaikan olehnya, kemajuan di bidang kedokteran dan perawatan, terutama luka perawatn memberikan angin segar bagi penyandang diabetes. Dengan manajemen yang tepat dalam menangani penyandang diabetes yang mengalami luka pada kaki, akan bisa mencegah terjadinya amputasi yang tidak diinginkan.

“Namun tetap, upaya pencegahan diabetes menjadi lebih penting untuk dilakukan. Karena jika sudah terjadi perlukaan pada kaki penyandang diabetes, penyembuhannya memerlukan waktu lama dan biaya yang sangat besar. Bahkan tidak selalu bisa menyelamatkan kaki, “ ujarnya.

Menurut Erfandi, Salah satu metode yang digunakan untuk penanganan luka kaki penyandang diabetes adalah dengan Terapi Topikal. Yakni dengan menggunakan semcam balutan untuk mempertahankan kelembapan. Saat ini ada lebih dari 3.500 jenis balutan di dunia.

Namun untuk menentukan topikal terapi yang digunakan, ada sejumlah hal yang harus dipertimbangkan. Seperti mencegah dan mengatasi infeksi, membersihkan luka, mengangkat jaringan nekrotik dan mempertahankan kelembapan.

Sedangkan Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka seminar meminta agar perawat haru terus meningkatkan kompetensinya. Bukan hanay kompetensi secara teoritikal saja namun jamu keprofesionalan dalam menangani pasien. Karena perawatlah yang setiap saat bertemu dan berhadapan langsung dengan keinginan pasien untuk minta dilayani. “Saya minta bekerjalah dengan hati, “ kata dia.

Dia kemudian menyebutkan data selalu naiknya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lamongan yang salah satu komponennya adalah pembagunan bidang kesehatan. Akhir tahun 2011, IPM Lamongan mencapai 69,95 yang berada di atas target RPJMD sebesar 69,35. Sedangkan di tahun 2009, IPM Lamongan berada di angka 69,03 dan di tahun 2010 menjadi 69,63.

Share

Twitter Facebook Favorites More